"Verrel!!!"Teriak Sevilla sambil terus berjalan menyusuri hutan.
"Ya ampun verrel, jangan kek gini dong please!"Ucap Sevilla khawatir.
"La, gue ikut lo cari yah?"Ucap Bryan yang berlari menghampiri sevilla.
"Gue juga!"Ucap Johny yang ikut menyusul bryan mengejar sevilla.
"Kalian cari aja sendiri, aku bisa cari dia tanpa kalian!"Ucap Sevilla.
"Vil lo jangan keras kepala dong, ini kita satu tujuan lho?"Ucap Bryan.
"Ini semua tuh gara-gara kalian, kenapa kalian gak cegah dia? kenapa biarin dia masuk ke hutan? kenapa?"Ucap Sevilla.
"Ya gue tau ini semua salah gue karena gue udah manas-manasin verrel buat cari lo, tapi vil lo juga lagi sakit, biar kita aja yang cari verrel!"Ucap Bryan.
"Enggakk!!!"Seru Sevilla, yang tetap melanjutkan langkahnya.
******
Disebuah gubu
~ Akan kuungkapkan sebuah rasa pada nya sebelum ia jatuh ke pelukan orang lain~ Jeno afian...Malam harinya, verrel pergi ke kamar sevilla. Tok tok tok "Vil gue boleh masuk gak?"Ucap Verrel. "Boleh masuk aja, tapi pintu jangan ditutup yah?"Ucap Sevilla dari dalam kamarnya. Verrel pun masuk ke dalam kamarnya. "Lo lagi ngapain vil?"Ucap Verrel saat melihat sevilla tengah tengkurap di kasurnya dan laptop didepannya. "Aku lagi ngedrakor!"Ucap Sevilla. "Ohh gue ganggu ya?"Ucap Verrel. "Enggak kok!"Ucap Sevilla yang masih fokus menonton drama. Verrel yang melihatnya kesal, ia menutup laptop sevilla. "Apaan sih kamu rel?"Ucap Sevilla. "Drama korea gak bagus buat remaja seumuran kita!"Ucap Verrel. "Lho kenapa?"Ucap Sevilla. "Mata lo jadi gak suci!"Ucap Verrel. "Orang ini tentang persahabatan tuh judulnya youth unprescribed!"Ucap Sevilla membuka laptopnya dan menun
.~Sudah lama kau meninggalkanku, apa kau tak rindu padaku dad?~ Sevilla...Keesokan harinya di kediaman delard, sevilla tengah memegang bingkai foto."Dad, I miss you!"Ucap Sevilla sembari mengelus foto ayahnya itu.TokTok"Vil!"Ucap Verrel yang berdiri di depan kamarnya yang terbuka."Eh iya rel, tunggu yah!"Ucap Sevilla.Sevilla segera bersiap-siap, tanpa sengaja ia menjatuhkan foto ayahnya yang ia letakkan diroknya."Astaghfirullah ayah!"Ucap Sevilla yang langsung memunguti serpihan kaca dari bingkai foto ayahnya."Udah vil, biar bibi zainab aja yang beresin!"Ucap Verrel."Aw!"Rintih Sevilla, karena tak hati-hati sevilla melukai telapak tangannya.Verrel yang melihatnya, langsung membantu sevilla bangkit dan mendudukkannya di kasur."Lo tuh keras kepala banget sih, udah dibilangin jangan ya jangan!"Ucap Verrel sembari meniup luka ditangan sevilla."Ayah!"Ucap Sevilla sembari
~Aku pikir kamu terlalu berlebihan padaku, aku merasa terkekang karena itu~ Sevilla flovie..Keesokan harinya...Pagi itu dikediaman keluarga delard, semua anggota delard berkumpul terkecuali Irene dan michelle."Kak mark gak capek jadi guru kesenian di smp kita?"Ucap Verrel."Ya kan sementara doang rel, tunggu guru yang asli ngajar!"Ucap Mark.Sejak verrel berulang tahun yang lalu, allen dan mark memang jarang ada dirumah. Kebetulan di smp verrel terdahulu membutuhkan guru seni pengganti sementara untuk menggantikan guru yang sedang dirawat di rumah sakit. Jadi mark mengambil posisi ini, karena dia juga pernah belajar fashion dan art sebelumnya. Sedangkan allen, ia memilih menjadi seorang guru les privat di sebuah tempat les milik temannya."Allen gimana sama kamu?"Ucap Paman alfian."Aku alhamdulilah lancar dad!"Ucap Allen."Sevilla kamu kenapa kok
~Kini aku sadar, aku sudah banyak merepotkan mereka, sudah saatnya aku pindah dari sini~Sevilla flovie..*****Sekolah pun usai, sevilla pulang terlebih dahulu bersama johny. sedangkan verrel memutuskan untuk pulang bersama bryan dan kedua temannya.Johny mengantarkan sevilla ke kediaman delard."Makasih ya john, tapi kamu keberatan gak? kalo misalnya aku suruh kamu tunggu disini terus anterin aku ke tempat lain lagi?"Ucap Sevilla."Gak dong vil, gak keberatan sama sekali, udah sana kamu masuk aku tunggu kamu disini!"Ucap Johny."Makasih, aku masuk dulu yah?"Ucap Sevilla."Iya sama-sama!"Ucap Johny.Sevilla bergegas masuk kedalam rumah, setelah beberapa menit menunggu, akhirnya sevilla keluar dari rumah dengan tas ransel besarnya."Vil kok kamu bawa barang banyak banget?"Ucap Johny."Aku mau pind
