~Beraninya kau menghancurkan harga diri seorang wanita lemah seperti ku, padahal kau sendiri seorang pria, yang harusnya melindungi wanita~ Sevilla flovie.
*****
Hari ini adalah lomba matematika antar kelas, hari dimana para peserta siap berpusing-pusing ria menghadapi nya. Matematika bukanlah hal yang dianggap sepele oleh banyak siswa, susah dan memusingkan. Namun, Matematika harus wajib dipelajari karena beberapa pekerjaan memerlukan matematika sebagai dasar perhitungan.
Saat ini para peserta masih dalam persiapan, belum masanya lomba dimulai. lomba akan dimulai 15 menit lagi. jadi, sebelum lomba dimulai para peserta menyempatkan diri untuk mempelajari hal-hal yang akan dilombakan nanti.
Begitu pun sevilla, ia sibuk memahami ulang soal-soal matematika yang ia pahami semalam. menurutnya, belajar di perpustakaan sekolah lebih baik daripada belajar dirumah. karena di rumahnya, ia harus merawat ibunya dengan baik.
Saat ia tengah fokus memahami soal, verrel datang dengan tiga temannya.
"Hei cewek cupu, niat banget lo ikutan nih lomba? pengin menang dari gue ya?" ucap Verrel yang kini duduk didepannya bersama tiga temannya.
"Sejak kapan lu mulai ngobrol sama nih cewek rel?" ucap Hedy teman verrel.
"Iyaa, mau aja luh deketin nih cewek,
lu gak punya selera bagus nih milih cewek!" ucap Rangga teman Verrel.
"Diem lu pada!" ucap Verrel.
"Heh, sebenarnya lo yang adek apa gue yang kakak sih? tua juga gue, berani-beraninya nyuruh gue diem!" ucap Rangga yang mendapat anggukan dari dua teman lainnya.
"Maaf kak bro, gue kebawa emosi tadi, abisnya lo ngait-ngaitin si cewe cupu ini sama gue sih!" ucap Verrel.
Brakk
"Udah cukup diskusi nya? kita ke kantin yuk, gue laper nih!" ucap Bryan.
"Lo kalau urusan makan pasti nomer satu ya kak, ya udah kuy kita ke kantin!" ucap Hedy.
"Sama aja kayak lo item!" ejek Rangga tertawa.
"Eh kakak jangan salah, item-item gini banyak yang naksir tau? secara gue kan manis makanya semut-semut sekolah pada deketin gue!" ucap Hedy.
"Udah ah, yuk langsung aja ke kantinnya!" ucap Bryan.
"Yuk rel, kita ke kantin!" ucap Hedy.
"Lo duluan aja bro, gue kan ke sini niatnya mau belajar!" ucap Verrel.
"Bener juga yah? ya udah deh good luck dari kita, menang nanti jangan lupa traktir yaa?" ucap Bryan.
"Tenang aja, aku pasti menang kok!" ucap Verrel menekan kata " menang" dan menatap sevilla yang masih fokus belajar dan tak menghiraukan mereka sama sekali.
"Okeh kita tagih traktiran lo nanti!" ucap Rangga.
Mereka pun pergi meninggalkan verrel dan sevilla berdua di perpustakaan.
" Eh lo gak usah sok serius gitu deh? jijik gue liatnya!" ucap Verrel pada sevilla.
"Maaf ya, kalau anda gak berkenan melihat saya, lebih baik anda pergi dari sini!" ucap Sevilla.
"Jadi, ceritanya ngusir nih? okeh, sampai ketemu di lomba nanti bye!" ucap Verrel yang langsung pergi meninggalkan sevilla.
Setelah beberapa menit, akhirnya waktu perlombaan pun tiba. semua peserta segera masuk ke ruangan kelas yang sudah disiapkan.
Sevilla duduk di bangku ke tiga di tengah barisan, tepat di sampingnya terlihat verrel yang menatap nya remeh. seakan-akan dia yang paling pintar disana.
Lembaran demi lembaran pun dibagikan, 50 soal dari pilihan ganda dan 5 Isian. sebelum mengerjakan nya, sevilla berdoa sejenak dan mulai mengerjakan nya dengan penuh semangat.
