Share

Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek
Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek
Penulis: Jannah Raudhah

Bab 1

Penulis: Jannah Raudhah
Namaku Kiana, sejak suamiku meninggal karena kecelakaan setahun lalu, aku mulai membesarkan anak seorang diri.

Aku sudah menjadi janda di usia tiga puluhan. Siapapun yang mencoba menjodohkanku, selalu kutolak. Aku hanya takut anakku nanti akan merasa tersudutkan dan tersakiti.

Merantau sendirian dan bekerja serabutan, aku masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari kami berdua.

Namun, sejak anakku mulai sekolah dan ditambah kondisi ekonomi belakangan ini yang semakin sulit, keuangan kami mulai pas-pasan.

Lewat kenalan, akhirnya aku mendapat pekerjaan di sebuah proyek bangunan. Meski kerjaannya berat, penghasilannya lumayan.

Hari pertama aku datang ke lokasi proyek, langit sudah gelap. Saat hendak menaruh barang-barang ke kamar tidur, aku mendengar suara-suara yang membuatku terkejut.

“Bang… kamu hebat sekali… ayo, lebih cepat….”

Pandangan mataku secara reflek melirik ke dalam lewat celah pintu yang sedikit terbuka.

Di atas ranjang yang berantakan, seorang pria bertubuh kekar sedang memeluk seorang wanita.

Detik berikutnya, dia menarik paksa atasan wanita itu, memperlihatkan tubuhnya yang putih bersih. Pria itu semakin bersemangat, langsung menyobek stoking wanita itu dan menindihnya.

Mereka berciuman penuh gairah, seakan tak bisa dipisahkan. Tak lama kemudian, suara napas memburu mulai terdengar. Kulihat wajah wanita itu memerah, tampak sangat menikmati, seperti sedang berada di puncak kebahagiaan.

Aku terdiam, menatap adegan itu tanpa bisa berpaling. Kakiku terasa lemas, tubuh pun ikut memanas.

Kondisi sekeliling sangat sunyi, bahkan suara napas berat si pria juga terdengar jelas.

Di bawah cahaya bulan, punggung pria itu terlihat penuh keringat, tampak mengkilap.

Desahan rendah dan erangan manja terus terdengar.

….

Beberapa saat kemudian, setelah beberapa kali teriakan, keduanya pun berhenti.

Aku pun tersadar, wajahku tampak memerah dan keringat mulai membasahi pakaian yang kukenakan.

Tenggorokanku terasa kering. Setelah menelan ludah dengan susah payah, aku buru-buru pergi dari tempat itu.

Sejujurnya, aku cukup percaya diri dengan tubuhku, bokong yang montok dan dada yang berisi.

Saat suamiku masih hidup, dia selalu bilang betapa beruntung dirinya bisa mendapatkan istri sepertiku. Setiap malam, dia selalu membuatku melayang-layang dalam kebahagiaan.

Lambat laun, kebutuhanku dalam hal itu pun semakin besar.

Namun, sejak suamiku meninggal tiba-tiba, hidupku langsung runtuh. Bahkan kebutuhan dasarku sebagai perempuan pun tak bisa dipenuhi.

Aku berbaring di ranjang yang dingin setiap malam, menjepit kedua kakiku erat-erat sambil menggenggam tangan yang kasar, berusaha membayangkan suamiku masih ada di sisiku.

Kata orang, janda memang sering jadi bahan omongan dan benar saja, di awal masa duka, hampir tiap malam ada saja orang yang datang ke rumah mencoba merayuku.

Namun, aku takut dengan omongan tetangga, jadi, semua pria itu pun kutolak mentah-mentah.

Bahkan saat ada yang mencoba menjodohkanku lagi, aku selalu menolak langsung.

Lama-kelamaan, aku mulai menekan keinginanku sendiri.

Di depan orang-orang, aku menunjukkan citra seorang janda yang pekerja keras dan menjaga kesetiaan untuk almarhum suamiku.

Tak ada yang tahu, setiap malam aku selalu menangis diam-diam sampai merasa hancur dan tak berdaya.

….

