Chris bersandar di luar pintu menunggu Raynelle selesai dengan kelasnya hari ini, Chris melakukan itu bukan karena taruhannya dengan Andrew tapi Chris melakukannya karena dia ingin.
“Chris, kau menungguku?” ujar Claire manja sembari memeluk lengan pria itu, Chris melepaskan tangannya dari Claire membuat Claire protes tidak terima. “Ada apa kenapa kau mengabaikanku beberapa hari ini?” ucap Claire.
“Aku sedang ada urusan.” Chris meninggalkan Claire untuk menemui Raynelle yang ternyata masih bercengkrama dengan pria yang tadi pagi.
Laurent menoleh menyadari kehadiran Chris, “Aku tidak mengerti kenapa kau menargetkan pria itu untuk menjadi alatmu.” ucap Laurent.
“Aku hanya sedang ingin bermain dengan cara yang berbeda, bukan dengan otot, Chris bisa membantuku menyelesaikan rencanaku.” Jawab Raynelle.
“Kau memperalatnya tapi apa kau tidak takut jika sandiwaramu ini nantinya akan menjadi bomerang untukmu?” kata Laurent memperingati.
“Itu tidak akan pernah terjadi.” sahut Raynelle sebelum Chris menyapa.
“Aku tidak tau kenapa kau sangat dekat dengan pria yang mengejekmu.” kata Chris.
Raynelle menatap Laurent, “Dia sepupuku, tapi lupakan, dia tidak penting untuk kita bahas.”
“Hei!” protes Laurent, Chris dan Raynelle berjalan keluar dari kelas tersebut, Laurent berkacak pinggang karena diabaikan, “Bukan Raynelle yang aku khawatirkan, tapi pria yang di samping Raynelle itu cepat atau lambat akan mengetahui jika wanita yang di sampingnya akan membawa bencana untuknya.” gumam Laurent hingga Raynelle dan Chris tidak terlihat begitu melewati pintu dan berbelok arah.
“Dia benar-benar sepupumu? Aku hampir menghajarnya karena menghinamu tadi.” ucap Chris.
“Dia memang selalu berkata demikian tapi aku tidak peduli Laurent mengejekku dengan cara seperti apa.”
Chris mengangguk paham, “Aku baru melihat pria tadi.” katanya.
“Itu karena dia baru pindah hari ini.” Jawab Raynelle sembari terus berjalan, Chris mengikut saja di sampingnya mengabaikan tatapan siswa lain yang menyindir akan kedekatan Chris dan gadis kutu buku tersebut.
Raynelle yang masa bodoh terus berjalan bersikap seolah tak perduli, tapi suatu saat nanti mereka akan berpikir berkali-kali untuk dapat mengejeknya atau membicarakannya di belakang, saat ini Raynelle masih memberi mereka kesempatan untuk membenci Raynelle sebelum akhirnya mereka bersujud di bawah kaki Raynelle untuk meminta maaf.
Wah membayangkan mereka bersimpuh meminta maaf pasti akan sangat menyenangkan, itu artinya Raynelle-lah ratunya.
“Kau ingin pulang? Bagaimana jika aku mengajakmu kesuatu tempat hari ini?”
“Aku masih ada urusan.” jawab Raynelle.
Chris berdecih pelan, “Mungkin kau memiliki banyak urusan tapi sekali-kali mungkin bisa kau tinggalkan untuk bersenang-senang denganku hari ini?”
Raynelle menoleh kemudian tersenyum, Chris tidak tau saja jika setiap hari Raynelle sudah bersenang-senang dengan cara yang tidak pernah pria itu bayangkan, namun sepertinya tidak masalah mengikuti Chris agar sekalian Raynelle menjelaskan apa tujuannya menerima Chris mengenai hubungan timbal balik yang kini sedang mereka lakukan.
“Oke aku setuju.” kata Raynelle pada akhirnya.
“Pilihan yang bijak.” sahut Chris.
______
“Kau suka bermain bowling?” tanya Chris, Raynelle mengambil salah satu bola menghampiri Chris.“Tidak begitu suka, menurutku perkelahian lebih menarik,” Kemudian Raynelle melemparkan bola ke arah pin dan berhasil menjatuhkan semua pin dalam satu lemparan, strike.
Chris terlihat kagum dengan permainan Raynelle lalu ikut mengambil bola dan melemparnya ke arah pin, tidak jauh berbeda dengan nilai yang di dapat oleh Raynelle dalam permainan tersebut.
“Aku tidak percaya gadis sepertimu lebih menyukai perkelahian ketimbang belajar.”
