Home / Romansa / Cewek kutu buku itu tunangan ku / Chapter 2 Math competition

Share

Chapter 2 Math competition

Author: Honeywing
last update Last Updated: 2021-05-05 17:07:11

~Beraninya kau menghancurkan harga diri seorang wanita lemah seperti ku, padahal kau sendiri seorang pria, yang harusnya melindungi wanita~ Sevilla flovie.

*****

Hari ini adalah lomba matematika antar kelas, hari dimana para peserta siap berpusing-pusing ria menghadapi nya. Matematika bukanlah hal yang dianggap sepele oleh banyak siswa, susah dan memusingkan. Namun, Matematika harus wajib dipelajari karena beberapa pekerjaan memerlukan matematika sebagai dasar perhitungan.

Saat ini para peserta masih dalam persiapan, belum masanya lomba dimulai. lomba akan dimulai 15 menit lagi. jadi, sebelum lomba dimulai para peserta menyempatkan diri untuk mempelajari hal-hal yang akan dilombakan nanti.

Begitu pun sevilla, ia sibuk memahami ulang soal-soal matematika yang ia pahami semalam. menurutnya, belajar di perpustakaan sekolah lebih baik daripada belajar dirumah. karena di rumahnya, ia harus merawat ibunya dengan baik.

Saat ia tengah fokus memahami soal, verrel datang dengan tiga temannya.

"Hei cewek cupu, niat banget lo ikutan nih lomba? pengin menang dari gue ya?" ucap Verrel yang kini duduk didepannya bersama tiga temannya.

"Sejak kapan lu mulai ngobrol sama nih cewek rel?" ucap Hedy teman verrel.

"Iyaa, mau aja luh deketin nih cewek,

lu gak punya selera bagus nih milih cewek!" ucap Rangga teman Verrel.

"Diem lu pada!" ucap Verrel.

"Heh, sebenarnya lo yang adek apa gue yang kakak sih? tua juga gue, berani-beraninya nyuruh gue diem!" ucap Rangga yang mendapat anggukan dari dua teman lainnya.

"Maaf kak bro, gue kebawa emosi tadi, abisnya lo ngait-ngaitin si cewe cupu ini sama gue sih!" ucap Verrel.

Brakk

"Udah cukup diskusi nya? kita ke kantin yuk, gue laper nih!" ucap Bryan.

"Lo kalau urusan makan pasti nomer satu ya kak, ya udah kuy kita ke kantin!" ucap Hedy.

"Sama aja kayak lo item!" ejek Rangga tertawa.

"Eh kakak jangan salah, item-item gini banyak yang naksir tau? secara gue kan manis makanya semut-semut sekolah pada deketin gue!" ucap Hedy.

"Udah ah, yuk langsung aja ke kantinnya!" ucap Bryan.

"Yuk rel, kita ke kantin!" ucap Hedy.

"Lo duluan aja bro, gue kan ke sini niatnya mau belajar!" ucap Verrel.

"Bener juga yah? ya udah deh good luck dari kita, menang nanti jangan lupa traktir yaa?" ucap Bryan.

"Tenang aja, aku pasti menang kok!" ucap Verrel menekan kata " menang" dan menatap sevilla yang masih fokus belajar dan tak menghiraukan mereka sama sekali.

"Okeh kita tagih traktiran lo nanti!" ucap Rangga.

Mereka pun pergi meninggalkan verrel dan sevilla berdua di perpustakaan.

" Eh lo gak usah sok serius gitu deh? jijik gue liatnya!" ucap Verrel pada sevilla.

"Maaf ya, kalau anda gak berkenan melihat saya, lebih baik anda pergi dari sini!" ucap Sevilla.

"Jadi, ceritanya ngusir nih? okeh, sampai ketemu di lomba nanti bye!" ucap Verrel yang langsung pergi meninggalkan sevilla.

Setelah beberapa menit, akhirnya waktu perlombaan pun tiba. semua peserta segera masuk ke ruangan kelas yang sudah disiapkan.

Sevilla duduk di bangku ke tiga di tengah barisan, tepat di sampingnya terlihat verrel yang menatap nya remeh. seakan-akan dia yang paling pintar disana.

