Short
Cinta Buta Pembawa Petaka

Cinta Buta Pembawa Petaka

Oleh:  Safira SyahnazTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
9Bab
2.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Suatu hari, aku menerima telepon dari seorang pengembang properti. Orang itu dengan sopan menasihatiku bahwa meskipun aku sudah menikah, aku tidak perlu sampai membuat keributan sepanjang malam. Banyak tetangga yang mengeluh dan merekalah yang dipusingkan karena berada di antara kedua belah pihak. Aku menjawab dengan tenang. "Kalian pasti salah paham, aku saja nggak punya pacar, mana mungkin aku sudah menikah?" Melihatku masih tidak mau mengaku, pihak pengembang properti mengirimkan video pengawas lingkungan perumahan kepadaku. Dalam video tersebut, lorong bangunan dihiasi dengan lampu dan tamu datang tanpa henti. Beberapa orang mengiringi pengantin perempuan masuk ke dalam rumah baru. Pengantin laki-lakinya adalah mantan pacarku, yang sudah putus denganku dua setengah tahun yang lalu.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Penghuni apartemen nomor 801, aku tahu bahwa pernikahan adalah acara yang membahagiakan, tapi nggak perlu sampai mengundang begitu banyak kerabat dan teman untuk bermain kartu dan karaoke sepanjang malam!"

"Kalian melakukannya sampai beberapa hari, membuat pemilik apartemen di sekitar mengeluh kepadaku. Kalian masih bernyanyi sampai jam setengah tiga pagi, membuat tetangga sebelah nggak bisa istirahat karena terlalu berisik."

"Kalau orang menikah dan membuat acara di rumah, paling acara akan selesai tengah malam dan tamu akan kembali untuk istirahat. Kenapa kalian membuat kebisingan sampai berhari-hari? Itu memang apartemen kalian, tapi lingkungan apartemen milik umum. Kalau terlalu ribut, yang lain pasti akan marah karena nggak bisa istirahat. Kalau sudah begitu, bagaimana kalian akan hidup rukun ke depannya?"

"Pihak properti seperti kami juga serba salah. Aku harap kalian bisa lebih menahan diri. Boleh saja kalau mau main kartu di siang hari, tapi jangan bikin ribut saat malam!"

Hari ini aku libur, jadi aku berencana tidur sampai siang. Namun, aku dibangunkan oleh panggilan telepon yang tidak dikenal di pagi hari.

Mendengarkan suara yang menghardik dari seberang sana, aku pun jadi bingung.

"Apa-apaan ini, siapa kamu? Salah sambung, ya!"

Barulah setelah itu, orang di ujung telepon mulai memperkenalkan diri.

"Dengan Ibu Andrina, pemilik apartemen nomor 801 di gedung nomor 6 Taman Kenari Kota K? Aku pemilik properti di tempat ini."

"Saat mengurus balik nama sertifikat apartemen, aku menambahkan kontak Line milikmu. Aku juga mengundangmu ke grup properti. Kamu bilang akan jarang tinggal di sana, jadi nggak bergabung ke grup."

"Sekarang, kamu menikah dan sedang berbahagia, tapi perhatikan juga dampak bagi yang lain. Aku bukan menyalahkanmu, cuma lagi mengingatkan."

Sebuah pernyataan yang makin membuat otakku mandek.

Siapa yang menikah, aku?

Aku mengatur pikiranku dan teringat bahwa aku memang pernah membeli rumah di Taman Kenari tiga tahun yang lalu.

Saat itu, rumah itu akan digunakan sebagai rumah pernikahan. Namun, hubungan kami kandas dan aku tidak pernah kembali ke sana lagi.

Dua tahun ini aku tinggal di rumah orang tuaku dan sempat mempertimbangkan apakah akan menjual rumah di sana. Lalu, aku ingat kalau harga properti sedang turun, jadi aku mempertimbangkannya lagi karena tidak ingin rugi.

Sekarang, orang ini mengatakan ada yang menikah di rumahku?

"Kalian pasti salah, aku saja nggak punya pacar, mana mungkin aku menikah?"

Orang di ujung telepon menarik napas dalam-dalam dan sepertinya menahan amarahnya. Dia pasti mengira aku mengelak dan mencoba membela diri.

"Begini saja, Bu Andrina. Aku nggak akan banyak bicara dan akan mengirimkan video pengawasan di lingkungan sekitar saat mereka menyambut pengantin perempuan. Aku juga akan mengirimkan video pengawas di lift gedung."

"Aku harap kalian bisa mengurus masalah ini biar nggak ada keluhan lain dari pemilik apartemen di sebelah."

Setelah mengatakan hal itu, ponselku menerima serangkaian pesan.

Aku membukanya dan melihat bahwa video pertama adalah video di pintu masuk area apartemen. Karpet merah terbentang di tanah, mobil penyambut yang dihias dengan bunga terlihat keluar masuk.

Video kedua adalah pengawasan di pintu masuk ke gedung 6 memperlihatkan sekelompok tamu yang keluar masuk dengan berisik. Pengantin pria menggendong pengantin wanita yang kepalanya tertutup kain merah, berjalan masuk ke dalam lift.

Video ketiga adalah video pengawasan di pintu masuk lift lantai 8. Ada sedikit dekorasi di gedung, bahkan ada pita yang dipasang. Pengantin pria menggendong pengantin wanita keluar dari lift, diikuti oleh banyak orang.

Karena menggendong pengantin wanita, pengantin pria sedikit tertunduk, tetapi dia mengangkat kepalanya sedikit ketika keluar dari lift.

Hanya dengan sekali lihat, aku langsung mengenalinya.

Bukankah dia mantan pacarku dan kami putus dua setengah tahun yang lalu?

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status