“Aku tidak peduli kau percaya denganku atau tidak, lagi pula aku juga tidak berharap kau mempercayainya.” jawab gadis itu.
Chris duduk di samping Raynelle, “Jadi apa tujuanmu menerimaku? Walaupun kau tau saat itu aku mendekatimu karena taruhanku dengan Andrew.”
“Aku tidak menerimamu, aku hanya ingin kau melakukan sesuatu untukku,” Raynelle menoleh, kening Chris mengerut ketika membalas tatapan Raynelle padanya. Chris belum tau maksud Raynelle dan kenapa gadis itu membantunya menang dari Andrew.
“Aku menerima dekat denganmu karena aku ingin membuat Claire cemburu padaku, aku tau dia sangat menyukaimu, dia bahkan tak berhenti merundungku, jadi ku pikir dengan dekat denganmu aku bisa membalas perbuatan Claire selama ini.” kata Raynelle menambahkan.
“Kau memanfaatkanku?”
“Itu kesepakatan yang telah kau setujui dan hanya aku yang bisa menghentikan kesepakatan ini.” Sahut Raynelle.
Chris berdecih pelan, “Kau sungguh sulit untuk di tebak, kau kelihatan pendiam dari luar tapi rupanya kau licik juga.” jawab Chris. Raynelle tersenyum sinis.
“Hanya itu yang perlu aku lakukan, yaitu membuat Claire cemburu padamu? Itu mudah bagiku untuk melakukannya, lagi pula aku juga sama sekali tidak menyukai Claire.” lanjut Chris.
Raynelle menggeleng, “Kau salah Chris,” katanya, Chris menoleh kemudian Raynelle menambahkan sembari tersenyum, “Kau belum tau apa yang menantimu setelah dekat denganku.” kata Raynelle lagi.
Chris terdiam dia semakin dibuat tidak mengerti dengan rencana apa yang ingin dilakukan Raynelle, Chris melepaskan kacamata yang digunakan Raynelle hingga bola mata berwarna biru terlihat semakin jelas dan sangat indah, Raynelle memalingkan wajah mengalihkan tatapannya dari Chris.
“Kembalikan kacamataku.”
“Kau terlihat cantik tanpa kacamata ini,” Ucap Chris namun tetap mengembalikan benda itu ke atas telapak tangan Raynelle yang langsung dipakai kembali, “Kau menyembunyikan kecantikanmu dengan berpenampilan seperti ini, dan tidak tau mengapa aku merasa ada sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh banyak orang tentangmu.” Chris tak berhenti menatap Raynelle sampai gadis itu berdiri, Chris tetap menatapnya meski sedikit mendongak.
Tebakan Chris hampir benar, Raynelle punya banyak rahasia yang tidak boleh terbongkar tapi mungkin salah satunya akan Raynelle tunjukan sendiri sebentar lagi.
“Jika aku mengatakan aku bukan hanya gadis nerd apa kau akan percaya?” tanya Raynelle.
Chris mengedikan bahu, “Kau bilang tidak butuh aku percaya padamu atau tidak.” jawabnya, Raynelle mengangguk paham.
Keduanya lantas pergi dari tempat itu menuju tempat yang lain namun langkah kaki Raynelle tiba-tiba berhenti saat beberapa orang menghadangnya di perjalanan.
“Kau mengenal mereka?” tanya Raynelle, Chris menggeleng. Raynelle menghela nafas, mereka pasti adalah suruhan yang diperintah untuk mencari tahu indentitas keluarga jackinson.
Dua orang dari empat orang yang menghadang Raynelle dan Chris maju, sedangkan yang dua lagi menahan Chris agar membiarkan Raynelle di bawa oleh mereka.
“Hei-hei ada masalah apa dengan kalian!” ujar Chris.
“Bekerjasamalah dengan kami untuk tidak melakukan perlawanan.” kata orang tak di kenal itu.
Kedua tangan Raynelle dipegang erat oleh mereka, Raynelle tidak memberontak ia hanya memandang satu persatu orang tersebut dengan pandangan malas, kenapa mereka harus muncul di saat seperti ini dan bagaimana bisa mereka menemukan dirinya dengan begitu mudah saat menggunakan tampilan yang berbeda?
Chris memberontak, berbeda jauh dengan apa yang Raynelle lakukan, namun akibat pemberontakan itu Chris mendapat pukulan dari orang-orang tersebut, Raynelle memutar bola matanya malas melihat Chris yang dengan mudah dikalahkan dengan beberapa pukulan.
Ish, ini tidak akan berakhir dengan cara baik-baik, batin Raynelle menghela nafas berat kemudian melawan beberapa pria yang menariknya lalu menedang orang yang memukul Chris lantas Raynelle menarik Chris bersamanya dan melarikan diri.
