Share

Cinta Itu Omong Kosong???
Cinta Itu Omong Kosong???
Penulis: TWo_myheart

Hari Pengenalan Kampus

Seorang gadis bernama Laila yang memiliki wajah yang cantik tetapi tak pernah menampakkan senyumnya. Sekarang ia sudah memasuki umur 19 tahun dan ia baru memasuki jenjang perkuliahan di Universitas Kebanggaan, ia mengambil jurusan bisnis digital.

Pada hari pengenalan lingkungan kampus:

Jam 04.15, suara alarm berbunyi, ”bringggg...” Laila pun terbangun dan bergegas mandi dan bersiap-siap ke kampus. Tepat jam 04.50 sesampainya di kampus Laila pun berbaris dikelompok pertama yang telah ditentukan oleh kampus dan berdiri dipaling belakang. Dengan wajahnya yang tanpa senyum dan tak memandang orang-orang sekitar membuat tak ada seorangpun yang mau berkenalan dengannya.

Pada jam 05.00, saat seluruh mahasiswa dan mahasiswi dari seluruh jurusan hadir, upacara penyambutan mahasiswa dan mahasiswi baru pun dimulai.

Pada saat jam 09.00, para mahasiswa dan mahasiswi diharapkan untuk memasuki ruangan yang telah ditentukan berdasarkan kelompok.

Laila yang mendapat kelompok 8 diminta untuk ke ruangan 8, Laila pun menuju ke ruangan 8, ketika sampai di ruang 8, Laila duduk di pojok kanan lalu ada seorang gadis yang memiliki wajah yang begitu ceria yang selalu menampakan senyumnya yaitu bernama Fanny yang duduk disebelah Laila dan ia berkenalan dengan Laila.

“Haii, siapa nama mu?” tanya Fanny. “aku Laila, siapa namamu?” jawab Laila.

“Aku Fanny, kamu dari sekolah mana?” tanya Fanny. “SMA Nusa Bangsa,” jawab Laila.

“Selamat pagi semua, semoga semuanya dalam keadaan baik...” Ucap pembawa acara. Dan acara pun dilaksanakan dengan bernyanyi bersama, bermain games, mendengarkan cerita tentang Universitas Kebangsaan dan mengelilingi kampus bersama.

Ketika acara pengenalan kampus sudah selesai dan diumumkanlah pembagian kelas. Ternyata Laila dan Fanny sekelas.

Fanny pun berteriak, “Laila!!! Kita sekelas loh.” Dan Laila pun hanya mengangguk saja.

Ketika hendak pulang si Fanny pun mengajak Laila untuk pergi ke kantin, menemaninya membeli makanan karena lapar, “Laila temanin aku ke kantin yuk.” Laila pun mengiyakan ajakan Fanny dan menemaninya kekantin.

Ketika sampai dikantin si Fanny membeli roti bakar dan dia melihat seorang pria yang tampan yang memiliki senyum yang manis ia bernama Edward, ia jurusan manajemen di kampus.

Fanny pun memberitahu si Laila, “Laila, coba kamu lihat pria itu (sambil sembunyi menunjuk), tampan sekali dia yaampunnn...”

Laila dengan raut wajahnya yang datar hanya menjawab, “Iya.”

Lanjut Fanny, “Kaya nya dia jodoh ku deh.”(sambil tertawa)

Laila berkata, “Ah…lebih baik kamu makan saja roti bakarmu nanti keburu dingin.”

Fanny pun menjawab, “Kalau makan roti bakar bareng dia pasti lebih lezat.”

Laila pun tak menjawab dan langsung berjalan keluar kantin. Akhirnya Fanny pun cepat mengejar Laila. “Tungguin kek, jangan cepat-cepat jalannya kaya dikejar deadine aja hahaha,” Fanny menggoda Laila yang mukanya tampak serius terus.

Ketika di parkiran Laila pun mengambil motornya dan Fanny pun meminta Laila untuk menemaninya menunggu jemputan, “Laila temenin aku dong, aku belum dijemput.” Laila pun menemaninya tapi tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Laila dan tatapannya yang kosong.

Si Fanny pun merasa aneh dengan Laila karna wajahnya tampak murung dari awal bertemu.

Fanny pun bertanya kepada Laila, “La, kamu kenapa kok kamu murung terus?”

Laila pun hanya menjawab, “Nggak papa kok.”

Lalu Fanny pun berkata, “La, jangan murung-murung terus. Bahaya loh apalagi dikampus, kalau kamu punya masalah kamu bisa cerita sama aku, aku akan mencoba membantumu.”

“Iya fan.” jawab Laila singkat.

Fanny pun memberi saran kepada Laila yang sepertinya ada masalah tetapi enggan diceritakan, “La, kalau kamu punya masalah yang gak bisa kamu beritahu kepada manusia, kamu bisa bercerita sama Tuhan melalui doa, itu akan membantumu menjadi lebih tenang.”

Laila pun memandang Fanny dan mengucapkan, “Terima kasih Fan, atas sarannya.”

Akhirnya Fanny pun dijemput dan ia mangatakan, “La, aku uda dijemput, makasih ya udah nemenin.”

Laila menjawab, “Iya, hati-hati Fan.”

Dan Laila pun pulang, ketika dijalan Laila tak sengaja menyenggol seorang pengendara motor hingga keduanya terjatuh, lalu Laila segera membangunkan motornya dan meminta maaf kepada seorang pengendara motor tersebut, “Maaf ya, apakah kamu terluka?” tanya Laila. “Tidak, aku baik-baik saja,” jawab pengendara motor tersebut. “Maaf ya sekali lagi, aku benar-benar minta maaf,” ucap maaf lagi dari Laila. Pengendara motor pun berkata, “Tidak apa-apa, lain kali lebih berhati-hati ya.” Dan laila pun mengucapkan terima kasih pada pengendara motor tersebut, “Iya, terima kasih ya.” Dan keduanya kembali melanjutkan perjalanannya.  

Akhirnya Laila pun sampai dirumahnya dan ia membantu Ibunya yang memiliki pesanan catering makanan yang banyak. Laila dan ibunya jarang sekali berbicara karna dari dulu jarang sekali memiliki waktu untuk bicara karna Ibunya sibuk mencari nafkah, jadi sampai sekarang mereka berbicara hanya ketika ada hal penting saja. Setiap hari Laila membantu Ibunya karna Ibunya hanya memiliki 1 karyawan sedangkan banyak pesanan yang diterima. Pendapatan yang diterima dari pesanan catering makanan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, untuk membayar spp Laila dan Adiknya, untuk membayar karyawan tersebut dan sebagainya.

Laila memiliki seorang adik perempuan yang bernama Kirana, usianya 16 tahun, ia memiliki karakter yang berbeda dengan Laila, Adiknya memiliki gengsi yang besar, suka menghamburkan uang dan suka melawan hingga Laila dan Adiknya juga tak memiliki hubungan yang baik. Hampir setiap hari Ibu dan Kirana bertengkar karena uang, Kirana yang selalu melawan dan Ibu yang selalu emosian membuat suasana rumah yang selalu panas. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman tapi bagi Laila rumah adalah tempat yang paling ingin ia hindari... (Bersambung)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status