Share

Mogok

Author: IgaSembiring
last update Last Updated: 2021-08-30 16:00:50

Namun, bukannya menolong pak Bram malah mengejekku "Rasain kamu!! disini banyak banget kejadian kecelakaan tiba-tiba, disini tuh angker!!" ujarnya menakutiku.

Sontak aku menjadi sangat takut, tapi pak Bram malah masuk ke mobilnya dan menghidupkan mobilnya.

"Ya ampun, Pak tolongin saya Pak, saya takut!!!" pintaku. 

Tak peduli, pak Bram pergi mengendarai mobilnya meninggalkanku, aku yang ketakutan berusaha menghubungi kakak dan bunda, tapi ponselku tiba-tiba lowbat.

Tak lama kemudian pak Bram datang kembali menghampiriku.

"Ya sudah sini, nanti motormu biar saya suruh orang saya bawa ke bengkel!!" ujarnya.

Aku yang sudah marah terhadap pak Bram menolak mentah-mentah tawarannya.

"Gak usah Pak, makasih, saya tidak takut!!" ucapku beringas.

Namun, pak Bram bukannya memaksa malah aku ditinggal dengan muka sombong memiringkin bibirnya ih aku kesal sekali.

Saat pak Bram ingin pergi aku mengejarnya dan mengatakan, "Ya sudah aku ikut Pak Bram!!".

"Oke silahkan masuk!!" ucapnya sombong merasa dirinya seorang penyelamat.

Aku masuk ke dalam mobilnya.

"Kalau bukan karena terpaksa ogah banget," ucapku pelan.

Tapi ternyata pak Bram mendengar dan mengatakan, "Iya sudah kalau ogah silahkan turun, saya juga ogah banget nolongin kamu!!" 

"Eh, iya Pak saya gak ogah kok beneran!!" ucapku lagi karena takut hari sudah mulai gelap, lagipula nanti bunda dan kakak khawatir kalau aku pulang telat.

Sesampainya di rumah, aku turun dari mobil mewah milik pak Bram.

"Makasih ya Pak, awas dighosting lagi loh!!" ujarku sambil sedikit tertawa.

"Iii kamu ini gak usah ngajarin saya, mending kamu belajar cara duduk yang baik, takutnya jatuh didepan orang ganteng lagi," balasnya mengejekku.

Aku kesal sekali, aku meninggalkan pak Bram dan masuk ke rumah.

Di rumah bunda dan kakak sudah menungguku. 

"Sayang kamu kok pulangnya telat, gak biasanya, motor kamu mana??" tanya bunda.

"Ini Bun, tadi motorku mogok di jalan, makanya aku diaterin sama CEO songong itu!!" ucapku kesal.

"Cieee dianterin sama CEO tampan ni eee!!" ujar kakak mengejekku.

"Ihh tampan?? amit-amit kak, kalau gak karena motorku mogok mah, ogah banget dianter sama CEO korban Ghosting itu," balasku.

Karena besoknya hari minggu, aku tidak masuk kantor.

Hari senin aku masuk kantor diantar oleh kakak karena motorku dibawa ke bengkel oleh pak Bram.

Sesampainya di kantor aku menunggu pak Bram datang untuk menanyakan keberadaan motorku, agar aku bisa mengambilnya setelah selesai di perbaiki.

Pak Bram datang dan langsung masuk ke ruangannya. Aku mendatangi ruangannya 

"Permisi Pak!!" ujarku sambil mengetuk pintu.

"Iya, silahkan masuk,".

Aku pun segera masuk dan ingin menanyakan motorku tapi pak Bram malah mengatakan.

"Kalau kamu datang hanya ingin mengejek saya, silahkan keluar karena saya bukan lagi korban ghosting!!!" ujarnya.

"Ya ampun Pak, saya hanya ingin menanyakan keberadaan motor saya Pak!!" balas ku.