Sambil menenteng barang-barangku, aku berjalan menyusuri area proyek. Tak butuh waktu lama, aku menemukan sebuah kamar mandi sederhana.

Sebutannya kamar mandi, padahal hanya ruang yang dibatasi seng. Setiap bilik hanya dipisahkan oleh selembar plastik tipis.

Karena sudah malam, sepertinya tak akan ada orang yang datang ke sini lagi.

Setelah melihat sekeliling, aku pun memutuskan untuk mandi sebentar.

Mungkin karena berkeringat tadi, baju yang kupakai menempel erat di tubuh, membuatnya sulit dilepas.

Kain kasar itu bergesekan dengan tubuhku, membangkitkan hasrat yang sejak tadi kutahan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 10

    Usai bicara, Andre malah mendekatkan kepalanya ke arah Dento.Aku khawatir terjadi sesuatu, jadi reflek menarik lengan Andre dari belakang.“Kenapa? Nggak berani? Dikasih kesempatan malah nggak dimanfaatkan?”Saat sedang sombong-sombongnya, palu di tangan Dento tiba-tiba menghantam tembok di samping mereka, hingga terdengar suara ‘duk’ yang keras.Andre jelas terkejut, reflek memundurkan beberapa langkah.“Dento! Kamu benaran?! Gila! Kaget aku! Kalau palu itu benaran kena aku, kamu bisa tanggung jawab?!”“Lepaskan dia….”Ujar Dento setelah terdiam lama, sambil menunjuk ke arahku.“Masih kekeh mau jadi pahlawan kesiangan?”“Dia itu janda, apa sih istimewanya?”“Cari wanita untuk ditiduri itu sangat mudah sekarang….”Belum selesai Andre bicara, tiba-tiba Dento mengayunkan palu lagi. Ujung palunya melewati ujung hidungnya, nyaris mengenainya….Melihat Dento benar-benar menyerang, Andre langsung panik dan kabur terbirit-birit.Melihatnya lari, Dento pun mengejarnya sambil membawa palu.Sem

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 9

    “Karena kamu nggak patuh, terpaksa aku harus pakai cara yang lebih keras….”Andre melambaikan tangannya. Anak buahnya langsung paham dan mendorongku ke ranjang.“Tolong… tolong….”Aku berteriak sekuat tenaga, tapi tidak ada respon sama sekali dari luar.Andre menyeringai, senyumannya terlihat menakutkan.“Percuma teriak, pintu dan jendela sudah kukunci semua. Jangan sampai capek berteriak, nanti malah nggak ada tenaga untuk melawan….”Aku didorong sampai ke tepi ranjang, lalu anak buahnya mendorongku kuat-kuat hingga aku terjatuh di atasnya.Baru saja mau berdiri, Andre langsung menindih tubuhku.Aku berusaha melawan, tapi dia malah menampar pipiku keras-keras, panasnya langsung terasa menyengat.“Dasar janda! Sok suci! Dikasih uang malah menolak, sampai harus pakai kekerasan. Dengarkan baik-baik, ini semua akibat ulahmu sendiri!”“Jangan harap bisa dapat uang lagi kali ini!”Anak buah Andre menahan tanganku erat-erat, aku pun tak bisa bergerak sama sekali.Andre langsung mendesah pela

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 8

    Aku berdiri di tempat, menghirup udara segar dalam-dalam, rasanya seperti baru mendapat kehidupan kembali.Karena tak berani kembali ke asrama, akhirnya aku duduk begitu saja di tempat ini.Meski tubuhku sudah tenang, pikiranku masih penuh gejolak.Ternyata Dento sampai masuk rumah sakit, karena mencoba melindungiku dari Andre.Apa mungkin dia benar-benar punya perasaan padaku?Padahal hari itu jelas-jelas kami tak melakukan apapun….Semakin kupikirkan, semakin aku bingung. Tapi satu hal yang pasti, Dento memang berusaha melindungiku saat itu.Yang artinya, dia terluka gara-gara aku.Setelah merenung cukup lama, akhirnya aku memutuskan untuk menjenguk Dento di rumah sakit.Keesokan paginya, aku mencari tahu rumah sakit tempat Dento dirawat dari rekan kerja. Setelah cuti, aku pun berangkat dari lokasi proyek.Di perjalanan, aku sempat membeli beberapa barang untuk dibawa, lalu naik mobil menuju rumah sakit.Tapi yang tak kusangka, waktu sampai di depan pintu kamar rawat, ternyata ada or

