Share

Bab 35

Penulis: Sangkarachan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-03 17:05:29

Naom mulai menjerit keras saat Richard mulai bermain di bawah sana dengan cepat, bahkan tak cuma benda lunak itu saja yang mencagak isi dalam lembah milik Naomi. Dua jari bergantian dengan cepat mengobrak abrik milik Naomi.

"Ahhhhh, Richarddd..... tidakkkk oh....."

Naomi semakin berteriak keras saat lahar kenikmatan miliknya mulai menyembur disana. Richard sendiri menikmatinya tanpa ada rasa jijik padanya. Napas Naomi tersengal sengal saat badai gelombang itu datang dengan cepat.

Richard melihat ke arah wajah Naomi yang masih memerah dan nampak wajah sayu serta mata yang masih menatap Richard dengan pandangan yang berbeda.

Richard mulai berdiri dan dia mulai melepas apa yang masih ada di badannya. Naomi yang sebenarnya sudah terbiasa melihat itu masih memalingkan wajahnya karena malu.

"Kenapa masih malu? Padahal kamu sudah biasa melihatnya?" goda Richard.

Bukan masalah Naomi yang sudah terbiasa melihatnya tapi karena Richarda sedang memainkan benda milikna di hadapan Naomi tanpa ras
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 92

    Mobil yang membawa Kavaya dan ketiga bayinya sudah sampai di mansion. Kavaya turun dalam diam, dia menyuruh anak buahnya membawa bayinya ke kamar yang ada di lantai bawah. Awalnya mereka bingung tapi mereka hanya menurut saja. Begitu juga para pelayan yang melayaninya. Kavaya meminta beberapa barangnya dan triplet D ke kamar yang akan di tempati. King yang melihat itu semua hanya mengangguk saat para pelayan meminta ijin kepada nya. King tak ingin membuat Kavaya semakin marah kepadanya. "Sweety ..." panggil King pelan. Tapi Kavaya mengabaikannya, dan lebih memilih masuk ke dalam kamar saat semua barang yang dia butuh kan sudah tersedia. King pun hanya bisa menghela napas panjang nya saat ini. Leon pun juga tak bisa berbuat apa apa karena jika Kavaya sudah seperti ini tandanya dia benar benar tak ingin di ganggu.Leon pun merasa prihatin dengan King saat ini.Dia menepuk pelan pundak King."Mungkin bukan hanya karena yang tadi saja, tapi aku pernah dengar seorang perempuan setel

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 91

    Teman Yurika syok melihat Yurika yang membuat ulah, sedangkan King sudah membantu Kavaya untuk kembali duduk. Dan tim dokter yang melihat itu segera menangani Kavaya yang merintih kesakitan, King juga sudah mengambil anak ketiganya dari tangan Kavaya. Darrel pun terlihat tenang di gendongan King saat ini. King meletakkan Darrel perlahan ke box nya kembali. Sedangkan Kavaya sudah selesai di periksa dan juga sudah di ganti perbannya. King keluar dari ruangan Kavaya, melihat perawat yang tadi ingin membawa putranya. "Jadi dia ini perawat di sini?" tanya King dingin. "I-iya tuan muda," jawab salah satu dokter di sini. Tapi Yurika tak merasa bersalah sama sekali, dia yang awalnya terjatuh ke lantai mulai berdiri dan melihat ke arah King. "Kenapa kalau aku membawa putramu satu, kamu mendapatkan anak tiga, dan aku hanya mengambilnya satu. Dan jika dia bersamaku dia akan bahagia, kamu bisa mengambilnya nanti ketika dia sudah besar!" kata Yurika enteng. Semua orang terbelalak men

