Share

Cinta Beda Usia
Cinta Beda Usia
Penulis: Badriyah Munirah

Bab 1

Penulis: Badriyah Munirah
”Ehm … enak sekali … ehm … enak sekali ….”

Di dalam kamar yang remang-remang, aku berlutut telanjang di atas ranjang dengan pantatku yang terangkat tinggi, terjepit di antara dua lelaki kekar, satu di depan dan satu di belakang.

Otot mereka yang keras, kekuatan mereka yang luar biasa, stamina mereka yang mengagumkan, semuanya membuatku tergila-gila ….

Namaku Cheren, seorang janda.

Malam itu, aku terbangun karena ingin buang air kecil. Dengan setengah sadar, aku bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Tanpa sengaja, aku melihat pintu kamar putraku sedikit terbuka dan terdengar suara napas berat menuju kamar mandi.

Sudah larut malam, kenapa Jacky belum tidur?

Aku mendekat perlahan-lahan, lalu melihat pemandangan yang membuatku membelalak. Dia terbaring telanjang di ranjang, sedang bermasturbasi dengan sehelai celana dalam thong hitam berbahan renda menutupi wajahnya.

Aku menggigit bibir tanpa sadar.

Sebenarnya aku sudah punya firasat, tapi saat benar-benar melihatnya, wajahku tetap memerah dan terasa panas.

Yang membuat napasku makin berat adalah tangan Jacky yang lain memegang ponsel.

Awalnya, aku kira dia hanya menonton film dewasa untuk membantu dirinya, tapi ketika suara perempuan dari ponselnya terdengar begitu familiar, aku baru sadar. Itu adalah video Jacky sedang berhubungan intim dengan seorang wanita.

Dan wanita yang ditindihnya, memeluk bantal sambil berusaha mengangkat pinggul untuk menyambutnya, ternyata adalah Linda, ibu angkatnya!

Linda adalah teman kuliahku, yang juga sahabat karibku.

Dulu, kami hamil hampir bersamaan dan kami sempat berjanji, kalau masing-masing punya anak laki-laki dan perempuan, akan kami jodohkan.

Kalau sama-sama punya anak laki-laki atau perempuan, maka anak-anak kami akan menjadi saudara angkat.

Namun, aku sama sekali tidak menyangka, ibu angkatnya malah sampai tidur dengannya!

Tiba-tiba, sepertinya Jacky menyadari sesuatu. Dia tiba-tiba menoleh dan pandangan kami bertemu.

Gawat!

Belum sempat aku berpikir lebih jauh, Jacky buru-buru mengunci ponselnya, menarik pintu dan menutupnya dengan wajah memerah. Dia bahkan belum sempat memakai celana.

Setelah dari kamar mandi, aku duduk di atas ranjang, pikiranku melayang ke mana-mana.

Putraku sedang dalam masa penuh gairah sekarang. Wajar saja kalau dia punya kebutuhan seperti itu. Setiap kali aku mencuci pakaian dalamnya, hampir selalu menemukan noda bekas.

Itu naluri manusia, tidak ada yang salah.

Namun, kenapa dia sampai berhubungan dengan Linda?

Aku jadi teringat anak angkatku sendiri, Romi. Setiap kali bertemu denganku, dia selalu manja, memeluk, mencium, bahkan suka memijatku.

Bilangnya sih memijat, tapi kenyataannya malah meraba-raba tubuhku.

Bahkan sengaja menyentuh bagian-bagian tubuhku yang sensitif.

Awalnya, aku masih merasa bangga, berpikir kalau pesonaku masih sama seperti dulu.

Namun sekarang, aku sadar, dia mungkin punya niat lain terhadapku.

Apalagi saat memijat, dia sering bertanya, “Mami, enak nggak?”

Benar-benar memalukan kalau diingat.

Saat pikiranku masih berantakan, terdengar ketukan lembut di pintu.

“Ibu, bolehkah aku masuk?”

Aku menunduk, sadar aku hanya mengenakan gaun tidur renda tipis tanpa bra, hanya disangga dua tali tipis di bahu dan gaun yang begitu tipis hingga hampir transparan. Rasanya terlalu tidak pantas.

Aku segera menarik selimut untuk menutupi kakiku, lalu membiarkannya masuk.

Jacky hanya mengenakan celana dalam, wajahnya tampak canggung saat membuka pintu.

Aku memeluk tubuhku sendiri, berusaha menutupi bagian tubuh yang terpampang, lalu bertanya pelan, “Ada apa, Jacky?”

“Besok aku ajak mami dan Romi main ke rumah, ya.”

