Sumpah aku juga terkejut dan terheran ketika Pak Bram menarik tangan ku, di sana
terlihat betul bahwa Bapak Bram lebih memilih ku daripada mantan nya itu.Padahal aku ini siapa nya? Bukan siapa-siapa!Pak Bram terus menarik ku hingga kami berada di ruangan milik nya."Ada apa Pak? Mengapa Bapak menarik ku?" tanya ku segera setelah ia melepaskan tangan ku. Aku juga memegang pergelangan tangan ku karena Pak Bram terlalu kencang memegang nya hingga terasa sedikit sakit.
"Kamu tidak papa Ri?" tanya Pak Bram sambil meraih tangan ku yang terasa sakit.
"Tidak apa-apa Pak, sudah sudah tidak apa-apa Pak ini sudah lebih baik!" Jawab ku langsung menarik tangan ku.
Hati ku masih merasa sedikit bersalah, karena aku adalah penyebab mereka bertengkar.Aku yang merasa bersalah, ingin segera pergi dari ruangan itu demi menghindari kesalahpahaman dari mantan pacarnya Pak Bram.tetapi Pak Bram malah menahan ku, ia tidak mengizinkan ku keluar dari ruanSetelah beberapa hari, aku melihat bahwa tidak ada mantan kekasih Pak Bram yang datang untuk melabrak ku, di sana aku sangat tidak takut, aku merasa bahwa tidak akan terjadi apa-apa saat itu.setelah seharian bekerja,tiba waktu nya untuk aku pulang dari pekerjaan ku dan beristirahat. Seperti biasaaku tidak langsung pulang, aku berhenti dan aku singgah dulu di sebuah kafe kesukaan ku untuk meminum secangkir kopi di sana. Ya kafe itu dekat dengan rumah ku, aku sangat menyukainya karena Suasana nya yang begitu romantis walau aku sendiri, aku merasa bahwa aku di manjakan oleh seorang pria, seperti itu lucu nya aku melewati masa-masa jomblo, masa-masa di manaku merasa selalu sendiri.Aku mengharapkan Alex agar segera menjadi kekasih ku.Tapi mungkin itu adalah sebuah halusinasi yang aku hadapi setiap hari, Alex tidak akan menjadi Kasih ku karena ia tidak mencintai ku. Jika dia mencintai ku maka dia sudah menyatakan itu dari dulu.Bahkan jika ada kese
Setelah itu aku dan Pak Bram langsung pergi ke rumah, pak Bram mengantar ku,di mobil lihat sangat merasa tidak enak sebuah topik pembicaraan padahal aku sudah tahu kalau Pak Bram itu pasti merasa tidak enak kepada ku karena mantan pacar nya melabrak ku di depan banyak orang sehingga membuat ku sangat malu."Tidak apa-apa! Saya hanya merasa sedikit tidak enak kepada kamu karena saya, kamu menjadi bahan pembicaraan dan bahan tontonan orang tadi di sana,"ujar nya merasa tidak enak."Ah sudah enggak apa-apa lah Pak, biasa saja saya sudah melupakan itu dan saya tidak akan mengingat nya lagi,"ucap ku berusaha membuat Pak Bram menjadi tenang."Tapi saya meminta maaf kepada kamu Ri karena saya, kamu menjadi seperti ini, saya janji kamu tidak akan pernah di permalukan oleh nya lagi. Nanti saya kan ngomong sama dia,""Ya Pak, sama saya juga minta maaf karena sedikit tidak bisa menahan emosi tadi,"ujar ku meminta maaf pula karena aku ju
Namaku Ruri Andini Kurniawan. Aku adalah seorang karyawan biasa di sebuah kantor furnitur terbesar di jakarta.Aku tinggal bersama bunda dan kakak lelakiku. Ayahku sudah meninggal sejak aku masih kelas empat Sekolah Dasar karena sakit leukimia.Bunda hanya seorang guru di salah satu sekolah swasta menengah pertama di Jakarta. Kakakku bernama Ando Setiano Kurniawa, sudah bekerja sebagai kariawan sebuah BANK.Hari ini adalah hari pertama aku masuk kerja sebagai karyawan bidang pemasaran di sebuah kantor furnitur."Tolong karyawan baru masuk ke ruangan saya!!!!" ucap seorang pemuda tampan dengan wibawanya."Ba ... baik Pak!!!" ucapku sebagai satu-satunya karyawan baru di kantor itu.Dia adalah CEO kantor tempat ku bekerja, namanya Bram Wira Pamungkas,segera setelah beliau mengatakan itu ,diapun pergi ke ruangannya."Permisi Pak!!!" ucapku sambil mengetuk pintu."Iya, silahkan masuk," balasnya.