Sedangkan Verrel, hanya memutar bolpoin dan langsung menuliskan rumus yang ada di otaknya. Verrel memang terkenal Jenius di sekolahnya, bahkan ia sudah beberapa kali memenangkan Olimpiade Matematika. hanya saja ia merasa heran pada sevilla, bisa-bisanya gadis ini mau bertanding dengan nya yang justru lebih aktif dalam lomba-lomba ketimbang dirinya yang jarang ikut lomba?. Namun, verrel tak terlalu memusingkan hal itu, karena bagaimanapun dirinya pasti akan memenangkan lomba matematika ini.
*****
2 Jam kemudian...
"Oke anak-anak, silahkan kumpulkan soal dan jawabannya sekarang!" ucap Pak Agler.
"Lho kok cepet banget pak? bukannya 2 jam yah waktunya?" ucap salah satu peserta.
"Kamu ini tau waktu tidak sih? ini sudah 2 jam, untuk apa aku menyuruh kalian untuk mengumpulkannya kalau waktunya belum habis!" ucap Pak Agler tegas.
Verrel menjadi orang pertama yang mengumpulkan, disusul Sevilla dibelakangnya.
"Ngapain sih, kamu ikut-ikutan aku maju?" ucap Verrel.
"Permisi saya disini mau mengumpulkan soal dan jawabannya tuan!" ucap Sevilla dengan menekan kata " Tuan".
Verrel hanya bisa berdecih kesal, lalu pergi keluar kelas. Sevilla juga ikut keluar kelas, ia akan pergi menuju kelasnya berada. belum sampai ke kelas, ia sudah dihadang oleh verrel. Verrel menariknya menuju kantin, dan membelikannya makanan.
"Hari ini kau baik sekali dengan ku!" ucap Sevilla.
"Kau terlalu memandang ku sebelah mata, mana mungkin orang seperti ku tidak ada sisi kebaikan sama sekali!" ucap Verrel.
"Ohh begitu yaa, terimakasih ya makanannya!" ucap Sevilla sembari tersenyum.
"Iya, lagipula ini juga sebagai hadiah atas kekalahan mu nanti!" ucap Verrel yang membuat sevilla tersedak saat makan makanan nya.
"Maksudmu apa?" ucap Sevilla.
"Aku tahu kau punya tekad besar untuk melawan ku, tapi aku tak yakin kau akan menang dariku, so aku belikan makanan agar kau tak kecewa nanti!" ucap Verrel.
"Dasar cowok sombong, belum apa-apa kau sudah mengakui bahwa aku akan kalah, kau lihat saja nanti!” ucap Sevilla yang langsung pergi meninggalkan verrel.
"Gadis cupu , jangan lupa jika kau kalah nanti, kau harus membersihkan sepatu ku dengan rambut mu ya?" seru Verrel pada sevilla yang mulai menghilang dari pandangan nya.
Setelah beberapa hari, akhirnya hari pengumuman pun tiba. Sevilla sangat antusias, saat pak agler menempel kan hasil dari lomba kemarin.
Namun betapa sedihnya sevilla, kala namanya tak ada dipapan pengumuman. ia hanya melihat nama verrel disana, ya sepertinya tebakan verrel benar. dia akan kalah dalam lomba ini. hadiah yang menggiurkan, justru tak dapat ia miliki.
Saat ia hendak pergi ke kelas, Verrel menghadangnya.
"Kau lihat sendiri kan? siapa yang lebih unggul dalam lomba kemarin?" ucap Verrel.
" Ya aku tau itu, menyingkirlah dari hadapan ku sekarang juga!" ucap Sevilla.
"Eits, tak segampang itu kau lolos dari ku, kau harus mengelap sepatu ku dengan rambut cupu mu itu!" ucap Verrel
"Gak ada cara lain apa? selain itu" ucap Sevilla.
"Gak ada, sini lo ikut gue ke lapangan!" ucap Verrel yang menarik tangan sevilla ke lapangan.
*****
Sesampainya di lapangan...
" Ayo cepetan lap sepatu gue!" ucap Verrel. dengan terpaksa, sevilla menuruti verrel.
