Share

Bab 2

Penulis: Jannah Raudhah
Aku dengan susah payah melepas atasan, dua tonjolan di dadaku bergerak naik turun seperti kantong yang penuh air.

Saat melepas celana dalam, aku baru sadar bagian selangkanganku sudah basah.

Angin panas bertiup lembut, seolah ada yang sedang menyentuh tubuhku dengan penuh kehati-hatian.

Aku menyalakan pancuran air, memutar ke kanan dan ke kiri, ternyata hanya ada air dingin.

Meski suhu udara tidak terlalu dingin, air dingin itu tetap terasa menusuk.

Begitu terkena kulit, aku langsung merinding beberapa kali.

Namun, meski begitu, tubuh yang bergejolak ini tetap terasa panas membara….

Air mengalir mengikuti lekuk tubuhku, akhirnya terkumpul di antara kedua kakiku.

Tiba-tiba, terlintas ide gila dalam pikiranku. Seandainya ada pria yang datang tiba-tiba dan menguasaiku dengan ganas, memuaskanku sekali saja.

Detik berikutnya, aku merasa jijik dengan pikiran kotor seperti itu.

Mengikuti aliran air, tanganku menyentuh dada, lalu menggenggam dan meremasnya dengan kuat.

Tangan satunya lagi menyentuh pangkal paha, dua jari rapat, perlahan masuk ke dalam.

Mungkin inilah satu-satunya hal yang berguna dari kapalan di jariku.

Semakin cepat gerakanku, tubuhku pun semakin gemetaran.

“Hmm~”

Tanpa sadar, aku mengeluarkan suara pelan, tapi karena berada di tempat umum, rasa malu membuatku menahan diri agar tidak mengeluarkan suara mesum.

Sensasi di tubuhku kali ini membuatku sulit berhenti, sudah lama aku tidak merasakan kenikmatan seperti ini. Aku bersandar pada seng, rasanya melayang-layang.

Saat aku sedang asik, tiba-tiba seseorang masuk ke bilik sebelah.

Aku langsung menghentikan gerakanku, segera memutar keran pancuran air lebih besar agar suara air menutupi suasana canggung.

Melalui pantulan cahaya, sosok di sebelah benar-benar terlihat jelas.

Dia memakai celana pendek, dengan cepat melepasnya, lalu tatapanku langsung tertuju pada benda besar dan kuat di antara kakinya.

Aku menatap bayangan di plastik pembatas itu dengan mata berbinar.

Entah karena sudut pandang atau alasan lain, benda itu terlihat begitu mencengangkan.

Aku tanpa sadar menelan ludah dan menahan napas, takut ketahuan.

“Bro, kamu bawa sabun? Aku lupa bawa, pinjam punyamu dong….”

Suara pria rendah terdengar dari bilik sebelah, seketika memecahkan suasana yang hening.

Aku langsung menutup mulut dengan kedua tangan agar tidak bersuara.

Apa dia sedang berbicara denganku?

Pertama kali, aku memilih untuk tidak menjawab.

“Bro? Pinjam sabunmu dong, aku hanya mau cuci badan, nggak pakai banyak….”

Kali ini, dia mengetuk plastik pembatas kamar mandi.

Jelas dia sedang bicara denganku.

Pikiranku berputar cepat, aku memutuskan memberikan sabun itu lewat plastik pembatas….

Aku memutar badan, membungkuk dan menunduk mencari-cari sabun di dalam keranjang perlengkapan mandiku.

Tiba-tiba, plastik pembatas itu terangkat.

“Sudah kubilang berapa kali, pinjam sabunmu, jawab dong….”

Suara pria itu perlahan mengecil dan nada suaranya menjadi ragu.

Saat tanganku baru saja menyentuh sabun di dalam keranjang, kepalaku tertunduk rendah, pinggangku membungkuk dan pantatku yang montok pun terangkat tinggi.

Entah kenapa, pantatku juga menghadap ke arahnya.

Di bawah pencahayaan, dari sudut pandangnya, dia bisa melihat seluruh tubuhku dengan sangat jelas.

