Share

Mendidik Anak Jauh Lebih Sulit

Setelah selesai membantu Ibunya membuat pesanan, malampun tiba akhirnya jam istirahat dimulai. Tiba-tiba Laila pun berpikir apakah Fanny benar-benar mau berteman dengannya karna dari dulu Laila tak memiliki teman dan Laila pun kepikiran dengan perkataan Fanny yang mengatakan, “Kalau kamu punya masalah yang gak bisa kamu beritahu kepada manusia, kamu bisa bercerita sama Tuhan melalui doa, itu akan membuatmu lebih tenang.”

Laila pun bertanya-tanya pada dirinya, “Apa ada Tuhan? Kalau ada kenapa ia tak pernah memberiku sebuah kebahagiaan? Kenapa yang aku rasakan hanya lah suatu penderitaan? Kenapa dia tak pernah menolongku? Kenapa apa yang aku mau, tak pernah dikabulkan? Apakah jika aku berdoa Tuhan akan membantu ku? Ah... ini hanyalah omong kosong aku tak percaya ada Tuhan yang akan membantuku,” ucap Laila dalam hati. Dan setelah ia bertanya-tanya pada dirinya akhirnya ia pun tertidur.

***

Keesokkan harinya:

Hari pertama mulai kuliah, Laila pun berangkat ke kampus, setibanya dikampus ia bertemu dengan Fanny

Fanny pun menyapa, “Haii la, apa kabar?” Laila pun menjawab, “Baik,kamu gimana?”

Dengan lantang dan wajahnya yang ceria, Fanny menjawab, “Luar biasa!!!” Laila yang melihat Fanny yang begitu tampak bahagia, membuat Laila mengucap dalam hatinya, “Beruntungnya dia dari raut wajahnya tampak tak memiliki masalah dalam hidupnya.”

Dan Fanny pun menarik tangan si Laila dan  mereka pun berjalan bersama masuk ke kelas, Laila dan Fanny duduk bersebelahan, tiba-tiba ada seorang pria yang tampak tinggi dan ramah, yang tersenyum kepada Fanny dan Laila (Fanny juga senyum padanya sedangkan Laila tak memandangnya) dan ia duduk disamping Laila karna bangku yang kosong hanya disebelah Laila, ia bernama Albert.

Albert yang memandang Laila merasa tak asing dan ia ingat kalau Laila adalah orang yang kemarin menyenggolnya dijalan dan akhirnya ia menyapa Laila, “Hai, ingat aku ga?” Laila memandangnya dan menggelengkan kepalanya, dan Albert pun berkata, “Aku yang kemarin dijalan.” Laila pun sedikit terkejut ketika ia kembali melihat Albert karna Laila baru mengingat kalau dia adalah pengendara motor yang kemarin tak sengaja ia senggol hingga terjatuh dan akhirnya Laila kembali meminta maaf, “Oh maaf ya, aku lupa.”

Kemudian Fanny mengejek Laila yang raut wajahnya terlihat kaget, “Eeh ciee siapa itu?”(sambil memasang wajah mengolok) Laila pun menceritakannya pada Fanny, “Kemarin aku nggak sengaja menyenggolnya dijalan hingga dia terjatuh, aku lupa soalnya kemarin aku melihatnya hanya sekilas aja.”

Dan Laila pun mengeluarkan 3 biskuit yang diberikannya pada Albert sebagai permohonan maaf dan juga memberikannya pada Fanny. Fanny dan Albert pun mengucapkan terima kasih pada Laila.

Perkuliahan pun berlangsung dan tak terasa sudah waktunya selesai. Fanny mengajak Laila dan Albert untuk pergi makan bersama, akhirnya mereka bertiga makan bersama dan berkenalan lebih dekat. Mereka pun bertukaran kontak agar bisa saling menghubungi dan ketika pulang Albert mengantar Fanny pulang karna Fanny tidak membawa kendaraan dan rumah mereka juga satu arah sedangkan Laila pulang sendiri menggunakan sepeda motornya. Ketika sampai dirumah masing-masing, Fanny pun inisiatif membuat grup chat yang isi nya Fanny,Laila, dan Albert agar mereka dapat menjadi lebih dekat, grup tersebut pun diberi nama Trio gaspol.

Sesampainya dirumah Laila pun kembali membantu Ibunya, dan Kirana baru saja pulang dari rumah temannya dan meminta uang kepada Ibunya dengan alasan untuk membeli buku sekolah padahal ia menggunakan uang nya untuk berfoya-foya bersama teman-temannya, Ibunya yang sedang memasak meminta Kirana untuk menunggu tetapi karna Kirana yang mendapatkan pesan dari temannya yang memintanya segera untuk pergi ke mall membuat Kirana tidak bisa bersabar untuk menunggu , ia pun melemparkan panci karna kesal pada Ibu nya yang belum memberi uang kepadanya dan keributan pun terjadi.

Ibunya pun marah kepada kirana yang tak memiliki sopan-santun, “Kamu dasar anak kurang ajar! Ibu lagi masak kamu gak lihat?”(dengan nada tinggi) Kirana pun menjawabnya dengan amarah, “Apa susahnya si berhenti sebentar ambilkan aku uang dulu, aku ini lagi butuh!!!” Dan Ibu pun mengambil uang dan melemparkannya kepada Kirana dan setelah itu Kirana mengambilnya dan pergi sambil mengumpat, “Sial banget aku hidup dikeluarga ini!” Ibunya pun hanya berdiam diri dan melanjutkan kerjaannya.

--- Membesarkan anak memanglah sulit, tapi mendidik anak jauh lebih sulit.---

***

Hari-hari pun berganti, Laila kembali ke kampus dan di atas meja nya terdapat sebuah minuman yang tertulis, “Semangat, jangan lupa tersenyum,” tanpa ada nama si pemberi. Laila pun bertanya pada Fanny dan Albert, “Ini dari kalian ya?” Fanny pun menjawab, “Bukan.” Dan sambung Albert, “Penggemarmu kali.”(sambil tertawa kecil) Dan Laila pun terdiam melihat minuman itu dan bertanya dalam hati, “Siapa yang memberiku ini?”

Melihat wajah Laila yang termenung melihat minuman itu Fanny pun berkata, “Ciee minum aja kali, jangan diliatin terus nanti aku ni yang minum.” Laila pun menawarkan minuman itu pada Fanny, “Ini minum aja.” Dan Fanny pun berkata, “Nggak lah itukan untuk kamu La, aku bercanda aja.” Laila pun memberikan minumannya kepada Fanny sambil berkata, “Gapapa kok, minum aja Fan.” Fanny pun mengembalikan minuman tersebut dengan berkata, “Nggak kok La, aku gak mau, kamu minum aja.” Dan Laila pun tak meminumnya dan menyimpan di tas nya.

Jam perkuliahan pun dimulai dan pada saat jam istirahat Fanny mengajak Laila ke toilet, “La, toilet yuk.” Laila pun menemani Fanny... (Bersambung)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status