Share

10. Perasaan yang Nyata

Persiapan pernikahan kedua Adrian dengan Syahlana dimulai. Aisha mendamping kedua calon mempelai ke pengadilan agama, guna mengurus pendaftaran pernikahan kedua ini. Tidak ada obrolan khusus antara Adrian dan Syahlana.

Ketika ditanya mengenai kesiapan Adrian menjadi suami yang adil, dirinya terdiam sejenak, lalu berkata, "Saya akan berusaha seadil-adilnya."

Kemudian, Aisha menandatangani persetujuan atas pernikahan kedua suaminya.

Usai dari pengadilan agama, mereka mengantar Syahlana ke restoran, karena masih harus bekerja hari itu.

Rupanya, setelah mengantar Aisha pulang, Adrian kembali mampir ke restoran Syahlana. Tadinya, Adrian mau mengajaknya bicara berdua di dalam ruang kerjanya. Tetapi Syahlana menolak.

"Kita belum sah menjadi suami-istri," katanya. Lantas ia memanggil Lia untuk mendampingi.

Tetapi Adrian memintanya memakain headset agar tidak mendengar obrolan mereka dengan jelas.

"Tenang aja, Mas," kata Lia. "Li

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status