Karena di luar dugaan, tubuhku pun membeku di tempat. Aku terpaku tanpa bisa bergerak sedikit pun.

Waktu seolah berhenti.

Melalui celah antara kakiku, aku menatapnya dari atas sampai bawah.

Dia berdiri di belakangku, tubuhnya basah dan telanjang bulat.

Dia berdiri diam dan benda besar di antara kakinya mulai bereaksi, bergerak dan semakin membesar….
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 10

    Usai bicara, Andre malah mendekatkan kepalanya ke arah Dento.Aku khawatir terjadi sesuatu, jadi reflek menarik lengan Andre dari belakang.“Kenapa? Nggak berani? Dikasih kesempatan malah nggak dimanfaatkan?”Saat sedang sombong-sombongnya, palu di tangan Dento tiba-tiba menghantam tembok di samping mereka, hingga terdengar suara ‘duk’ yang keras.Andre jelas terkejut, reflek memundurkan beberapa langkah.“Dento! Kamu benaran?! Gila! Kaget aku! Kalau palu itu benaran kena aku, kamu bisa tanggung jawab?!”“Lepaskan dia….”Ujar Dento setelah terdiam lama, sambil menunjuk ke arahku.“Masih kekeh mau jadi pahlawan kesiangan?”“Dia itu janda, apa sih istimewanya?”“Cari wanita untuk ditiduri itu sangat mudah sekarang….”Belum selesai Andre bicara, tiba-tiba Dento mengayunkan palu lagi. Ujung palunya melewati ujung hidungnya, nyaris mengenainya….Melihat Dento benar-benar menyerang, Andre langsung panik dan kabur terbirit-birit.Melihatnya lari, Dento pun mengejarnya sambil membawa palu.Sem

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 9

    “Karena kamu nggak patuh, terpaksa aku harus pakai cara yang lebih keras….”Andre melambaikan tangannya. Anak buahnya langsung paham dan mendorongku ke ranjang.“Tolong… tolong….”Aku berteriak sekuat tenaga, tapi tidak ada respon sama sekali dari luar.Andre menyeringai, senyumannya terlihat menakutkan.“Percuma teriak, pintu dan jendela sudah kukunci semua. Jangan sampai capek berteriak, nanti malah nggak ada tenaga untuk melawan….”Aku didorong sampai ke tepi ranjang, lalu anak buahnya mendorongku kuat-kuat hingga aku terjatuh di atasnya.Baru saja mau berdiri, Andre langsung menindih tubuhku.Aku berusaha melawan, tapi dia malah menampar pipiku keras-keras, panasnya langsung terasa menyengat.“Dasar janda! Sok suci! Dikasih uang malah menolak, sampai harus pakai kekerasan. Dengarkan baik-baik, ini semua akibat ulahmu sendiri!”“Jangan harap bisa dapat uang lagi kali ini!”Anak buah Andre menahan tanganku erat-erat, aku pun tak bisa bergerak sama sekali.Andre langsung mendesah pela

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 8

    Aku berdiri di tempat, menghirup udara segar dalam-dalam, rasanya seperti baru mendapat kehidupan kembali.Karena tak berani kembali ke asrama, akhirnya aku duduk begitu saja di tempat ini.Meski tubuhku sudah tenang, pikiranku masih penuh gejolak.Ternyata Dento sampai masuk rumah sakit, karena mencoba melindungiku dari Andre.Apa mungkin dia benar-benar punya perasaan padaku?Padahal hari itu jelas-jelas kami tak melakukan apapun….Semakin kupikirkan, semakin aku bingung. Tapi satu hal yang pasti, Dento memang berusaha melindungiku saat itu.Yang artinya, dia terluka gara-gara aku.Setelah merenung cukup lama, akhirnya aku memutuskan untuk menjenguk Dento di rumah sakit.Keesokan paginya, aku mencari tahu rumah sakit tempat Dento dirawat dari rekan kerja. Setelah cuti, aku pun berangkat dari lokasi proyek.Di perjalanan, aku sempat membeli beberapa barang untuk dibawa, lalu naik mobil menuju rumah sakit.Tapi yang tak kusangka, waktu sampai di depan pintu kamar rawat, ternyata ada or

