Home / Romansa / Cinta Bersegi / Emma dan Doni ketahuan

Share

Emma dan Doni ketahuan

Author: Harys Rock
last update Last Updated: 2021-05-21 16:51:12

Di dalam mobil sesekali Doni melirik Emma yang ada di sebelah kirinya. Sangat cantik pagi hari ini dengan baju setelan set varoni. Perpaduan atasan warna merah cerah bermotif bunga, dengan bawahan berwarna merah gelap membuat Emma jauh kelihatan lebih muda. Tubuhnya juga masih bagus dan seksi. seminggu sekali Emma selalu fitness, makanan dan minuman juga selalu yang higenis dan bergizi. Dulu, saat pertama kali melihat Doni untuk pertama kali. Wanita paruh baya ini sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan cepat. Tanpa banyak yang dibahas dia bilang ke suaminya, Jarot.

"Sudah, Pa. Kita terima dia saja sekarang tidak apa-apa. Lagian, aku juga mau berangkat ke Jakarta besok pagi. Karena ini perjalanan jauh, besok sopir baru ini saja yang antarkan aku. Papa sama Pak Mardi saja. Kasihan kalau beliau, sudah tua.Gimana, Pa?" Saat itu Jarot mengiakan saja ucapan istrinya.

Jika diadu penampilannya dengan Yuni, mereka ibarat seperti kakak adik yang sedang jalan-jalan santai dengan sopirnya. Memang, jika ada uang, penampilan juga bisa dirubah. Untuk perawatan tubuh saja, Emma menghabiskan uang jutaan tiap bulannya. Demi siapa? Demi si Doni. Jarot bisa menikmati juga karena dapat sisa dari laki-laki itu. Kasihan.

"Don, kenapa kamu dari tadi kok lirik-lirik terus?" tanya Emma, seperti berbisik. Sambil mata melirik ke belakang.

"Enggak, Bu, maaf. Perasaan aku nggak lirik-lirik kok. Yah, namanya juga sopir . Kerjaannya memang seperti ini, lirik kanan kiri dan melihat ke depan. Fokus, Bu ...," jawab Doni. Mata tertuju ke jalan, tapi beberapa kali melirik dada perempuan ini. Teringat, terbayang-bayang, dan tiba-tiba otaknya pun jadi kemana-mana. Tunggu! Fokus ke jalan! Doni berteriak di dalam hati. Bahaya jika di jalan raya tidak konsentrasi. Bisa nabrak!

"Iya, aku tahu." Emma tersenyum sambil kedipkan mata kiri, Doni pun membalasnya dengan senyuman. Harus berhati-hati karena ada Yuni di belakang yang sedang asyik bermain handphone. Hubungan terlarang ini jangan sampai ada yang tahu.

Setelah tiba di mall mereka bertiga naik ke lantai dua karena Yuni mau membeli sebuah buku di toko buku terkenal di kota ini.

"Ma, aku mau cari buku dulu, ya? Mungkin agak lama. Setelah nanti aku dapat bukunya, aku akan telepon Mama. Gimana?"

"Ya tidak apa-apa, Nak. Aku sama Doni mau lihat-lihat dulu. Nanti setelah selesai, kirim pesan saja." jawab ibunya.

"Ok, Ma." Mereka berpisah.

Emma dan Doni berbelok ke sebuah toko yang menjual peralatan rumah tangga. Jika ada yang teliti dan faham, sangat aneh jika ada sopir dan majikan sangat akrab seperti ini. Seorang perempuan yang telah dibutakan oleh cinta. 

Cinta buta. Cinta suci yang telah ternoda oleh ketampanan seorang laki-laki muda. Seseorang yang bisa memutar balikkan logika dan fakta, bahwa ... dia, Doni, telah merusak rumah tangga orang. Wajah boleh tampan, dan seperti baik. Tapi dalam hati, siapa tahu?