"Oh kirain ... Motormu ada di bengkel, tepat disamping kantor, nanti kamu ambil bilang atas nama saya," jawabnya cepat.

"Baik terimakasih Pak, oh iya satu lagi Pak kalau sekali sudah dighosting biasanya bakalan dighosting lagi loh Pak, awas hati-hati ya Pak!!" ucapku sambil tertawa.

"Dasar kamu, ini pacar saya sudah kembali, kemarin itu ponselnya rusak!!" ucapnya menjelaskan tak terima di sebut korban ghosting.

"Oh gitu toh Pak, ya hati-hati ya Pak," ucapku mengejek sebelum keluar dari ruangan itu.

Beberapa saat setelah aku keluar dari ruangan itu, masuk seorang perempuan cantik dan terlihat berkelas dari penampilannya,ke ruangan pak Bram.

"Eh siapa tuh???" tanyaku kepada seorang karyawan di depan mejaku.

"Oh itu pacarnya pak Bram, udah beberapa kali dia datang ke sini," ucapnya menjelaskan.

"Oh itu toh yang ngeghosting pak Bram," ucapku sambil tertawa.

"Apa?? ghosting?? eh orang kaya dan tampan aja bisa dighosting toh???" ucapnya sambil tertawa.

Kemudian, aku menceritakan tentang kejadian pembicaraan pak Bram saat di ruangannya beberapa hari yang lalu. Semua staff tertawa mengejek pak Bram korban ghosting.

Kesesokan harinya, aku datang ke kantor agak siang karena ada berkah yang harus aku antarkan ke kantor yang bekerja sama dengan kantor tempatku kerja.

Tiba-tiba, sesampainya dikantor pak Bram menarik tanganku masuk ke ruangannya.

"Apa sih pak, tarik-tarik saya, bapak suka ya sama saya?" ucapku bercanda.

"Cuehhh ... nazis saya suka sama wanita cupu kayak kamu, kamu bilang apa ke karyawan lain? kenapa mereka melihat saya sambil tertawa???" tanyanya mencurigaiku sudah mengatakan tentang dia di ghosting.

"Ihhh Bapak ini suka seuzon lah, ngapain saya ceritain bapak?? mending saya ceritain tentang drama korea,"

"Alah bohong kamu kan? kamu bilang ke mereka kalau saya dighosting kan? saya kan udah bilang  ke kamu ponsel pacara saya tuh rusak!!!" ujarnya beringas.

"Iiihh Bapak, ini kantor, Bapak malah ngomongin masalah pribadi, gimana sih?" ucapku menghindari kesalahan.

"Awas kamu ya, nanti saya pecat kamu!!!" ujarnya mengancam saya.

"Aduhhh jangan dong Pak, saya butuh banget pekerjaan ini!" ujarku meminta.

"Oke, Sekarang jujur, kamu bilang apa ke mereka?" tanyanya lagi.

"Oke iya iya pak, saya bilang Bapak dighosting!!!" 

"Kamu saya pecat!!!" ucapnya sontak membuatku takut.

"Ihhhh jangan dong Pak, nanti saya makan apa??" ucapku mengemis meminta untuk tidak dipecat.

"Oke oke, saya gak akan pecat kamu, tapi syaratnya kamu harus membawa tas saya dan mengikuti saya selama seminggu!" pintanya.

"Oke Pak, gak masalah, sama orang ganteng kok ditolak!" ucapku kecil hampir tak terdengar.

"Kamu bilang apa?" tanyanya dengan mata sinis nya.

"Gapapa Pak, iya saya mau Pak!" ucapku.

Aku kembali ke tempat dudukku, dengan jutek membuat para karyawan penasaran.

"Ri kamu diapain sama pak Bram???" tanya seorang karyawan.

"Gara-gara kalian nih, aku disuruh buat bawain tas nya selama seminggu!" ucapku dengan menghentakkan kaki.