Lembaran demi lembaran pun dibagikan, 50 soal dari pilihan ganda dan 5 Isian. sebelum mengerjakan nya, sevilla berdoa sejenak dan mulai mengerjakan nya dengan penuh semangat.

Sedangkan Verrel, hanya memutar bolpoin dan langsung menuliskan rumus yang ada di otaknya. Verrel memang terkenal Jenius di sekolahnya, bahkan ia sudah beberapa kali memenangkan Olimpiade Matematika. hanya saja ia merasa heran pada sevilla, bisa-bisanya gadis ini mau bertanding dengan nya yang justru lebih aktif dalam lomba-lomba ketimbang dirinya yang jarang ikut lomba?. Namun, verrel tak terlalu memusingkan hal itu, karena bagaimanapun dirinya pasti akan memenangkan lomba matematika ini.

*****

2 Jam kemudian...

"Oke anak-anak, silahkan kumpulkan soal dan jawabannya sekarang!" ucap Pak Agler.

"Lho kok cepet banget pak? bukannya 2 jam yah waktunya?" ucap salah satu peserta.

"Kamu ini tau waktu tidak sih? ini sudah 2 jam, untuk apa aku menyuruh kalian untuk mengumpulkannya kalau waktunya belum habis!" ucap Pak Agler tegas.

Verrel menjadi orang pertama yang mengumpulkan, disusul Sevilla dibelakangnya.

"Ngapain sih, kamu ikut-ikutan aku maju?" ucap Verrel.

"Permisi saya disini mau mengumpulkan soal dan jawabannya tuan!" ucap Sevilla dengan menekan kata " Tuan".

Verrel hanya bisa berdecih kesal, lalu pergi keluar kelas. Sevilla juga ikut keluar kelas, ia akan pergi menuju kelasnya berada. belum sampai ke kelas, ia sudah dihadang oleh verrel. Verrel menariknya menuju kantin, dan membelikannya makanan.

"Hari ini kau baik sekali dengan ku!" ucap Sevilla.

"Kau terlalu memandang ku sebelah mata, mana mungkin orang seperti ku tidak ada sisi kebaikan sama sekali!" ucap Verrel.

"Ohh begitu yaa, terimakasih ya makanannya!" ucap Sevilla sembari tersenyum.

"Iya, lagipula ini juga sebagai hadiah atas kekalahan mu nanti!" ucap Verrel yang membuat sevilla tersedak saat makan makanan nya.

"Maksudmu apa?" ucap Sevilla.

"Aku tahu kau punya tekad besar untuk melawan ku, tapi aku tak yakin kau akan menang dariku, so aku belikan makanan agar kau tak kecewa nanti!" ucap Verrel.

"Dasar cowok sombong, belum apa-apa kau sudah mengakui bahwa aku akan kalah, kau lihat saja nanti!” ucap Sevilla yang langsung pergi meninggalkan verrel.

"Gadis cupu , jangan lupa jika kau kalah nanti, kau harus membersihkan sepatu ku dengan rambut mu ya?" seru Verrel pada sevilla yang mulai menghilang dari pandangan nya.

Setelah beberapa hari, akhirnya hari pengumuman pun tiba. Sevilla sangat antusias, saat pak agler menempel kan hasil dari lomba kemarin.

Namun betapa sedihnya sevilla, kala namanya tak ada dipapan pengumuman. ia hanya melihat nama verrel disana, ya sepertinya tebakan verrel benar. dia akan kalah dalam lomba ini. hadiah yang menggiurkan, justru tak dapat ia miliki.

Saat ia hendak pergi ke kelas, Verrel menghadangnya.

"Kau lihat sendiri kan? siapa yang lebih unggul dalam lomba kemarin?" ucap Verrel.

" Ya aku tau itu, menyingkirlah dari hadapan ku sekarang juga!" ucap Sevilla.

"Eits, tak segampang itu kau lolos dari ku, kau harus mengelap sepatu ku dengan rambut cupu mu itu!" ucap Verrel

"Gak ada cara lain apa? selain itu" ucap Sevilla.

"Gak ada, sini lo ikut gue ke lapangan!" ucap Verrel yang menarik tangan sevilla ke lapangan.