~Keluarga kaya tak membutuhkan ruang lain yang tak layak untuk anaknya.tapi, mengapa ia membutuhkan nya?~ Sevilla flovie.Hari weekend ini, sevilla sangat antusias untuk bangun di pagi hari. ia senang karena bisa berangkat bekerja tepat waktu. segera ia langkahkan kakinya menuju tempat pencucian mobil, tempat kerjanya yang selalu buka awal pagi."Hai bos selamat pagi!" ucap Sevilla pada bosnya sembari tersenyum."Pagi sevilla, wah kau bersemangat sekali hari ini!" ucap bosnya."Tentu saja, hari ini kan weekendjadi, aku bisa bekerja penuh hari ini!" ucap Sevilla."Aku beruntung memiliki karyawati yang punya semangat bekerja seperti mu!" ucap bos."Ah bos ini bisa saja, ya sudah aku ganti pakaian ku dulu yah!" ucap Sevilla."Baiklah kalau begitu!" ucap bos.Selesai mengganti pakaiannya, sevilla segera keluar dan bersiap untuk pelanggan pertama
~ Sebuah keluarga mengaku dekat dengan ayahku dan berniat membawaku dan ibu ke rumahnya~Sevilla.*****Senin, hari dimulainya kembali kehidupan sekolah, setelah berakhirnya masa weekend. tak terasa ujian sudah mendekat, tinggal 2 minggu lagi kesempatan mereka untuk belajar.Waktu istirahat pun tiba, sevilla menuju kantin untuk mengisi perut yang dari tadi memang sudah keroncongan."Dasar cewek cupu gak tau diri, berani-beraninya dia deketin pangeran sekolah kita!" ucap salah satu siswi yang tak jauh dari tempat duduk sevilla berada."Sabar vill, anggep aja sebagai pengurang dosa!" batin Sevilla.Tiba-tiba datang yusha sang dewi sekolah disusul dua orang temannya.BrakkkSeketika sevilla terdiam, kala yusha memukul keras mejanya. ia hanya menatapnya bingung. sebenarnya sevilla dan yusha adalah teman dekat saat mereka pertama kali berada di seko
~Bagaimana bisa manusia normal tinggal serumah dengan manusia salju sepertinya~Sevilla flovie.*****Rumah besar nan luas dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, membuat sevilla seakan terperangkap dalam mimpi. ia tak menyangka bahwa ia akan menjadi seorang putri untuk kedua kalinya. ia dan keluarga verrel kini sudah terhenti didepan pintu istana mereka yang cukup besar."Welcome to Delard family's my future daughter!" ucap Bibi sarah pada sevilla.Sungguh ini seperti istana negeri dongeng, bahkan didepan pintu mereka terdapat penjaga yang membukakan pintunya untuk mereka. rasanya seperti menjadi putri negeri dongeng. namun, di satu sisi ia harus menerima takdirnya untuk serumah dengan manusia salju yang selalu mengganggu hidupnya. ia adalah verrelio delard, laki-laki yang satu tahun lebih muda dari sevilla."Mulai sekarang kamu manggil kita mommy sama daddy yah!" ucap Bibi sarah."Tapi kan.
