Share

Salah Sasaran

Aku langsung masuk ke kamar karena malu. Aku merasa bahwa hatiku benar-benar dalam keadaan kegirangan yang sangat membahagiakan. Aku terus menerus tersenyum dan sesekali menepuk lembut jidatku.  Aku tidak tau apa yang aku rasakan sendiri, aku merasa bahwa hatiku sedang gugup, canggung, senang dan sedih juga. Kamarku yang ku stel dengan lampu yang agak gelap serasa menjadi sangat terang. Aku bahkan tidak bisa menikmati lampu yang aku desain sendiri.

Keesokan harinya seperti biasa, aku telat bangun dan harus pergi ke kantor dengan terburu-buru.

"Bun, Riri ke kantor ya!" teriakku langsung menarik tangan lembut bunda untuk berpamitan.

"Sarapan dulu Nak!" teriak bunda.

"Aku telat Bun, nanti aja di kantor!" ujarku sambil memakai jam tangan.

"Ruri tunggu!" panggil kak Ando. Aku langsung menghentikan langkah kakiku dan berbalik melihat ke arah kak Ando.

"Iya Kak, ada apa?" sahutku sedikit panik, takut kak Ando akan melarangku bertemu deng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status