Beranda / Urban / Cinta Di Ujung Botol / Serangan Balik Randu

Share

Serangan Balik Randu

Penulis: Grafz23
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-01 07:47:49

MALAM HARI – MENARA VIREO, PUSAT KOTA VELMORA

Angin malam menusuk tajam. Tim Damien — Rio, Kayla, Viktor, dan Myra — bersembunyi di balik bayang-bayang gedung tinggi. Di kejauhan, Menara Vireo berdiri menjulang, penuh penjagaan dan radar sinyal.

“Menara itu bukan cuma pusat sistem... itu jantung dari seluruh kota,” gumam Viktor.

Damien berbicara melalui earpiece dari markas:

“Tim Alpha, kalian punya waktu 11 menit sebelum firewall backup menyala otomatis. Masuk lewat jalur utilitas bawah tanah.”

RUANGAN RAHASIA VIREO

Randu berdiri memandangi deretan layar. Sebuah notifikasi merah menyala:

“Unauthorized Access Detected – Channel A16.”

Dia tersenyum tipis. “Akhirnya kau datang juga, Damien.”

Ia mengambil tablet, menggesek layar—dan memulai protokol "BLACK SNARE", sistem brutal yang dirancang untuk memutus akses siapapun ke Vireo dengan cara merusak sistem dari dalam.

“Kau ingin jantung kota ini, Damien,” gumam Randu, “maka kau harus menari di atas puingnya.”

RUANG SERVER – DALAM MENARA
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cinta Di Ujung Botol   Pengorbanan Kayla dan Juga Damien

    Rio menempelkan punggungnya ke dinding, menarik napas cepat. Dari saku dalam jaketnya, ia mengeluarkan potongan chip yang pernah diselipkan Damien."Kalau ini gagal... habis aku."Ia menancapkan chip ke panel pintu. Beberapa detik kemudian—klik!—lampu hijau menyala dan pintu terbuka.Tanpa pikir panjang, Rio menyelinap masuk ke lorong sempit bawah tanah. Gelap. Lembab. Bau karat dan darah bercampur jadi satu. Di belakang, teriakan terdengar semakin dekat:"Cepat! Dia lewat jalur drainase! Jangan biarkan dia keluar hidup-hidup!"Rio mengerang pelan saat kakinya tergores kawat berduri. Tapi ia terus melaju. Di ujung lorong, ia menemukan tangga besi yang mengarah ke atas. Saat ia mulai memanjat, suara tembakan kembali menggema.DOR! DOR!Satu peluru nyaris menyasar betisnya. Rio melompat ke atas, membuka tutup besi dengan sekuat tenaga.Viktor langsung menarik tubuh Rio dari balik lorong hingga ia terjatuh ke lantai. Rentetan peluru menyusul dari belakang saat Viktor bergegas menutup pin

  • Cinta Di Ujung Botol   Konfrontasi Besar

    Malam itu, Damien langsung mengerahkan beberapa orang kepercayaannya untuk menyusup ke fraksi-fraksi kecil yang mulai jenuh dengan tekanan dan janji palsu dari Randu.“Bawa file ini. Kirim langsung ke pemimpin mereka secara pribadi,” ucap Damien sambil menyerahkan sebuah flashdisk kecil kepada para petingginya. Matanya tajam, seolah tahu persis bahwa satu gerakan kecil bisa mengubah jalannya perang.Di sisi lain, Jordan melangkah masuk dengan wajah muram. “Maaf, Tuan Damien... Saya gagal mengamankan Tuan Lucifer dalam perjalanan ke pulau. Kami dicegat oleh orang-orang Randu. Mereka berhasil menculiknya, dan sampai sekarang kami masih mencari jejaknya,” ujarnya pelan, menundukkan kepala dalam penyesalan—atau mungkin... pengkhianatan.Damien tidak tampak terkejut. Ia hanya menepuk bahu Jordan dengan tenang.“Jangan terlalu menyesali, Jordan,” bisiknya, lalu menyunggingkan senyum tipis yang dingin. “Aku tahu sejak awal... Lucifer hanya pura-pura pingsan.”Jordan membeku. Tatapannya kak