"Hah itu aja kok sedih, harusnya kamu bahagia dan excited dong secara kamu bakalan Bareng terus sama pak CEO yang ganteng!!!" ujar nya lagi.

"ihhhh deket sih enak, tapi bukan jadi babunya juga kali!!" 

Semua karyawan tertawa melihat penderitaan konyolku. Namun aku sangat menderita dengan itu apalagi saat karyawan lain mengejekku.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Mantan Kekasih yang Konyol

    Setelah itu aku dan Pak Bram langsung pergi ke rumah, pak Bram mengantar ku,di mobil lihat sangat merasa tidak enak sebuah topik pembicaraan padahal aku sudah tahu kalau Pak Bram itu pasti merasa tidak enak kepada ku karena mantan pacar nya melabrak ku di depan banyak orang sehingga membuat ku sangat malu."Tidak apa-apa! Saya hanya merasa sedikit tidak enak kepada kamu karena saya, kamu menjadi bahan pembicaraan dan bahan tontonan orang tadi di sana,"ujar nya merasa tidak enak."Ah sudah enggak apa-apa lah Pak, biasa saja saya sudah melupakan itu dan saya tidak akan mengingat nya lagi,"ucap ku berusaha membuat Pak Bram menjadi tenang."Tapi saya meminta maaf kepada kamu Ri karena saya, kamu menjadi seperti ini, saya janji kamu tidak akan pernah di permalukan oleh nya lagi. Nanti saya kan ngomong sama dia,""Ya Pak, sama saya juga minta maaf karena sedikit tidak bisa menahan emosi tadi,"ujar ku meminta maaf pula karena aku ju

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Aku di Labrak

    Setelah beberapa hari, aku melihat bahwa tidak ada mantan kekasih Pak Bram yang datang untuk melabrak ku, di sana aku sangat tidak takut, aku merasa bahwa tidak akan terjadi apa-apa saat itu.setelah seharian bekerja,tiba waktu nya untuk aku pulang dari pekerjaan ku dan beristirahat. Seperti biasaaku tidak langsung pulang, aku berhenti dan aku singgah dulu di sebuah kafe kesukaan ku untuk meminum secangkir kopi di sana. Ya kafe itu dekat dengan rumah ku, aku sangat menyukainya karena Suasana nya yang begitu romantis walau aku sendiri, aku merasa bahwa aku di manjakan oleh seorang pria, seperti itu lucu nya aku melewati masa-masa jomblo, masa-masa di manaku merasa selalu sendiri.Aku mengharapkan Alex agar segera menjadi kekasih ku.Tapi mungkin itu adalah sebuah halusinasi yang aku hadapi setiap hari, Alex tidak akan menjadi Kasih ku karena ia tidak mencintai ku. Jika dia mencintai ku maka dia sudah menyatakan itu dari dulu.Bahkan jika ada kese

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Takut di Labrak

    Sumpah aku juga terkejut dan terheran ketika Pak Bram menarik tangan ku, di sanaterlihat betul bahwa Bapak Bram lebih memilih ku daripada mantan nya itu.Padahal aku ini siapa nya? Bukan siapa-siapa!Pak Bram terus menarik ku hingga kami berada di ruangan milik nya."Ada apa Pak? Mengapa Bapak menarik ku?" tanya ku segera setelah ia melepaskan tangan ku. Aku juga memegang pergelangan tangan ku karena Pak Bram terlalu kencang memegang nya hingga terasa sedikit sakit."Kamu tidak papa Ri?" tanya Pak Bram sambil meraih tangan ku yang terasa sakit."Tidak apa-apa Pak, sudah sudah tidak apa-apa Pak ini sudah lebih baik!" Jawab ku langsung menarik tangan ku.Hati ku masih merasa sedikit bersalah, karena aku adalah penyebab mereka bertengkar.Aku yang merasa bersalah, ingin segera pergi dari ruangan itu demi menghindari kesalahpahaman dari mantan pacarnya Pak Bram.tetapi Pak Bram malah menahan ku, ia tidak mengizinkan ku keluar dari ruan