*****

Sesampainya di lapangan...

" Ayo cepetan lap sepatu gue!" ucap Verrel. dengan terpaksa, sevilla menuruti verrel.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cewek kutu buku itu tunangan ku   Chapter 52 Bankrupt

    ~ Ambillah sesuatu yang mungkin ingin kamu kuasai, nikmatilah segalanya. Karena kesenangan mu tidak akan bertahan lama, masa lalu akan terkuak, dan semuanya akan aku ambil kembali~ Viona Patricia.*Rumah sakit jiwa peduli bangsa, Jakarta."Mam, ini Sevilla anak mamah!" Ucap Sevilla yang duduk di sebelah mamanya yang kini tengah bingung menatapnya." anak apanya? Anak saya itu laki-laki bukan perempuan seperti kamu?" Ucap Mamanya."Laki-laki apa sih mah? Kenapa setiap sevilla dateng, mama selalu bilang kalo anak mama itu laki-laki bukan perempuan?" Ucap Sevilla."Ma!" Panggil mark yang tiba-tiba datang dari arah belakangnya."Sean kaukah itu?" Ucap Mamanya yang membuat Sevilla terkejut."Iya mah ini Sean anak mama!" Ucap Mark yang semakin membuat Sevilla bingung."Kak Mark kok ngomong gitu?" Ucap Sevilla."Vill, ada yang mau aku ngomongin sama kamu, kita keluar bentar ya?" Tanya Mark yang di jawab dengan anggukan pelan Sevilla."Mah, aku keluar bentar yah sama Sevilla, mama baik-baik

  • Cewek kutu buku itu tunangan ku   Chapter 51 We come with a purpose

    ~Kami kembali untuk menagih janji, masa lalu yang kelam tidak selamanya bisa di pendam~ Viona."Hello everyone!" Sapa seorang wanita paruh baya sembari membuka kacamata hitamnya."Viona?" Ucap Alfian.Mereka menghampiri keluarga delard yang terkejut akan kedatangan mereka."Why? Kok kamu kek supprised banget gitu, kakak ipar?" Ucap Viona."Kakak ipar?" Ucap Verrel penasaran."Kalian have fun aja ya sama pestanya, mommy sama daddy mau ngobrol sama tante Viona okay?" Ucap Sarah."Yuk de!" Ajak Mark pada Verrel.Mereka pun meninggalkan orang tua mereka, termasuk Sevilla dan Kevin."Sevilla, its that you?" Ucap Verrel yang menahan lengan Sevilla yang hendak menghindar darinya."Let go your hand from my fiancee hand!" Ucap Kevin sembari menghempas tangan Verrel dari lengan Sevilla."Fiancee? Kamu ... udah tunangan?" Ucap Verrel tak percaya."Hello Verrel, long time no see!" Ucap Sevilla mencoba mengalihkan pembicaraan."Udah ya vil, jangan coba kamu alihin pembicaraan ini, aku tanya sama k

  • Cewek kutu buku itu tunangan ku   Chapter 50 We meet again

    ~Di tahun baru ini, aku dan kevin serta keluarganya, berencana pulang ke indonesia. Negara dimana dia yang harus ku lupakan, masih menetap tinggal di sana~Sevilla Flovie.Jakarta, indonesia 1 Januari 2021 *Kediaman keluarga DelardMalam itu, keluarga delard mengadakan pesta ulang tahun Allen, kakak Verrel yang baru saja pulang dari studinya di California."Kamu kenapa masih di kamar rel? ayo bantu mommy sambut tamu di bawah!" Ucap Sarah dari luar kamar Verrel."I am not interested mom, you can leave me alone!" Ucap Verrel KrieetSarah membuka pelan pintu kamar anak bungsunya itu, terlihat Verrel tengah duduk sambil menatap pemandangan di luar jendela kamarnya."Kamu kenapa rel?" Ucap Sarah."Verrel lelah mom!" Ucap Verrel."Kamu sakit nak?" Ucap Sarah menghampiri Verrel dan memegang dahi anak nya."Aku lelah hidup seperti ini mom, Verrel kayak gak menemukan kebahagiaan Verrel selama ini!" Ucap Verrel."Hush kamu jangan ngomong gitu nak, gak baik!" Ucap Sarah."Sayang!" Ucap seorang

  • Cewek kutu buku itu tunangan ku   Chapter 49 Can I start new relationship with him?