  • Cinta Di Ujung Botol   Serangan Balik Randu

    MALAM HARI – MENARA VIREO, PUSAT KOTA VELMORAAngin malam menusuk tajam. Tim Damien — Rio, Kayla, Viktor, dan Myra — bersembunyi di balik bayang-bayang gedung tinggi. Di kejauhan, Menara Vireo berdiri menjulang, penuh penjagaan dan radar sinyal.“Menara itu bukan cuma pusat sistem... itu jantung dari seluruh kota,” gumam Viktor.Damien berbicara melalui earpiece dari markas: “Tim Alpha, kalian punya waktu 11 menit sebelum firewall backup menyala otomatis. Masuk lewat jalur utilitas bawah tanah.”RUANGAN RAHASIA VIREORandu berdiri memandangi deretan layar. Sebuah notifikasi merah menyala:“Unauthorized Access Detected – Channel A16.”Dia tersenyum tipis. “Akhirnya kau datang juga, Damien.”Ia mengambil tablet, menggesek layar—dan memulai protokol "BLACK SNARE", sistem brutal yang dirancang untuk memutus akses siapapun ke Vireo dengan cara merusak sistem dari dalam.“Kau ingin jantung kota ini, Damien,” gumam Randu, “maka kau harus menari di atas puingnya.”RUANG SERVER – DALAM MENARA

  • Cinta Di Ujung Botol   Serangan Pertama Ke Markas Randu

    Neya terdiam, mencerna setiap kata yang baru saja diucapkan Rio. Tapi keheningan itu tak berlangsung lama—puluhan kendaraan memasuki wilayah pelabuhan dengan suara raungan mesin yang memecah malam. Di barisan depan, tampak Myra dan Kayla di balik kaca mobil, bersenjata lengkap. Di belakang mereka, Sera dan Alinda ikut turun dengan langkah tegas.Rio segera menarik tangan Neya. “Ayo, kita temui mereka.”“Sayang!” seru Kayla begitu melihat Rio. Ia berlari mendekat dan memeluknya erat, seolah memastikan bahwa Rio benar-benar selamat.Raut wajah Myra tegang saat ia menunjukkan sebuah perangkat tablet kepada Damien. “Randu telah menemukan chip itu. Dia berhasil menjinakkan sistem yang kau buat,” ucapnya sambil menampilkan barisan kode yang telah meretas dan menghancurkan protokol Vireo asli.Damien menatap layar itu dalam diam, rahangnya mengeras. “Itu berarti mereka akan segera menuju Granavelle.”Tanpa membuang waktu, mereka semua bersiap bergerak ke Granavelle. Sementara itu, Melsa—atas

  • Cinta Di Ujung Botol   Pelarian Lucifer

    Lucifer langsung berbalik, mengacungkan senjata ke arah Damien. Matanya merah menyala, penuh amarah."Kau memang tak pernah bisa dipercaya!" desisnya."Aku tahu kau hanya ingin menjadikan Rio mesin pembunuh,” balas Damien sambil menarik senjatanya dari balik jas. “Tapi aku punya rencana lain—aku ingin dia menjadi kaisar. Pemilik dinastiku. Bukan boneka pemerintah sepertimu.”Damien mengokang senjatanya. Tangannya siap menarik pelatuk.“CUKUP!” teriak Rio, memutus ketegangan. Ia mengarahkan senjatanya ke Damien, lalu ke Lucifer, matanya liar, penuh luka dan kebingungan.“Semua orang hanya tahu mengkhianati... Dan tak satu pun dari kalian bisa memanfaatkan aku!” ucapnya dengan suara bergetar.Perlahan, ujung moncong pistolnya beralih ke lehernya sendiri. Jari telunjuknya menyentuh pelatuk.“Kita lihat siapa yang benar-benar menang.”Tapi sebelum peluru lepas, Sera menerjang dan menarik lengannya ke atas. Peluru menembus langit-langit.“Tidak ada waktu untuk drama!” bentak Sera. “Kalian

  • Cinta Di Ujung Botol   Pengkhianatan Fraksi Lucifer

    Dentuman keras menghantam pintu. Kobaran api menyembur liar, menghantam udara, membuat mereka semua terhempas ke lantai. Serombongan pria bersenjata lengkap menerobos masuk—rompi tempur, senapan otomatis, dan penutup kepala menandakan mereka bukan sekadar pasukan biasa."Bawa pria itu," ujar salah satu dari mereka, bertubuh tegap, menunjuk ke arah Rio. "Habisi sisanya." Tunjukannya mengarah pada Alinda, Sera, dan Neya.Pandangan Rio berkabut, tubuhnya lemas. Dua tentara menarik lengannya kasar, menyeretnya keluar lorong rahasia. Alinda dan Sera masih tak sadarkan diri, pistol menempel di pelipis mereka. Rio berusaha fokus, menahan tubuhnya agar tidak diseret."Diam, atau kutembak!" gertak salah satu prajurit.Tapi Rio bergerak cepat. Kaki kirinya menghantam belakang lutut si penyeret, membuat tubuh besar itu roboh. Dalam waktu bersamaan, Rio menendang rusuk musuh di kanan, lalu menyeruduknya dengan kepala.Dengan cekatan, ia merampas pistol dari pinggang prajurit, lalu menembak ra

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status