~I'II admit what I feel now to you~ Verrelio delard..Setelah tiga jam pelajaran, waktu istirahat pun tiba. verrel menghampiri sevilla yang masih sibuk merapikan bukunya."Vil, lo masih marah ya sama gue?"Lirih Verrel.Namun perkataan nya sama sekali tak mendapat jawaban dari sevilla."Vil, gue minta maaf yah?"Ucap Verrel lagi, kali ini sevilla menatap matanya."Gue maafin rel!"Ucap Sevilla sembari tersenyum tipis, lalu berdiri dan menghampiri lia dan lisa yang sudah berdiri didepan kelasnya."Woy bro!"Tepuk Bryan pada pundak verrel."Gue lagi gak mood ke kantin yan, lo bertiga duluan ajah!"Ucap Verrel."Lo kenapa rel? masih kepikiran soal sevilla? ya ampun rel, jangan terlalu dipikirin gitu kali, kurus lo nanti!"Ucap Bryan."Gimana gak kepikiran, dia terus-terusan cuekin gue!"Ucap Verrel."Udah saatnya lo akuin semuanya rel!"Ucap Rangga."Iya lo bener ga, hanya itu satu-satunya jalan buat
.~Semua ini karena dia, aku benci dia~ lisa evalina..*****Sekolah pun usai, verrel menghampiri sevilla yang tengah merapikan bukunya."Udah mendingan pusingnya?"Tanya Verrel."Alhamdulillah udah agak mendingan!"Ucap Sevilla."Beneran? mau aku anterin pulang?"Ucap Verrel."Gak usah rel, kak lucas dah janji mo jemput!"Ucap Sevilla."Jadi, kamu tetep mo tinggal sama sepupumu?"Ucap Verrel."Iya emangnya kenapa?"Ucap Sevilla."Kenapa gak pindah lagi aja sih ke rumahku? dimusuhin mommy nih aku seharian, gara-gara kamu pergi!"Ucap Verrel."Haha aku pergi karena aku sadar diri kok rel, bukan karena kesalahan kamu!"Ucap Sevilla."Maksudnya?"Ucap Verrel."Yaa... aku udah lama aja tinggal sama kamu... kadang aku juga gak enak sama mommy kamu, menurut aku kalian udah banyak ngebantu aku, jadi aku mencoba aja mandiri dari sekarang!"Ucap Sevilla."Ya udah deh kalo itu keputusan kamu, tapi se
~Teman kecilku tiba-tiba datang ke kehidupan ku~Verrelio delard...Malam harinya, verrel tengah belajar di kamarnya.TokTok"Verrel, can I come to your room?"Ucap Alona."I am study, you can come later!"Ucap Verrel."Okay!"Ucap Alona.Alona pun pergi dari kamar verrel."Ih nyebelin banget sih tuh cewek, gue harap dia pulang cepet ke kanada!"Ucap Verrel.TokTok"Again? what do you want?"Ucap Verrel kesal."What's wrong with you my grandson?"Ucap Nenek verrel dari luar kamar."Aduh salah omong lagi, tak kira alona ternyata grandma!"Ucap Verrel.Verrel pun berlari dan membukakan pintu untuk neneknya."Sorry, I think you alona!"Ucap Verrel."Why you so cold to alona?"Ucap Nenek verrel."No, I am not!"Ucap Verrel."Why you said like that to alona?"Ucap Nenek verrel."I am study, and she come to my room, so I said like that!"Ucap Verrel.
~She is your girlfriend or your friend?~ Alona elbert.. .******Waktu istirahat pun tiba. verrel, sevilla dan keempat temannya pergi ke kantin bersama. "Sevilla!"Seru Lia dari kejauhan dengan tongkat kruknya, disusul lisa dibelakangnya. "Sini li!"Ucap Sevilla. Lia dan lisa pun duduk bersama sevilla. "Kamu udah agak mendingan kan, li?"Ucap Sevilla. "Udah gak papa kok, cuman belum bisa diajak jalan ajah!"Ucap Lia. "Oh gitu yah? Kamu mau pesen apa lis, li?"Ucap Sevilla ramah. "Aku pesen mie ayam sama es teh aja vil!"Ucap Lia. "Kalo kamu lis?"Ucap Sevilla. "Aku lagi gak mood!"Ucap Lisa cuek. "Kalo gak mood dipersilahkan pergi kok?"Ucap Lia. "Hush lia kamu gak boleh sama kakak kamu, gimana juga dia itu kakak kandung kamu!"Ucap Sevilla. "Vil...boleh gak kita ke taman sebentar? aku mo sesuatu sama kamu?" Ucap Lisa. "Inikan waktu istirahat, ya istirahatlah, lagian s