Aku menggigit bibir, tidak menyangka dia datang larut malam hanya untuk membahas ini.

Aku sendiri masih belum tahu bagaimana menghadapi Linda. Kalau nanti mereka berbuat yang aneh-aneh di depanku, apa aku harus pura-pura tidak melihatnya?
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta Beda Usia   Bab 7

    Karena lawan mereka jumlahnya jauh lebih banyak, meskipun mereka berdua bisa sedikit bela diri, tetap saja kalah dalam hal jumlah. Akhirnya, mereka hanya bisa terus mundur.Di tengah satu serangan yang cukup fatal, Romi dengan sigap mengulurkan tangannya untuk melindungi Jacky.Saat dibawa ke rumah sakit, tangan kanan Romi sudah tak bisa digerakkan lagi.Jacky sendiri untungnya tidak mengalami luka serius, hanya beberapa goresan di wajah dan tubuh.Saat itu juga, pintu ruang operasi terbuka.Dokter yang menangani keluar dan kami pun langsung menghampirinya.“Anak laki-laki yang dibawa belakangan itu nggak apa-apa, luka di wajahnya sudah dijahit.”Mendengar itu, aku baru bisa sedikit bernapas lega.“Kalau anak yang dibawa duluan, bagaimana?!”Tanya Linda dengan cemas, sambil memegangi baju dokter.“Anak itu lukanya cukup parah di lengan kanan. Harus dirawat inap dan butuh waktu untuk pemulihan. Tapi selama dijaga baik-baik, bakalan sembuh.”Guru yang ikut bersama kami terlihat khawatir,

  • Cinta Beda Usia   Bab 6

    Aku mengelus kepala Jacky dan menyemangatinya, “Jacky, ibu nggak akan melarangmu ketemu mami lagi, tapi kamu harus paham, kalian nggak mungkin bisa punya akhir yang bahagia.”“Kamu boleh ketemu dia seminggu sekali. Kalau kamu bisa bersikap baik, ibu kasih bonus dua kali lagi dalam sebulan.”“Tapi semuanya harus dibawah pengawasanku.”Mata Jacky langsung berbinar, senyum lebar memenuhi wajahnya dan semangatnya kembali seperti dulu lagi.“Ibu, maaf, aku yang keras kepala tadi.”Jacky langsung memelukku erat, tubuhnya sedikit gemetar.Rasa sesak di hatiku perlahan menghilang. Aku mengelus kepala anakku penuh kasih.Urusan perasaan seperti ini, aku tidak akan ikut campur lagi kalau dia sudah lulus nanti.Namun, soal Romi … itu urusan lain yang jauh lebih rumit.Hidupku perlahan kembali ke jalur yang tepat. Romi masih sesekali datang menemuiku, tapi aku selalu menolaknya dengan alasan fokus pada pendidikannya.Bagaimanapun juga, dia itu masih anak kecil di mataku. Hubungan yang tak bisa diu

  • Cinta Beda Usia   Bab 5

    Mata Jacky berkaca-kaca, dengan emosi meledak-ledak membantahku,“Ibu, kamu nggak boleh menilai semua usahaku hanya dari satu kesalahan, apalagi menyalahkan semua ini ke mami!”Begitu nama Linda disebut, Jacky langsung seolah berubah jadi orang lain.Wajahnya memerah, napasnya terengah-engah, persis seperti singa yang hampir kehilangan kendali, sama sekali tidak kelihatan seperti anak penurut dan manis seperti biasanya.Anak yang kubesarkan bertahun-tahun, sekarang marah besar padaku hanya karena perempuan lain. Aku seperti melihat bayangan ayahnya di dalam dirinya.Wajah itu … wajah yang dulu sering menamparku setelah mabuk, sekarang muncul lagi di wajah Jacky.Ada perasaan campur aduk di dalam hati, gelisah, sedih dan marah bercampur menjadi satu. Aku tak bisa menahan diri dan tanganku terangkat menampar wajahnya.“Jangan kira aku nggak tahu kamu pernah berbuat apa sama Linda!”“Plak!” terdengar suara tamparan yang nyaring, pipinya langsung merah dan bengkak.Ekspresi Jacky langsung