Namun, bukannya menolong pak Bram malah mengejekku "Rasain kamu!! disini banyak banget kejadian kecelakaan tiba-tiba, disini tuh angker!!" ujarnya menakutiku.Sontak aku menjadi sangat takut, tapi pak Bram malah masuk ke mobilnya dan menghidupkan mobilnya."Ya ampun, Pak tolongin saya Pak, saya takut!!!" pintaku.Tak peduli, pak Bram pergi mengendarai mobilnya meninggalkanku, aku yang ketakutan berusaha menghubungi kakak dan bunda, tapi ponselku tiba-tiba lowbat.Tak lama kemudian pak Bram datang kembali menghampiriku."Ya sudah sini, nanti motormu biar saya suruh orang saya bawa ke bengkel!!" ujarnya.Aku yang sudah marah terhadap pak Bram menolak mentah-mentah tawarannya."Gak usah Pak, makasih, saya tidak takut!!" ucapku beringas.Namun, pak Bram bukannya memaksa malah aku ditinggal dengan muka sombong memiringkin bibirnya ih aku kesal sekali.Saat pak Bram ingin pergi aku mengejarnya dan mengatakan, "Ya sudah aku
Keesokan harinya saat pak Bram sampai di kantor."Riri!!!" panggilnya dengan nada mengejek."Iya Pak, ada yang bisa saya bantu Pak?" tanyaku merespon panggilan pak Bram."Kamu jangan tanya itu, kamu juga jangan pura-pura, saya mau keluar!!" ucap pak Bram."Lalu kalau Bapak mau keluar, apa hubungannya dengan saya Pak??" tanya ku beringas."Ya kalau saya keluar otomatis tas saya juga harus ikut dong!! nah tas saya kan harus kamu bawa selama seminggu, iya toh?" ujar pak Bram dengan nada lebih mengejek lagi."iya Pak terus?" tanyaku pura-pura bingung."Alah, gak usah pura-pura gak ngerti deh kamu!! nih bawain tas saya, kemanapun saya pergi kamu harus ikut saya!" ungkap pak Bram dengan senyuman Aneh.Kami segera pergi dari kantor menuju, sebuah cafe tempat pak Bram mengadakan rapat."ini Pak, tasnya!!" ucapku mengira pak Bram akan masuk sendiri."Bawain! kok kamu malah nyuruh saya?" ujarnya jutek."Ih Pak, ini kan rap
"iya sudah saya pulang dulu ya Tante!!""Iya hati-hati ya Nak!!!".Aku segera masuk ke rumah bersama bunda dan duduk di sofa ruang tamu."Giti tuh Bun... makanya aku kesel banget sama Korban ghosting itu tuh!!""Ghosting itu apa sih Ri??" tanya bunda bingung."Eh Bunda ihh gapapa Bun, aku masuk kemar dulu ya bun capek banget soalnya," pintaku pada bunda."Iya sudah istirahat gih!!".Aku masuk kekamar namun sebelum aku masuk kemar bunda berkata, "Eh Ri awas loh suka sama bos kamu itu!!!"."Ihhh amit-amit Bun, aku suka sama orang jutek kayak dia itu,".Segera aku masuk ke kamar menghindari pertanyaan bunda.Pagi itu aku terbangun, namun sudah telat karena kecapean aku langsung tidur dan lupa membuat alarm ponselku."Oalah Bun aku telat!!" teriakku sambil berlari kemar mandi."Kamu juga ngapain bangun telat," ucap bunda menyalahiku.Tanpa menjawab bunda, aku langsung masuk untuk mandi dan b
Aku pulang dan bersiap-siap untuk pergi bersama Alex."Assalamualaikum Tante!!!, Ri!!!" ujar Alex yang sudah sampai didepan rumah."Iya Lex, masuk aja bentar lagi aku siap nih," teriakku dari kamar."Eh nak Alex mau kemana kalian Nak??" tanya bunda kepada Alex."Ini Tante, kami makan diluar sebentar gapapa kan Tan?""Iya gapapa dong tapi ingat pulangnya jangan terlalu malam, gak enak sama tetangga ya !!!""Siap Tante kami cuman makan sebentar kok!!""Oh iya gimana kabar mamamu Nak??""Mama baik-baik saja Tante""Oh iya sudah salam ya untuk mamamu!!""Baik Tante!!"kemudian aku keluar menemui Alex dan bunda."Ayo Lex aku udah siap nih, Bun aku keluar sebentar ya !!""Iya Sayang kalian hati-hati ya!!"Lalu kami berangkat ke restoran dekat rumahku untuk makan."Ri kamu mau makan apa???" tanya Alex lembut penuh perhatian, hal ini yang membuat aku suka sama Alex, dia orangnya
"Tapi Bun, dia tuh gak peka banget tau iih kesel aku Bun sama Alex tuh,""Ya sudah cepat tidur gi kamu kan capek dari lagi kan?" ucap bunda sambil tertawa.Akhirnya bunda keluar dari kamar ku meninggalkan ku sendiri, aku hanya menghayal membayangkan bagaimana bahagianya aku jika Alex memintaku menjadi pacarnya tapi sesaat itu aku kembali mengingat pak Bram yang selalu membuatku jengkel."Ihhh ngapain sih tiba-tiba mukanya si korban ghosting itu terlewat di benakku gak guna banget," ucapku berbicara sendiri.Suara ponselku lagi-lagi berbunyi dan aku melihatnya ternyata yang menghubungi ku bukannya Alex melainkan pak Bram, sontak aku tak menjawab telponnya.Kembali aku meletakkan ponselku, namun kali ini terdengar ponselku berdering menandakan ada pesan masuk, segera aku membukanya."Eh kamu jangan kira saya gak tau ya, kamu sengaja kan gak menjawab telpon dari saya???"( Ih apaan sih tau-tau aja dia aku sengaja) ujar ku dal