____
Bersambung...Raynelle dan Chris berlari dan terus berlari namun empat orang tadi terus mengejar mereka bahkan saat mobil Chris yang melaju kencang pun tetap mereka ikuti.“Sebenarnya siapa mereka kenapa mengikuti kita?” ujar Chris.“Dia mengincarku.” jawab Raynelle.Chris menoleh sebentar sebelum menambah kecepatan laju mobilnya, “Sebenarnya siapa kau sampai membuat mereka mengejarmu seperti ini, aku yakin kau bukan orang sembarang sampai pria-pria tadi ingin membawamu.”Raynelle melipat tangannya dengan santai sembari menatap laju mobil membelah jalanan, “Kau akan mengetahuinya, tapi sekarang kau tidak bisa lepas dariku, mereka sudah melihatmu tentu mereka juga akan mengincarmu.” Raynelle berkata dengan santai seolah mereka tidak sedang dalam pengejaran orang bersenjata.“Sh*t! Aku baru mengenalmu tapi kau sudah membawa masalah untukku!” umpat Chris, Raynelle hanya tersenyum lalu melihat kaca spion mobil Chris dimana sebuah mobil hitam di belakang mereka berusaha untuk menyalip.Raynelle tidak pe
Forum sekolah hari itu kembali digemparkan mengenai berita jika ternyata putri dari pemilik bangunan besar itu juga sekolah di sana, banyak dari semua penghuni bangunan tersebut bertanya-tanya siapakah gerangan orang tersebut dan kenapa sampai saat ini tak ada yang mengetahui jika putri Jackinson menuntut ilmu di tempat itu.“Apa kau mengenalnya? Aku dengar dia adalah seorang gadis.” ucap Claire sembari menatap layar ponsel membaca berita dari forum sekolah.Harper dan Emma menggeleng secara kompak pasalnya mereka juga baru tahu jika putri Jackinson ada di tempat sama dengan mereka.“Aku tidak akan membiarkan gadis itu merebut posisi gadis terpopuler di tempat ini, aku adalah ratunya, tak peduli jika gadis itu putri pemilik sekolah, yang aku tahu aku jauh lebih pantas menduduki tempat sebagai yang tercantik di tempat ini.” Kata Claire dengan begitu percaya diri.“Tapi aku masih bertanya tanya mengenai gadis itu, kenapa dia menyembunyikan identitas sebagus ini?” sahut Harper.“Omong-om
Sekolah masih cukup di gemparkan oleh kedatangan Raynelle, tapi sebagian besar dari para siswa tidak tahu jika Si kaca mata yang selalu mereka buli dan putri dari pemilik sekolah itu adalah orang yang sama.Claire meletakan ponsel di meja cukup keras sampai-sampai Emma berjingkrak kaget karena suara yang ditimbulkan oleh Claire.Harper sendiri terihat santai sembari melihat kuku tangannya yang cantik, “Gadis itu merebut ketenaranmu dalam waktu yang begitu singkat Claire, dia hanya butuh waktu satu hari untuk membuat semua perhatian tertuju padanya, sedangkan kau butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.”“Berhenti menyulit emosiku, Harper! Aku sangat marah hari ini hingga rasanya ingin mencakar wajah perempuan itu sampai Chris tidak sudi mendekatinya lagi!”“Masih banyak Chris di dunia ini tapi kenapa kau hanya menginginkan satu Chris yang sudah memiliki pasangan secantik itu?” Sahut Emma, Harper sedikit mendongak menatap Emma kemudian menggelengkan kepala karena jawaban yang Emma lon
Pegangan Chris pada pinggang Raynelle semakin kuat agar dirinya tidak jatuh terpelanting akibat kecepatan motor yang dikendarai oleh Raynelle. Chris belum bisa memahami sosok Raynelle itu seperti apa, dan untuk apa kemarin Raynelle berpakaian nerd jika aslinya Raynelle adalah gadis yang sangat keras dan pemberani.Motor di rem mendadak oleh Raynelle tapi Chris tak juga melepaskan tangannya dari Raynelle meskipun mereka sudah benar-benar berhenti, Raynelle berbalik melihat Chris yang seperti orang ketakutan.“Apa kau sengaja terus memelukku seperti itu atau kau ternyata takut naik kendaraan bermotor?” ucap Raynelle.Chris buru-buru turun dari motor Raynelle sembari melepaskan helm dia memperbaiki tata rambutnya, “Bagaimana bisa pria setampan diriku takut menaiki kendaraan beroda dua ini.” sahut Chris.Raynelle berdecih mendengar kenarcisan yang dimiliki oleh Chris. “Tapi ini dimana?” Chris celingukan, tapi segera berlari ketika Raynelle telah berjalan beberapa meter di depannya, “Hei