Suasana tidak begitu ramai karena masih pagi. Karena tidak ada yang mengawasi, Emma menggandeng mesra sopirnya ini. Laki-laki muda ini juga berpikiran sama. Setelah puas melihat-lihat, setengah jam kemudian mereka sudah berada di Mataha#i. Di sini ramai sekali karena sedang ada diskon besar-besaran. Harga yang ditawarkan sangat murah. Baju bermerek terkenal yang biasanya dibandrol seharga empat ratus ribu rupiah, di sini dijual seharga seratus dua puluh ribu rupiah saja. Dua orang ini sibuk memilih milih beberapa kaos dan topi. Doni memilih satu kaos dan masuk ke kamar ganti. Keluar, dan bertanya.

"Gimana? Pantas nggak aku dengan kaos ini?" sambil berkacak pinggang.

"Pantas, kok. Ganteng ...," jawab Emma. Selanjutnya ibu dengan dua orang anak ini yang mencoba sebuah baju. Sementara, pengunjung semakin ramai berdatangan. Yang namanya diskon, selalu bisa menarik pelanggan, dengan embel-embel cuci gudang. 

Gantian Emma yang minta pendapat. Apakah dia cantik memakai baju ini? Cantik, jawab Doni. Sambil sesekali bergurau, mencolek dagu, menggandeng tangan. Di belakang mereka, Yuni berdiri dengan kaku. 

Apakah benar apa yang kulihat sekarang ini? 

Mamaku dan Mas Doni bergandengan tangan? Bercanda?

Tidak salah lihatkah, aku?

Ada apa di antara mereka?

Saling sayang?

Yuni tidak jadi mencari buku yang dia inginkan. Pikirnya, kapan-kapan saja sendirian karena sekarang ada mama. Mending aku gabung sama mereka. Dan sekarang, dia merasa menyesal telah melihat sesuatu yang tidak sepantasnya ini. 

Apa yang akan dilakukan Yuni? 

Hapenya jatuh, diambilnya benda itu. Saat melihat ke depan, mereka sudah tidak ada lagi.

***

Gadis ini cepat-cepat membuka kunci hape dan mulai menelpon mamanya. Selama menunggu, hatinya deg-degan, napas tidak beraturan. Apakah ini mimpi? Oh, tidak! Dia merasakan dadanya sakit, mencelos melihat pemandangan tadi.

Cemas!

Terdengar nada dering beberapa saat, tapi belum diangkat-angkat. Beberapa detik berlalu terasa lama sekali. Duh, kok nggak diangkat-angkat, ya? Dan ... 

"Hallo?"

"Iya, hallo! Mama di mana sekarang? Aku nggak jadi cari buku Mah, besok-besok saja!" 

"Oh, iya. Mama di sini, di depannya gallery street ... antara gerai Dior dan Gucci. Kamu ke sini saja. Kamu kenapa kok nadanya seperti cemas?" jawab Emma dan juga bertanya.

Dari jauh Yuni melihat Doni dan mamanya sedang berdiri di sebuah gerai penjual salah satu pakaian bermerek Internasional. Mall yang terletak di tengah kota ini benar-benar sangat strategis tempatnya. Selain tempatnya yang besar dan lega, bisa dijangkau juga oleh seluruh kendaraan, baik angkot, ataupun kendaraan pribadi. Toko-toko di dalamnya juga sangat lengkap, jadi ada banyak orang dengan berbagai keperluan bisa terpenuhi di Mall ini.

Melihat mereka,Yuni merasa ada yang berbeda. Tapi apa, ya? Saat sudah dekat.

"Kenapa, Nak? Kok nggak jadi beli bukunya?" tanya Emma. Dari mimik wajah dan gerak gerik perempuan paruh baya ini, seperti sedang menyimpan sesuatu. Sesuatu yang harus ditutupi rapat-rapat. Kelihatan sekali jika Yuni mau teliti. Dimulai dari pandangan mata yang nggak fokus, muka terlihat sedikit tegang, suara yang bergetar saat berbicara, dan seperti gugup.

