Share

Chapter 5

“Kau memang gadis yang tidak mau mendengarkan.” ujar Laurent begitu ia melihat Raynelle kembali memakai pakaian kedodoran seperti biasanya ketika meninggalkan statusnya sebagai putri Jackinson.

Raynelle melirik Laurent. “Kau pikir kau siapa, kenapa aku harus mendengarkan kata-katamu?” sahunya masa bodoh.

“Hei Girl, look! Dengan tampilan seperti ini mana ada pria yang mau denganmu.” cemooh Laurent terang terangan, Raynelle berdecih.

“Raynelle kau sudah datang.” Chris menghampiri Raynelle yang berjalan bersama Laurent, Laurent menatap Chris lalu ke arah Raynelle bergantian.

“Apa hubunganmu dengan Raynelle?” tanya Laurent.

Chris membuka bibirnya bersiap untuk menjawab namun Raynelle lebih dulu menyahut, “Dia kekasihku, orang yang baru saja kau katakan tidak ada yang mau dengan gadis nerd sepertiku.” sahut Raynelle kemenangan begitu ia menatap wajah Laurent yang terkejut.

“Benarkah?”

Chris menatap Raynelle kemudian teringat perjanjian mereka kemarin, Chris ikut ke dalam sandiwara yang dibangun oleh Raynelle. “Apa yang dikatakannya benar.” ucap Chris membenarkan kalimat Raynelle sembari memeluk pinggang gadis itu dengan satu tangan, dalam hati Raynelle mengumpati Chris tapi lebih baik tetap melanjutkan sandiwara ini untuk mempermainkan Claire dan juga Laurent sekaligus.

 

Laurent menggelengkan kepalanya tak habis pikir pada Chris, “Kau menyukai gadis seperti ini? Dengan tampilan yang sangat jelek begini? Oh shit, sepertinya kau telah terkena hipnotisnya.” ujar Laurent.

Chris melepaskan tangannya dari Raynelle berganti mencengkeram kerah baju Laurent. “Jika aku mendengar kau mengejek kekasihku lagi, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja.” ancamnya, Laurent menatap Chris sebelum menepis tangan Chris menyingkir dari bajunya.

Laurent tersenyum miring menatap Raynelle, “Kau tidak tau sedang berhadapan dengan siapa.” kemudian kembali menatap Chris ketika Raynelle memberikan tatapan pada Laurent agar tutup mulut. Laurent menepuk-nepuk bahu Chris.

“Kau salah memilih gadis, Bung.” lantas Laurent memberikan senyumnya pada Raynelle sebelum meninggalkan Chris bersama Raynelle.

“Apa kau tersanjung dengan apa yang aku lakukan untukmu?” tanya Chris setelah Laurent tidak terlihat oleh mata mereka.

“Ha ha itu tidak berkesan untukku sama sekali.” Raynelle tertawa datar lalu berbalik berjalan lebih dulu di depan Chris, Chris mengejar menyamai langkah Raynelle.

“Aku yakin kau berkesan dengan tindakanku barusan, rasanya aku baru saja menyelamatkanmu dari rasa malu di depan pria tadi.” Ujarnya tidak mau mengalah, Raynelle mendesah pasrah dengan kecerewetan Chris.

Raynelle masih belum tau rencana apa yang Laurent ingin lakukan dengan berpindahnya pria itu ke tempat ini, apa mungkin laurent berencana membongkar rahasia Raynelle sebagai putri tunggal keluarga Jackinson, putri dari pemilik universitas swasta yang mereka tempati sekarang?

Atau membongkar sesuatu yang lebih penting yaitu membocorkan rahasia mengenai Raynelle?  Jika dia bukan orang sembarangan, semua orang yang berurusan dengan keluarga Jackinson akan berakhir tragis jika ketahuan melakukan tindakan yang tidak di sukai oleh keluarga tersebut.

Tapi tidak mungkin Laurent melakukan tindakan rendahan seperti itu, Raynelle mengenal Laurent sejak kecil dan pria itu tidak pernah melakukan hal rendah dengan membongar rahasia orang lain demi kepentingan pribadi.

Raynelle memang akan muncul sebagai putri keluarga Jackinson tapi bukan sekarang karena saat ini belum waktunya putri tunggal dari keluarga besar itu muncul untuk mengejutkan banyak orang.

“Apa yang kau pikirkan?”

Raynelle melihat tangan Chris yang memeluk pinggangnya sebelum mendongak menatap Chris sebentar. “Jauhkan tanganmu dariku.” peringat Raynelle.

“Kenapa? Bukannya kita sekarang berpacaran?” jawab Chris masa bodoh.

“Sejak kapan aku setuju dengan hal itu?”

“Beberapa menit yang lalu di depan pria tadi.” ucap Chris apa adanya. Sial, Chris memang pandai memanfaatkan situasi tapi bukan berarti Raynelle benar-benar menjadi kekasih Chris begitu saja hanya karena Chris ikut ke dalam sandiwara yang ia bangun di depan Laurent.

