Share

Bab 30 Gempa Bumi

Gempa Bumi

Sesampainya di depan apartemen Biru Laut, di mana Wuri dan Natiya selama ini tinggal, mobil berhenti secara mendadak, seolah Zemi sengaja melakukannya untuk memancing reaksi gadis itu padanya. Dia hanya mencari gara-gara asalkan bisa lebih lama tinggal bersamanya.

Wuri menoleh kesal, sambil berkata, “Apa Anda tidak bisa menyetir, Tuan Zemi?”

“Jangan panggil aku Tuan, kalau kamu tidak mau aku cium lagi.”

Wuri terlihat cuek, dia keluar sambil mengucapkan terima kasih. Zemi menyusulnya turun dengan cepat.

“Tunggu!” katanya.

“Apa lagi? Dean?” tanya Wuri membuat Zemi tertegun sebab, tidak ada orang yang memanggil dengan nama itu.

Kini mereka berdiri saling berhadapan dan melanjutkan percakapan.

“Kenapa?” tanya Wuri lagi, aku boleh, kan memanggilmu dengan nama itu.”

“Kenapa?”

“Namamu membuatku ingat dengan sepupuku yang sudah meninggal, namanya juga Zemi, dan aku memanggilnya dengan Zemzem.”

“Kamu boleh memanggilku begitu juga.”

“Tidak. Kamu bukan dia! Apa yang ingin kamu tanyaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status