"Iya, Ma. Yang seperti aku bilang tadi. Maunya beli buku tapi karena sekarang ada Mama ngajak jalan-jalan dan shopping, makanya beli bukunya bisa besok-besok aja. Karena kalau sekali masuk ke toko itu, pasti akan lama Mah. Aku kan suka baca novel dan cerpen? Pilih-pilihnya itu yang lama. Nah, sekarang mau ke mana kita ini?"

"Ya, sudah. Kita cari baju saja dulu, yuk?" ajak mamanya.

"Lho, emangnya Mama belum beli? Perasan ta-"

"Tadi kami cuma muter-muter aja, setelah masuk ke toko yang menjual peralatan rumah tangga, kami ke sini." sahut Doni. Intervensi.

"Bukannya sudah beli baju? Eh ...," tanya Yuni lagi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Bersegi   Mewek (huhuhu ....)

    Sore ini suasana di depan hotel yang ditempati Reno dan Renata terlihat sepi. Juga karena hujan lebat sedang mengguyur dengan derasnya. Angin lumayan kencang membuat pohon-pohon kelapa bergoyang-goyang bak penyanyi dangdut. Sangat hot dan erotis. Kadang goyangannya pelan, kadang kencang. Tergantung angin yang menerpa. Jarang terlihat orang berlalu lalang meskipun memakai motor atau kendaraan lainnya.Mereka berdua; Reno dan Renata, sedang duduk berdua di sofa menonton film di TV berjudul the Vow. Suasana terasa romantis, kondisi sangat-sangat mendukung untuk menghabiskan waktu berdua dengan kehangatan cinta.The Vow berkisah tentang perjuangan seorang suami dalam meraih cinta istrinya yang hilang usai mengalami kecelakaan. Dikisahkan Leo (Channing Tatum) dan Paige (Rachel McAdams) adalah pasangan muda yang belum lama menikah. Suatu ketika saat baru pulang dari menonton bioskop, mereka mengalami kecelakaan. Paige jatuh terpental keluar dari mobil. Sedangkan Leo ba

  • Cinta Bersegi   Hey! Geseran!

    "Bukan! Bukan yang seperti kau pikirkan, Sayang!""Apaan?! Sudah jelas ada perempuan di belakangmu itu, nggak pakai baju lagi! Dasar!"Reno cepat-cepat menutup panggilan video itu. Dia mendesah, akhirnya aku ketahuan juga bermain dengan seorang gadis, pikir dia. Diliriknya seseorang di sebelah. Gadis itu menatapnya tanpa berkedip. Seperti meminta penjelasan; ada apa?"Jadi, dia pacarmu?" tanya Renata sambil memakai baju. Suasana di kamar ini sudah tidak nyaman lagi bagi dia."Iya." jawab Reno."Maafkan aku ....""Nggak. Bukan salahmu.""Telepon dia lagi. Bujuk dia."Sementara itu lastri di ujung sana sedang berusaha sekuat tenaga untuk menahan air mata yang mau jatuh ke pipi. Melihat dengan mata sendiri Reno sedang selingkuh di Bali, hatinya sakit karena merasa dikhianati. Di pikirannya, Reno dan Doni sama saja. Sama-sama brengsek. Kenapa semua laki-laki begini? Tidak bisakah mereka setia?"Lho-lho, Mbak. Ken

  • Cinta Bersegi   Reno selingkuh

    Pagi jam lima.Reno baru bangun tidur. Aku di mana? Lho, siapa dia? Batin laki-laki ini.Dilihatnya seseorang yang sedang tidur di samping dia. Renata? Duh, kok bisa aku ketiduran di sini, ya?Dilihatnya lagi posisi dia dengan gadis itu. Mereka berdua tidur di atas ranjang berdua! Gila! Apa yang aku lakukan semalam? Pikirnya, panik. Jangan-jangan ... laki-laki ini memeriksa sesuatu. Untunglah, sabuk itu masih mengikat celananya dengan baik.Jadi tidak terjadi apa-apa semalam. Nggak tahu lagi jika seperti ini. Nanti mau pulang, apa enggak? Aku nyaman di sini satu ranjang dengan dia. Hmm ... gimana, nih?Semalam, saat Reno sedang asyik bercerita. Dia lihat gadis itu sudah tertidur di atas ranjang. Gadis itu mengajak ngobrol di atas kasur alasannya; enak ngobrol sambil tiduran. Ha? Jadi dari tadi aku ngomong sendirian? Ya gini ini, jika m