Shower mengalir membasahi tubuh Raynelle dibawahnya, air hangat yang membasahi tubuh Raynelle membantu Raynelle merilekskan diri dari kegiatan hari ini. Darah pria tadi sungguh menjijikkan, jadi Raynelle harus benar-benar membersihkan badan sebersih mungkin agar tidak ada kotoran yang menempel.Saat ini baru pukul setengah satu dini hari, Raynelle merasa sedikit lelah seharian tidak mendapatkan istirahat yang cukup walaupun hal itu sudah biasa diterima Raynelle selama bertahun-tahun.“Untuk apa kau datang ke kamarku malam-malam begini?” Raynelle yang menggunakan jubah mandinya mengambil hair dryer membelakangi Laurent.“Tentu saja menemui sepupuku yang sangat cantik ini.”“Kau bilang tidak tertarik denganku.” sahut Raynelle.Laurent terkekeh sembari memberikan sebuah box yang cukup besar pada Raynelle, “Kemarin kau ulang tahun aku tidak sempat memberimu hadiah karena berada di luar negeri, tapi sekarang aku
Pintu tiba-tiba didorong cukup kuat dari luar membuat Chris dan Raynelle yang berada dibaliknya terdorong hingga jatuh saling tindih dengan Chris, wajah marah Claire menatap kedua orang itu dengan marah di susul siraman air mineral yang membasahi rambut Raynelle kemudian.Chris segera bangkit mendorong Claire dengan keras sampai bahu perempuan itu menghantam dinding, tapi Raynelle terlanjiur basah akan siraman air yang Claire berikan.“Kamu tidak apa-apa?” Chris membantu Raynelle berdiri, Raynelle melirik Claire dengan pandangan merendahkan.“Chris!” seru Claire menahan kesal.Chris berbalik menatap Claire marah, “Apa yang kau lakukan!” bentak Chris.“Apa yang aku lakukan tentu saja menyingkirkan jal*ng ini untuk segera menjauh darimu, kenapa kau masih tak paham juga jika dia hanya memanfaatkanmu!” balas Claire.Suara keras Claire mengundang beberapa orang untuk menonton keributan yang terjadi,
Nafas chris terengah engah tubuhnya telentang di tempat ia berlatih bersama Raynelle, namun gadis itu sendiri dengan santai meneguk air putih mengabaikan Chris yang kelelahan. Chris menoleh melihat Raynelle yang duduk menatapnya.“Aku mengakui kekalahanku.” ujar Chris mengalah.Raynelle terkekeh, “Aku pikir kau yang paling jantan untuk melawanku.” sahut Raynelle.Chris duduk menghadap Raynelle, “Bagaimana bisa sebagai seorang perempuan kau sangat kuat?”“Hanya perlu berlatih dan terus berlatih.” jawab Raynelle seadanya.Chris turun dari tempatnya saat itu mengambil botol air mineral namun botol itu langsung di sambar oleh Raynelle, “Aku ingin minum, apa kau ingin aku mati kehausan?”“Bagiku kau tidak akan mati semudah itu jadi ambil air ini jika kau ingin aku memberikannya padamu maka kau harus berusaha mengambilnya sendiri.”“Hhh..” Chris menghela naf
Suara gelas yang saling di adu pelan terdengar dentingan sekilas, cairan kebiruan dari gelas Raynelle bergoyang ketika si pemilik sedikit menggerakkan gelas miliknya sebelum meneguk minuman tersebut.Chris meletakan gelas ke meja lalu menatap Raynelle yang hari ini memakai pakaian serba hitam dengan paduan celana panjang. Raynelle memang selalu berpakaian dengan lengan panjang, jadi tak mengherankan.“Kau dari mana?”Kedua bola mata Raynelle melirik Chris sembari tersenyum tipis menggerakan cairan dalam gelas yang dia pegang.“Dari membunuh seseorang.” katanya.Chris terkekeh, “Kau sangat pandai bercanda lalu apa kau pikir aku akan mempercayainya?”Raynelle menoleh menyimpan gelas ke meja, “Jika tidak mempercayaiku mengapa kau bertanya?” tanya Raynelle balik.“Tidak menyenangkan tanpa sebuah pertanyaan bukan? Lagi pula kau tidak mengatakan apapun dari tadi.”“Yah itu benar karena aku sedang berpikir apakah orang yang aku cabut nyawanya hari ini telah masuk neraka atau berkeliaran beba