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 7

    Saat aku berusaha menarik sedikit bajuku, tiba-tiba Andre masuk dan langsung mengunci pintu dari dalam.Aku belum sempat bereaksi, dia sudah menarikku ke dalam pelukannya.Satu tangannya menyusup masuk ke balik bajuku dan meremas dadaku dengan kasar, membuatku kesakitan hingga spontan mendorongnya menjauh.Namun, wajahnya malah terlihat semakin bersemangat.Dengan langkah cepat, dia langsung menerkamku dan menjatuhkanku ke atas ranjang.Aku mulai kesal, tapi tenagaku sama sekali tak sebanding dengannya.Dia menekanku di bawah tubuhnya, aku sama sekali tak punya kesempatan untuk melawan.“Bang Andre, jangan….”Namun, dia tetap tak mau mendengar, satu tangan merayap masuk ke dalam bajuku. Matanya menatapku seperti sedang mempermainkan mangsa yang baru saja ditangkap.“Masih tahu memanggilku Bang Andre? Bagus….”“Katanya kamu janda, ‘kan?”Usai bicara, dia mendekatkan hidungnya ke leherku dan menghirupnya dengan rakus, “Katanya para janda itu punya nafsu yang kuat, aku bisa membantumu har

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 6

    Dan pertengkaran kali ini ternyata hanya karena seorang janda sepertiku.Pemandangan ini terasa begitu aneh dan lucu.Aku terjebak di tengah kerumunan, lemah dan tak berdaya.“Dento, aku bilang satu kali lagi, sebaiknya jangan ikut campur!”“Dia bukan istrimu, untuk apa kamu ikut campur? Hanya karena sudah tidur sekali saja? Jadi sudah posesif?”“Biar kubuktikan sendiri, emangnya ada apa di balik dua gundukan itu, sampai bisa membuatmu begitu tergila-gila?!”Mendengar kata-kata itu, terlihat tangan Dento mengepal erat. Dia mencengkeramnya dengan sangat kuat.“Namamu Kiana, ‘kan? Kalau kamu tahu diri, mending datang sendiri. Tenang saja, aku pasti nggak bakal merugikanmu. Aku bakal membuatmu merasakan kenikmatan yang belum pernah kamu rasakan. Siapa tahu, kamu malah jatuh cinta padaku nantinya.”Begitu kalimat itu diucapkan, tawa liar langsung pecah di kerumunan.Belum sempat aku bereaksi, Dento sudah melayangkan tinju dan menghantam wajah Andre.Darah langsung mengucur dari hidungnya.

  • Cinta Bersemi Di Lokasi Proyek   Bab 5

    Setelah bajuku basah keringatan, bagian atas tubuhku nyaris terlihat jelas dari luar.Terutama bagian dadaku, dua gundukan itu hampir membuat kain bajuku sobek karena sangking ketatnya.Aku langsung malu dan tak tahu harus bagaimana.Seketika, wajah dan telingaku sampai memerah.Dalam kepanikan, aku buru-buru menyilangkan tangan di dada.Lalu, berdiri dan bersiap untuk pergi dari sana.Namun tiba-tiba, sepasang tangan dari belakang menarikku dengan paksa, bahkan menyeretku ke dalam pelukannya.“Berlagak suci? Aku lihat sendiri kamu keluar dari kamar Dento semalam. Badan sebagus ini… temani aku semalam, aku bakal kasih uang….”Mendengar kata-katanya, aku langsung terpaku di tempat dan menggeleng ketakutan.Dia mendekatkan mulutnya ke telingaku, “Masa kamu mau sama si Dento yang lemah itu, tapi nggak mau samaku? Tenang saja, aku jauh lebih garang….”Detik berikutnya, tangannya mulai meraba-raba punggungku dengan sembarangan.Aku gemetaran dan spontan mundur beberapa langkah, lalu berbali

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status