~So weird and I am so confuse about My feel~ Verrelio delard.*****Semenjak kejadian kemarin, sevilla menjadi bahan perbincangan semua teman-temannya.bahkan saat ini, dia sedang di gerumuni teman sekelasnya."Eh vil lo beneran pacaran sama verrel? kok lo gak bilang-bilang sih? kita kan kepo?" ucap Rani teman sekelas sevilla."Eumm... emangnya harus yah?" ucap Sevilla"Ya haruslah, kita ini kan temen sekelas lo, ya kita harus tau lah!" ucap Lia."Aduh vil lo bener-bener cari mati deh sekarang, gue pastiin tuh si nenek lampir kagak bakal ngdiemin lo kek gitu aja!" ucap Lisa."Iyaa vil, lo tau gak? semenjak verrel beberin semua tentang yusha, dia sekarang jadi diem mulu!" ucap Lia."Yes dan temen-temen segengnya ajah udah ngejauh dari dia!" ucap Rani."Tapi, gue yakin dibalik sikap pendiam itu, tersimpan rencana jahat buat nyingkirin lo, gue yak
~Ada seseorang yang selalu ikut dalam urusan ku, dan sangat mengganggu ku~Verrel.*****Hari ini, seperti biasa verrel dan sevilla pergi ke sekolah bersama. bahkan saat mereka berpisah pun, verrel membelai halus rambutnya."Dia kenapa sih? kok jadi kek gitu?" pikir Sevilla.Tiba-tiba datang lia dan rani yang langsung menghampiri nya dari belakang."Ciee sang putri berangkat bareng sama pangeran!" goda Lia."Enggak kok, cuman kebetulan ketemu ajah dijalan!" ucap Sevilla bohong."Alah alesan, paling udah janji mau jemput!" goda Rani."Ya udahlah terserah kalian aja, aku mau masuk ke kelas!" ucap Sevilla yang langsung meninggalkan rani dan lia.*****Waktu istirahat pun tiba, sevilla dan ketiga temannya makan siang bersama.Tiba- tiba datang verrel dan ketiga temannya."Eh bisa ikut gu
~Banyak wanita yang berekspektasi menjalin hubungan dengannya~ Verrelio delard.*****Dari mobil sport itu, keluarlah sosok pria dengan rambut blonde, hidung mancung serta kulitnya yang putih. pria itu membuka kacamata hitamnya dan menghampiri sevilla yang tengah bermain bersama audrey."Hai, kamu baby sister nya audrey yah?" ucap pria itu."Tampang gak sesuai sama kelakuan, gak beda jauh sama verrel!" batin Sevilla kesal."Maaf om, saya ini anak temannya paman alvian dan bibi sarah!" ucap Sevilla."Om? aku setua itu ya? ya udahlah gak papa terserah kamu aja mau panggil aku apa, yang jelas maaf banget udah salah paham sama kamu!" ucap pria itu."Eh? kok berubah jadi ramah gini?" batin Sevilla."Iya gak papa!" ucap Sevilla sembari tersenyum."Oh iya, di rumah ada orang kan?" ucap pria itu."Ada kok, masuk aja kak!" u
~Aku hanya menguji adikku, apa itu salah?~ Allenio delard.*****Di sekolah...Rani, lia, lisa dan sevilla tengah menikmati waktu istirahat mereka di kantin. tiba-tiba datang verrel yang langsung duduk di samping sevilla."Kamu lagi ngapain sih?" ucap Sevilla."Aku lagi duduk di samping kamu lah!" ucap Verrel."Ciee sevilla!" ucap Rani."Eh, kita ke kelas yuk!" ucap Lia."Yuk!" ucap Sevilla."Kamu di sini aja vil, temenin pacarmu itu!" ucap Lisa.Sevilla pun hanya bisa terdiam kesal, saat verrel tersenyum penuh kemenangan di depannya."Kamu mau ngapain sih? liat, gara-gara kamu temenku jadi ke kelas semua!" ucap Sevilla kesal."Kamu nanti ikut jam tambahan kan?" ucap Verrel."Gak tau, liat aja nanti!" ucap Sevilla.
~Yang benar saja mana mungkin pria setampan aku bisa cemburu pada gadis cupu sepertinya~ Verrelio delard. ***** Kelas tambahan pun berakhir, verrel sangat kesal pada sevilla. "Dasar cewek sok pinter, berani-beraninya dia ninggalin les gitu aja!" ucap Verrel yang masih duduk di tempat duduknya. "Udah gak usah dipikirin de, kita pulang yuk!" ucap Mark yang tiba-tiba masuk ke kelasnya. "Eh kak mark? udah pulang dari itali?" ucap Rangga. "Udah nih ga, kalian semua gimana kabarnya?" ucap Mark. "Alhamdulillah kak, kita semua baik-baik aja!" ucap Brian. "Syukur deh, kalau gitu!" ucap Mark. "Verrel lu lagi nglamunin apa dah?" ucap Hedy. "Rel?" ucap Rangga. "Verrellll!!!" teriak Hedy di telinga verrel. karena terkejut, verrel langsung menjitak dahi hedy.