Share

Chapter 15

Air dari langit turun deras ke bumi. Seolah ikut berduka atas berpulangnya satu makhluk ciptaan Tuhan. Reihan menatap nanar makam Intan di hadapannya. Hatinya sakit ditinggalkan seperti ini.

Reihan menyentuh papan nisan bertuliskan nama Intan. “Aku akan menjaga amanatmu. Aku akan merawat Ardi dengan penuh kasih sayang dan cinta. Selamat jalan, Sayang. Semoga kamu tenang di sana dan diterima di sisiNYA.”

Di samping Reihan, Ray masih terisak. Dia peluk adiknya untuk menenangkan.

“Kamu harus kuat, Ray. Intan akan sedih jika melihatmu seperti ini.”

Ray tidak membalas apapun ucapan kakaknya. Air matanya tak berhenti mengalir. Dia kembali teringat kematian kedua orangtuanya. Rasanya sama, sakit. Tubuhnya terkulai lemah di pelukan kakaknya.

*****

Maya datang ke apartemen menjenguk Ray yang sedang sakit. Badan Ray masih demam dan suka menggumam yang tidak jelas.

Dia paham bagaimana perasaan mereka. Rasa kehilangan yang besar ten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status