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 7

    Saat aku berusaha menarik sedikit bajuku, tiba-tiba Andre masuk dan langsung mengunci pintu dari dalam.Aku belum sempat bereaksi, dia sudah menarikku ke dalam pelukannya.Satu tangannya menyusup masuk ke balik bajuku dan meremas dadaku dengan kasar, membuatku kesakitan hingga spontan mendorongnya menjauh.Namun, wajahnya malah terlihat semakin bersemangat.Dengan langkah cepat, dia langsung menerkamku dan menjatuhkanku ke atas ranjang.Aku mulai kesal, tapi tenagaku sama sekali tak sebanding dengannya.Dia menekanku di bawah tubuhnya, aku sama sekali tak punya kesempatan untuk melawan.“Bang Andre, jangan….”Namun, dia tetap tak mau mendengar, satu tangan merayap masuk ke dalam bajuku. Matanya menatapku seperti sedang mempermainkan mangsa yang baru saja ditangkap.“Masih tahu memanggilku Bang Andre? Bagus….”“Katanya kamu janda, ‘kan?”Usai bicara, dia mendekatkan hidungnya ke leherku dan menghirupnya dengan rakus, “Katanya para janda itu punya nafsu yang kuat, aku bisa membantumu har

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 6

    Dan pertengkaran kali ini ternyata hanya karena seorang janda sepertiku.Pemandangan ini terasa begitu aneh dan lucu.Aku terjebak di tengah kerumunan, lemah dan tak berdaya.“Dento, aku bilang satu kali lagi, sebaiknya jangan ikut campur!”“Dia bukan istrimu, untuk apa kamu ikut campur? Hanya karena sudah tidur sekali saja? Jadi sudah posesif?”“Biar kubuktikan sendiri, emangnya ada apa di balik dua gundukan itu, sampai bisa membuatmu begitu tergila-gila?!”Mendengar kata-kata itu, terlihat tangan Dento mengepal erat. Dia mencengkeramnya dengan sangat kuat.“Namamu Kiana, ‘kan? Kalau kamu tahu diri, mending datang sendiri. Tenang saja, aku pasti nggak bakal merugikanmu. Aku bakal membuatmu merasakan kenikmatan yang belum pernah kamu rasakan. Siapa tahu, kamu malah jatuh cinta padaku nantinya.”Begitu kalimat itu diucapkan, tawa liar langsung pecah di kerumunan.Belum sempat aku bereaksi, Dento sudah melayangkan tinju dan menghantam wajah Andre.Darah langsung mengucur dari hidungnya.

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 5

    Setelah bajuku basah keringatan, bagian atas tubuhku nyaris terlihat jelas dari luar.Terutama bagian dadaku, dua gundukan itu hampir membuat kain bajuku sobek karena sangking ketatnya.Aku langsung malu dan tak tahu harus bagaimana.Seketika, wajah dan telingaku sampai memerah.Dalam kepanikan, aku buru-buru menyilangkan tangan di dada.Lalu, berdiri dan bersiap untuk pergi dari sana.Namun tiba-tiba, sepasang tangan dari belakang menarikku dengan paksa, bahkan menyeretku ke dalam pelukannya.“Berlagak suci? Aku lihat sendiri kamu keluar dari kamar Dento semalam. Badan sebagus ini… temani aku semalam, aku bakal kasih uang….”Mendengar kata-katanya, aku langsung terpaku di tempat dan menggeleng ketakutan.Dia mendekatkan mulutnya ke telingaku, “Masa kamu mau sama si Dento yang lemah itu, tapi nggak mau samaku? Tenang saja, aku jauh lebih garang….”Detik berikutnya, tangannya mulai meraba-raba punggungku dengan sembarangan.Aku gemetaran dan spontan mundur beberapa langkah, lalu berbali

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status