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 90

    Tubuh King merosot ke lantai. Kavaya masuk ruang operasi lagi. Benar benar ingatannya tentang beberapa tahu kemarin langsung muncul kembali dalam ingatannya. Kehilangan bayi pertama mereka membuat hidup King hancur. "King.... Ava baik baik saja, bayi kalian juga semua sehat. Kita doakan dari sini, triplet D akan baik baik saja!" "Leon, aku takut....di dalam sana Ava sedang berjuang sendiri. Harusnya aku tadi tak meninggalkan Ava ke kantor." ucap King lirih. Leon tentu tahu ketakutan King bukan tak mendasar. Trauma masa lalu itu masih ada meskipun King sudah berusaha melupakannya. Leon dan Ayumi hanya bisa diam, dan menemani King di depan ruang operasi, sementara anak buah King semua sudah berjaga di setiap sudut rumah sakit. Hampir satu jam lamanya Kavaya berada di ruang operasi dan King mulai gelisah. Tapi tak berselang lama, terdengar suara tangisan bayi yang keras, pertama, kedua dan yang ketiga terdengar sangat lirih sekali. Tubuh King menegang begitu juga dengan

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 89

    King membawa Kavaya pergi, berkali kali Kavaya mengambil napas panjang dan menghembuskan nya. Semakin dia kesal semakin sakit perutnya dan dia tak ingin membahayakan ketiga janinnya. "King, aku lelah!" King memeluk Kavaya erat, dia mengusap pelan pundak Kavaya sampai dia tertidur. Tak berapa lama mereka sampai kembali ke mansion. King menggendong Kavaya ke kamarnya dan meletakkan Kavaya yang tengah tertidur di ranjang mereka. Notif pesan singkat masuk ke dalam ponsel King. Leon mengabarkan jika semua sudah di urus dan Vania sudah mendapatkan hukumannya. "Sweety.... aku harap kamu selalu sehat dengan mereka." * Hari berlalu, bulan pun berganti. Tak terasa Kavaya sudah mendekati hari kelahiran bayi kembarnya. Tapi lucunya mereka sama sekali tak bisa tahu tentang kelamin bayi kembar itu. Seolah mereka ingin memberi kejutan untuk orang tua dan yang lainnya. "Sweety, aku tak tega meninggalkan mu. Gimana nanti kalau tiba tiba kamu mau melahirkan?" Wajah King khawatir deng

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 88

    Kehamilan Kavaya sudah mulai membesar dan saat ini Kavaya terus mengomel karena bajunya sudah mulai sempit. Dia duduk di ranjang sambil sesekali menghela napas panjangnya. "Kan nggak bisa di pakai lagi, ini harus beli lagi. Tapi nggak di bolehin keluar." Air mata Kavaya tiba tiba menetes di pipinya. King baru saja masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang lesu. Tapi samar sama dia mendengar suara isak tangis dari arah ranjang. Panik jelas, dia langsung menghampiri Kavaya yang sedang berdiam diri di ranjang sambil menangis. "Sweety, ada apa?" King mendekati Kavaya dengan perasaan panik. Dia takut jika Kavaya kenapa Napa. Tapi kemudian Kavaya mengangkat beberapa baju yang dia punya. "Kenapa sama baju baju kamu?" tanya King dengan wajah polosnya. "King, apa aku terlihat gemuk sekarang? Kenapa semua bajuku tak muat?" King meneguk ludahnya kasar, dia terlihat berpikir dan mencari kalimat yang pas sebagai jawaban. Membawa tiga bayi dan memang Kavaya terlihat lebih berisi

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Bab 87

    Kavaya saat ini berada di dapur. Di saat semua orang masih terlelap dia sudah masuk dapur dan entah sedang melakukan apa. King yang meraba kasur di sebelahnya dan tak menemukan istrinya pun langsung bangun dengan cepat. Dia berjalan dengan cepat mencari keberadaan istrinya. Dia mulai panik saat tak menemukan keberadaan istrinya di mana mana. Sampai pada akhirnya bau masakan tercium dari arah dapur. King bergegas kesana dan dia bernapas lepas saat melihat Kavaya sedang berkutat dengan semua peralatan dapur itu. "Sweety, kamu sedang apa?" King mendekat ke arah Kavaya dan melihat Kavaya sedang membuat salad tapi King meringis ngeri. Pasalnya di dalam salad itu ada beberapa potongan cabe yang terlihat pedas. Dia sudah meneguk ludahnya kasar. "Aduh, apa lagi ini?" batin King. King tak berani bersuara lagi atau tanya pada Kavaya apa saja yang dia buat. Melihat semua makanan itu berbahan cabai pun membuatnya ngeri. "Ini salad sayur, tapi aku menambah beberapa potongan cabai s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status