  • Cinta Beda Usia   Bab 4

    Seluruh tubuhku gemetar dan aku kembali tersadar.Aku tidak boleh membiarkan ini terus berlanjut, kalau tidak, akan menjadi kesalahan besar!Aku menggertakkan gigi, diam-diam menekan telapak tanganku, lalu mendorongnya menjauh, “Romi Listo, apa yang mau kamu lakukan?”Aku sangat jarang memanggil nama lengkapnya.Romi tampaknya terkejut, seperti baru tersadar dari mimpi, dia menatap mataku dengan tatapan yang rumit dan penuh pertanyaan, seolah ingin berbicara, tapi ragu.“Aku … aku ….”Aku langsung duduk, merapikan pakaianku dengan panik, lalu menambahkan, “Anggap saja kejadian tadi nggak pernah terjadi.”“Kamu tetap di sini, jangan kemana-mana.”“Aku mau lihat apa Jack mereka sudah sadar dari mabuknya.”Setelah keluar dari kamar, baru kusadari bahwa Jack dan Linda sudah terkapar mabuk di sofa. Untungnya, pakaian mereka masih lengkap, tidak terjadi apa yang kukhawatirkan.Aku menertawakan diriku sendiri, ternyata, aku yang terlalu banyak berpikir.Aku memanggil Romi keluar, meminta bant

  • Cinta Beda Usia   Bab 3

    Tubuhku terasa panas, tanpa sadar aku menuangkan anggur merah ke mulutku.Tak lama kemudian, Linda berpura-pura mabuk dan bersandar di paha Jacky.Meskipun aku tidak bisa melihat apa yang sedang mereka lakukan, suara “blub blub” yang keluar dari mulut Linda terasa sangat memalukan dan membuat tubuhku semakin panas.Tubuhku semakin panas, tanpa sadar aku terus menuangkan anggur merah ke mulutku.Aku mulai cemas, jangan-jangan si jalang ini sedang melayani Jacky dengan mulutnya.Jika sampai Romi tahu, habislah.Untungnya, perhatian Romi tetap terfokus padaku, dia sama sekali tidak melihat ke arah sana.“Mami, aku baru belajar titik akupresur khusus, biar kupijat kamu!”Aku takut dia mengetahui masalah Linda dan Jacky, jadi aku memegang tangannya dan membawanya ke kamar utama, lalu berbaring di atas ranjang.Yang mengejutkanku, saat Romi meletakkan tangan di pantatku dan mencoba melepaskan rokku, aku tidak merasa tidak nyaman.Mungkin karena sudah minum terlalu banyak, mungkin juga karena

  • Cinta Beda Usia   Bab 2

    Jangan tertipu oleh penampilan Linda yang biasanya tampak lemah lembut dan manja, karena dia dianugerahi wajah yang begitu menggoda, pinggang seramping ular air kelabu, dada bulat seperti roti bantal dan pantat semontok buah persik.Bahkan pria paling kuat pun bisa kehabisan tenaga olehnya.Kalau terlalu sering begitu, apa tidak berdampak buruk pada tubuh Jacky?Tapi akhirnya, melihat wajah Jacky yang penuh harap, aku pun mengangguk setuju.Malam berikutnya, aku membereskan rumah dengan rapi untuk menyambut kedatangan Linda dan Romi.Romi bahkan lebih tinggi dari Jacky, badannya besar dan gagah karena rajin gym dan main basket. Tingginya lebih dari 190 cm dan bertubuh sangat atletis.Begitu masuk rumah, tanpa basa-basi dia langsung memelukku dan meremas pantatku beberapa kali, lalu membenamkan wajahnya ke dadaku dan menggosokkannya dengan liar.“Mami, dadamu lembut sekali. Nggak hanya lebih besar dari ibuku, juga jauh lebih wangi.”“Hei, jangan sembarangan ….”Wajahku merona malu dan

  • Cinta Beda Usia   Bab 1

    ”Ehm … enak sekali … ehm … enak sekali ….”Di dalam kamar yang remang-remang, aku berlutut telanjang di atas ranjang dengan pantatku yang terangkat tinggi, terjepit di antara dua lelaki kekar, satu di depan dan satu di belakang.Otot mereka yang keras, kekuatan mereka yang luar biasa, stamina mereka yang mengagumkan, semuanya membuatku tergila-gila ….Namaku Cheren, seorang janda.Malam itu, aku terbangun karena ingin buang air kecil. Dengan setengah sadar, aku bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.Tanpa sengaja, aku melihat pintu kamar putraku sedikit terbuka dan terdengar suara napas berat menuju kamar mandi.Sudah larut malam, kenapa Jacky belum tidur?Aku mendekat perlahan-lahan, lalu melihat pemandangan yang membuatku membelalak. Dia terbaring telanjang di ranjang, sedang bermasturbasi dengan sehelai celana dalam thong hitam berbahan renda menutupi wajahnya.Aku menggigit bibir tanpa sadar.Sebenarnya aku sudah punya firasat, tapi saat benar-benar melihatnya, wajahku tetap meme

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status