  • Cinta Bersegi   Reno, Renata

    "I love you ....""I love you too ...."Lastri mencium dengan hangat bibir Reno. Mereka saling berpagutan, berpelukan di atas ranjang yang sudah ternoda di malam harinya. Tangan laki-laki ini dengan sigap melepaskan kait penutup dada gadis ini dan ... terlihat sudah sesuatu yang sudah beberapa bulan ini tidak bosan-bosan untuk dimainkan. Gadis itu, super binal kelakuannya meskipun wajahnya kalem, cantik ada manisnya dengan potongan tubuh yang sangat bagus khas peragawati. Bicaranya lemah lembut, sopan, ada sedikit mendesahnya. Dia bisa sangat hot jika di atas ranjang. Reno sangat tergila-gila padanya."Mau lagi?" tanya Lastri di antara napas yang menderu. Dia sudah tidak tahan sebenarnya. Maunya, buru-buru diselesaikan cumbuan ini biar langsung ke gerakan inti. Gerakan dan permainan laki-laki ini sangat disukainya. Diciuminya leher sang kekasih. Wangi ...."Iya." jawab Reno, sambil melepas pakaiannya yang

  • Cinta Bersegi   Kecewa

    Malam ini aku susah tidur, kenapa, ya? ... padahal mata sudah mengantuk sekali. Sebetulnya aku mau mengakui sesuatu, tapi malu sama diri ini. Apa sih yang kucari selama ini? Sudah hampir setahun aku berkutat dengan yang namanya jempol. Ketemu teman kencan, yang kulihat jempolnya. Mau ketemuan, hati dag dig dug juga karena jempol. Hah! ... pikiran udah gak bener ini. Pas udah ketemu orang yang cocok, aku gak cocok dengan jempolnya. Padahal orangnya udah kaya, lho? Bingung sendiri aku.Matre? Aku matre? ... ya iyalah, yang kaya jadi syarat mutlak untuk jadi suamiku, apalagi hari gini apa-apa pada mahal semua. Matre tuh jadi kebutuhan dan gaya hidup. Apalagi secara penampilan aku ini cantik, putih, modis, klop lah kalo ketemu dengan yang kaya. Tua juga enggak papa kok. Ah, segininya aku, ya?Kadang, cocok sama jempolnya tapi gak cocok sama tingkah lakunya. Yang ngupilan lah, yang main game terus lah, yang bau badannya bikin mual lah, yah ... sayang. Padahal lihat jempolny

  • Cinta Bersegi   Cari Jodoh Lewat Jempol Kaki

    Renata melihat Reno masuk ke dalam kamar mandi. Dia termenung, membayangkan laki-laki itu membawanya ke sini. Pasti dilihatin orang banyak. Duh malu, ntar dikira mabuk lagi? Batinnya. Tapi, eh ... memang aku kemarin minum beberapa gelas, kan? Belum pernah minum-minum juga ... ya jelas aku pingsan, teler.Suara pintu kamar mandi terbuka, "hey, Renata." Reno keluar dengan wajah yang segar. Rambutnya basah. Wajah itu tambah terlihat tampan dan mulus. Pasti pakai serum. Eh."Iya?""Jadi, aku ada jadwal manggung hari ini di sebuah tempat." kata laki-laki ini. Sekarang duduk di atas kasur di samping gadis itu, " tepatnya di pantai Kuta. Aku harus berangkat sekarang ketemu sama anak-anak. Aku juga lupa nggak kasih kabar ke mereka kalau aku di sini. Dan juga karena kudu persiapan dulu, belum sound ceck juga. Kamu mau balik ke hotelmu, kan?" tanya Reno."Kamu mau main di sana?""Iya, band aku jadi salah satu band pembuka di sana.""