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Kemarahan Pak Bram Pada Mantan Kekasihnya

    Aku dan Pak Bram mulia bercerita satu sama lain, kami tertawa membuang semua keluh kesah kami ditempat itu. Aku juga sangat bahagia dan sedikit terkejut dengan sifat dan sikap asli Pak Bram yang sebenarnya sangat lembut dan rapuh. Dia hanya menginginkan sebuah keluarga yang utuh, seperti keluagaku yang bahagia dalam sebuah kesederhanaan yang Tuhan berikan. Melihat waktu sudah gelap dan mulai larut malam, Pak Bram mengajakku segera pulang.“Ri, sudah larut malam pulang yuk!” ujarnya sambil mengambil kunci mobil yang ia masukkan ke dalam saku kemeja yang ia kenakan.“Iya Pak, bunda juga pasti udah nungguin aku!” balasku lambut tersenyum padanya.Kami pulang dengan menggunakan mobil mewah milik Pak Bram. Pak Bram juga terlihat merasa lega karena untuk pertama kali ia menceritakan keluh kesahnya pada seseorang, sesekali ia melihat ke arahku dan tersenyum. Aku seperti tidak melihat Pak Bram yang yang dingin da sombong itu.“Ri, makasih ya

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Keluh Kesah

    Aku yang melihat hal itu langsung pergi menghampiri Pak Bram dan orang itu. Ia mencoba untuk melerai pertengkaran itu karena Pak Bram tidak bisa berhenti berbicara jika sedang marah.“Pak sudah sini!” ujarku langsung menarik tangan Pak Bram untuk menjauh dari tempat itu. Aku juga tidak lupa menyuruh orang yang bermasalah dengan Pak Bram itu untuk segera pergi dari situ, untungnya ia langsung pergi megindahkan ucapanku.“Eh, mau kemana kamu? Jangan pergi dasar tidakk pumya soan santun!” teriak Pak Bram pada orang itu. Iya juga masih ingin mengejarnya tak terima kalau si penabrak mobilnya lepas begitu saja. Tapi aku terus sekuat tenaga menahan Pak Bram.”Sudahlah Pak, apaan sih? Malu-maluin tau gak sih Pak,” ujarku kesal pada pak Bram, karena keributan itu, kami menjadi bahan tontonan orang lain disana.“Apaan sih kamu, lepasin tangan saya!” bentaknya padaku, malah ia marah kepdaku karena sudah menahannya.

  • Cinta CEO Korban Ghosting   Kekonyolan Pak Bram

    Akhirnya Pak Bram pulang, aku juga segera pulang setelah itu. Aku merasa Pak Bram memang benar sudah pulang, tetapi aku malah melihatnya masih berdiri di samping mobilnya seperti mengintai seseorang. Aku yang kebingungan segera menghampiri dan memanggilnya, lama aku memanggil tidak dijawab oleh Pak Bram, akhirnya aku mencoba menepuk bahunya."Pak!""Eh Allahuakbar!" teriaknya sambil sedikit melompat. Ia sampai terkejut separah itu dong."Ih, apaan sih Pak? Kayak liat setan aja!" ujarku kesal."Ya, ya memang benar, saya melihat setan. Awalnya saya melihat iblis dan sekarang melihat setan juga!" bentaknya kesal, aku bingung dengan hal itu sehingga aku juga mencoba melihat ke arah yang diintai oleh Pak Bram. Aku melihat ke segala arh, tetapi aku tidak melihat apapun. Pak Bram yang sadar bahwa aku mengikutinya langsung menepuk tangannya pas di mataku."Hei, apa yang sedang kamu lakukan!" ujarnya sambil menepuk tangan."Ih Bapak, saya kaget

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status