Pikirin Aja Sendiri

“Kalau mau nangis, nangis aja.” Dewa segera melajukan mobilnya menjauh dari rumah Tiara. Setelah mendengar pembicaraan istri dan ibu mertuanya, Dewa sedikitnya bisa membayangkan kehidupan Rindu selama ini. Dewa tidak mengerti bagaimana rasanya diperlakukan dengan berbeda, karena ia adalah anak tunggal dan selalu mendapatkan semua keinginannya.

Dewa pun tidak pernah tahu bagaimana rasanya berbagi. Menjadi nomor dua, dan merasa iri dengan saudara sendiri. Bahkan dengan Reno yang merupakan sahabat sekaligus sepupu sedari kecil, Dewa tidak pernah merasakan hal tersebut. Karena baik orangtua Dewa maupun Reno, mereka selalu memberikan semuanya dengan sama rata pada mereka berdua.

“Siapa yang mau nangis!” Bibir Rindu mencebik lalu membuang wajah menatap keluar jendela. Kedua tangannya sibuk mengusap sudut mata yang meleleh tanpa bisa dicegah. Sejurus kemudian, Rindu mulai sesenggukan menahan tangis yang sedari tadi ditahannya.

Jika ingin bersikap jahat, Rindu ingin sekali memisahkan Tiar