    ~Bagas menyukai ku, dia ingin aku membuka hatiku untuknya, tapi apa bisa aku menghapus nama Verrel dari hatiku begitu saja?~ Sevilla flovie.Amsterdam, BelandaTerlihat seorang wanita dan seorang pria tengah duduk di taman kota pagi itu."Tumben kamu ngajakin aku ketemuan, ada apa nih?" Ucap Sevilla."Aku mau omong sesuatu sama kamu!" Ucap Bagas."Sesuatu apa?" Ucap Sevilla penasaran."Vill... Kamu masih mikirin mantanmu itu yah?" Ucap Bagas."Dia yang sulit ku perjuangkan ya? Mungkin saja jika kau tak membahasnya, aku takkan pernah mengingatnya lagi!" Ucap Sevilla."Maaf... Tapi apa kau tidak ingin membuka hatimu pada orang lain?" Ucap Bagas."Sulit bagiku untuk membuka hati, apalagi jika hal itu terjadi kembali!" Ucap Sevilla."Jadi, pria seperti ku juga tidak dapat mengisi ruang hatimu ya?" Ucap Bagas yang membuat Sevilla kaget mendengarnya."Maksudmu?" Ucap Sevilla."Jujur saja sejak pertama kali bertemu aku sudah tertarik padamu, aku memang suka menggoda wanita-wanita cantik di s

  • Cewek kutu buku itu tunangan ku   Chapter 48 Annoying girl

    ..Waktu istirahat pun tiba, Verrel dan juga Johny pergi ke kantin bersama."Lo mau pesen apa rel?" Ucap Johny."Es teh aja deh, lagi gerah hati gue!" Ucap Verrel."Sabar ya rel, emang si Yusha itu cewek laknat yang patut di kasih pelajaran!" Ucap Johny."Gak patut patut lagi, emang wajib!" Ucap Verrel.*Flashback On"Ya hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan masuk!" Ucap Pak Jerome, guru wali kelas.Yusha pun masuk, di sertai tatapan laki-laki yang terpesona akan kecantikannya. Berbeda dengan Verrel yang menatapnya tajam dan membuang muka padanya."Hai semuanya namaku Yusha Agra Renata Panggil aja aku Yusha!" Ucap Yusha."Hai Yusha , udah punya pacar belum nih?" Ucap salah satu siswa."Punya dong, makanya nyusulin dia ke sini!" Ucap Yusha sembari menatapa Verrel yang justru memandang ke luar jendela."Wih siapa tuh? beruntung banget yah?" Bisik siswa-siswi di sana."Ya sudah, silahkan Yusha duduk di bangku yang

  • Cewek kutu buku itu tunangan ku   Chapter 47 Yusha is back

    ~Biang masa lalu, kembali dan jadi siswi baru di sini~ Verrel.*****Setelah semalaman, Verrel dan Johny menemaninya, akhirnya Alona sadarkan diri di pagi harinya."Bagaimana dengan keadaan mu sekarang sudah agak baikan?"Ucap Johny khawatir."Aku sudah agak baikan!"Ucap Alona."Rahasia apalagi yang kamu sembunyikan?"Ucap Verrel."Rel dia baru sadar, jangan dulu membicarakan hal itu!"Ucap Johny."Aku tidak peduli, aku ingin tahu sekarang!"Ucap Verrel."Sebenarnya a...aku yang nyulik Sevilla!"Ucap Alona yang membuat Johny dan Verrel kaget."Apah?"Ucap Verrel."Aku bekerjasama dengan Yusha, aku hanya ingin menculiknya, Namun Yusha mengancam ku untuk menjual nya di situs online!"Ucap Alona."Apah? kau menjualnya? kau pikir Sevilla itu barang hah?"Seru Verrel marah.Terlihat wajahnya memerah, tanda ia tengah marah besar pada Alona."Lalu sejak kapan kau mengenal Yusha?"Ucap Johny."Aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status