Share

14. Kericuhan di Warung Nasi Goreng

"Anda memanggil saya?"

Aldo mengerjap cepat. Ia menghela napas lega karena ternyata Nayra-lah yang masuk ke dalam ruangannya. Maklum, dirinya masih terhanyut dalam kenangan lama.

Namun beberapa detik berikutnya, Aldo menjadi bingung. Ia tak merasa memanggil Nayra, lantas menggeleng.

"Apa? Aku tidak—"

Mendadak pintu kaca ruangan tersebut didorong lagi oleh Arvin yang baru saja tiba. Arvin mengangguk di belakang Nayra sambil mengangkat dua tangan membentuk silang. Pria itu juga menggerakkan mulutnya membentuk kata 'iya', tetapi Aldo tetap tidak mengerti maksudnya.

Aldo menautkan kedua alisnya ke arah Arvin. Wajahnya bingung dan penuh tanda tanya. Nayra yang menunggu jawaban Aldo sontak hendak menoleh ke belakang. Bersamaan dengan itu, Aldo akhirnya paham, lalu segera mencegahnya.

"Ah, iya... iya. Tadi aku memanggilmu," sahut Aldo secepat mungkin.

Arvin terlihat lega dan menggerakkan tangan mengusap peluh di dahinya. Aldo tetap mengernyit sambil mengamati Arvin untuk menuntut respo
Glory Bella

Yuk komen, guysss! Marsella ini memang halal untuk dijambak, kan?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status