Raynelle bersiap untuk melepaskan tangan Chris darinya namun dari arah yang berlawanan ia melihat Claire dan minion nya berjalan ke arah Raynelle, membuat Raynelle memutuskan melanjutkan sandiwara yang terlanjur ia bangun.

Claire terlihat akan memunculkan tanduk besarnya ketika melihat kedekatan antara Chris dan Raynelle, namun tidak melakukan apapun ketika keduanya lewat di depan Claire seperti menganggap Claire dan minionnya hanya sebuah angin.

“Dia sudah keterlaluan.” ujar Harper.

“Kupikir dia cocok,” celetuk Emma yang langsung mendapat tatapan tajam dari kedua temannya “Tapi Claire jauh lebih cocok dari Raynelle, iya pasti itu jauh lebih baik.” katanya segera memperbaiki, Claire hanya menghela nafas.

“Ancamanku kemarin sepertinya belum cukup untuk membuatnya takut.” geram Claire, Emma hanya manggut-manggut.

 “Wah, coba kita lihat siapa yang datang. Andrew, sekarang kau harus mengaku kalah dari Chris, dia bahkan bisa menaklukan si gadis es kurang dari satu pekan.” seru Martin.

Andrew mnedengus. “Ini pasti karena Chris lebih beruntung.”

“Jadi kau akan memberikan barang koleksimu itu untuk Chris?” tanya Ben.

“Hhh...,” Andrew menghela nafas, “Bagaimanapun janji adalah janji, mau tidak mau aku mengaku kalah lagi dari Chris, dia terlalu pintar menarik perhatian wanita bahkan si gadis es pun bisa dia dapatkan dalam waktu begitu singkat.”

“Itu karena aku sangat populer.” sahut Chris yang baru tiba di tengah-tengah teman yang lain.

Berita mengenai kedekatan Chris dan Raynelle langsung menyebar luas dengan cepat, bahkan potret keduanya diambil secara diam-diam dan di post ke dalam web sekolah yang membuatnya mendapat gelar “best hot topic “hari itu.

Meskipun itu hanya hubungan sandiwara, Chris tidak menyangka akan secepat ini terkenal, entah siapa yang mengambil gambar lalu mem-post di web sekolah, entah apa dorongan berita antara Chris dan Raynelle langsung terkenal dalam waktu yang begitu singkat.

“Kapan kalian resmi berkencan?” tanya Martin pensaran.

“Ku pikir nanti sore.” jawab Chris.

“Tapi kau sudah sedekat itu dengan Raynelle padahal kau baru mencoba mendekatinya kemarin.” timpal Ben.

Chris terkekeh. “Itulah untungnya menjadi seorang Christian yang tampan ini.” katanya.

“Tapi siapa pria ini?” Ben men-zoom sosok pria yang berdiri di samping Raynelle, bahkan Chris menarik kerah baju pria itu di depan Raynelle. Chris ikut melihat gambar yang Ben maksud lalu menjawab.

“Aku juga tidak tau tapi dia sepertinya tidak menyukai Raynelle.” jawabnya.

Chris tidak tau seluk beluk siapa itu Raynelle, Chris bahkan baru tahu ada gadis seperti itu di sekolah ini, tapi jujur demi apapun jika Raynelle sepertinya bukan hanya Nerd, karena jauh di dalam perasaan Chris ia merasa gadis itu terasa sangat misterius dan sialnya saat pria tadi menjelekkan Raynelle, Chris benar-benar merasa emosi, jadi itu bukan sandiwara, karena Chris sungguh kesal melihat Raynelle di hina karena penampilannya meski awalnya Chris juga tidak menyukai tampilan Raynelle.

“Apa kau mulai menyukai gadis itu?” tanya Andrew.

Chris menoleh, “Entahlah, aku tidak yakin.” jawabnya, namun kembali teringat ke perjanjian kemarin jika yang bisa memutuskan hubungan timbal balik ini adalah Raynelle dan Chris tidak berhak memutuskan secara sepihak.

Tidak tau mengapa ada rasa yang sulit untuk di jelaskan ketika Raynelle berkata seperti itu kemarin, rasanya seperti Raynelle memiliki kekuatan yang dapat mengendalikan seseorang lewat ucapannya, apa Raynelle dapat menghipnotis orang lain? Itu konyol, Chris segera menggeleng.

Tapi anehnya jika Raynelle tidak setuju dengan hubungan pura-pura ini kenapa gadis itu meminta hanya dia  yang bisa memutuskan? Hal ini membuat Chris merasa berada di bawah kendali Raynelle.

Ada apa dengan gadis itu, dan siapa Raynelle sebenarnya sampai membuat Chris yang baru mengenal kemarin menjadi seperti ini?

___

Bersambung...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status