  • Cinta Bersegi   Pertemuan

    Dasar bule bajingan!" tendang laki-laki itu sangat cepat dan pas ke mukanya Andrew. Laki-laki itu terjengkang ke belakang, dan sudah tidak bergerak lagi. Pingsan. Renata menjerit, dan cepat-cepat berlari ke luar dari kamar hotel. Terguncang perasaan dan hatinya. Tidak menyangka, laki-laki yang beberapa jam yang lalu mengisi penuh hatinya dengan bunga-bunga indah bermekaran, gelombang asmara yang luar biasa ... tega mau menodainya. Apakah aku bermimpi? Nyatakah ini?Setengah jam sebelumnya."Ayo, Sayang ...." ucap Andrew sambil menciumi pipi Renata. Dia adalah seorang pembohong besar. Semua yang diceritakan tadi adalah kebohongan. Khusus cerita kedua perempuan yang masuk ke dalam kamar, sebenarnya Andrew menyewa PSK untuk berkencan di dalam hotel. Jadi bukan seperti yang dibilang ke Renata. Saat memberikan segelas minuman ke Renata, dia telah memasukkan sedikit serbuk berwarna putih kecoklat-coklatan agar gadis itu

  • Cinta Bersegi   Renata

    Renata berbahagia sekali malam ini karena besok pagi dia dan teman-temannya akan berangkat ke Bali untuk bertamasya. Seumur-umur belum pernah Renata pergi ke Pulau Bali. Dia membayangkan betapa senangnya perjalanan itu. Akan jalan-jalan, berbelanja, dan mandi di laut.Renata besar dan tinggal di kota Malang. Kota yang lumayan besar dengan berbagai macam karakter penduduknya. Selain pengucapan bahasa jawa seperti biasanya, ada yang keren, dan jarang ada di belahan bumi lainnya. Bahasa yang diucapkan terbalik.Aku pakai baju apa ya besok? Aku bosan jika keluar pakai baju dengan model itu-itu saja, harus memakai yang paling keren dan paling oke untuk besok. Karena, ini juga dalam rangka mencari jodoh, aku berharap di perjalanan besok akan ada seseorang yang mendekati aku. Secara juga aku kepingin kawin, iri melihat yang lain sudah pada nikah, aku belum. Nasib-nasib,batinRenata. Gadis ini membuka lemari baju, mengelu

  • Cinta Bersegi   Gahar

    Nada dering ponsel berbunyi. Lagu berjudul Territory dari Sepultura terdengar dengan sangat keras di atas kasur tempat Reno masih tertidur dengan lelap. Sebentar jari-jarinya terlihat bergerak gerak, tapi diam lagi. Beberapa menit kemudian tangannya mulai meraba-raba mencari di mana sumber suara itu. Dia merasa ... suara itu sangat berisik sekali. Mengganggu. Setelah ketemu, dimatikannya alarm benda pipih tersebut. Reno melanjutkan lagi tidurnya. Sebagai penikmat dan pemain musik metal, dia bisa tidur nyenyak diiringi alunan musik keras. Otak dan pikirannya sudah tergaris tebal, diisi tinta beat-beat drum menghentak, distorsi kasar, dan teriakan-teriakan scream, growl, yang dianggap kebanyakan orang sebagai musik yang gila, musik yang gak jelas.Laki-laki ini tahu sekarang sudah pagi, tapi terasa sangat berat saat mau mengangkat kepalanya. Dan sangat-sangat pusing karena efek dari mabuk semalam. Beberapa detik kemudian dia sudah tertidur kembali.Lastri nai

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status