Share

Bab 210

Author: Yovana
Begitu mendengar suara gonggongan anjing, Lucy segera keluar dari ruang restorasi. Dia melihat anak anjing itu sedang menggaruk-garuk pintu.

"Aku nggak boleh membiarkanmu keluar hari ini." Lucy pun berjalan menghampiri dan berjongkok, lalu mengelus kepala anak anjing itu. "Beberapa klien penting akan datang hari ini dan beberapa dari mereka takut anjing, jadi kamu harus di kandang dulu!"

"Guk! Guk!" Anak anjing itu menggonggong makin kencang sambil menatap Lucy seolah firasatnya buruk!

Sayangnya, Lucy tidak memahaminya.

Vanesa pun berjalan keluar dari ruang restorasi, lalu mengernyit dan bertanya, "Goldan kenapa?"

"Entahlah. Ia tiba-tiba terlihat begitu cemas dan gelisah."

Vanesa pun berjalan menghampiri, lalu berjongkok dan mengelus anak anjing itu.

Goldan balas menatap Vanesa sambil berputar-putar dan masih menggonggong!

Vanesa menyadari bahwa sikap Goldan hari ini memang cukup aneh.

"Apa ia sakit?" tebak Vanesa sambil mengernyit.

Goldan balas menggonggong, lalu mendengking.

Lucy yan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sriyati Sri
aneh ya seorang nenek ngajari cucu nya utk kejahatan smg nanti semua kebongkar dan Regan ternyata bkn anaknya Steven.
goodnovel comment avatar
Maria Raden
tlong author percepat Vanesa pergi dri kota amari
goodnovel comment avatar
Zaneetha Id
fl nya banyak banget musuhnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 627

    Di bandara Kota Urysa, Negara Nasar.Pesawat pribadi itu mendarat.Pintu kabinnya terbuka.Pramugari menuntun Vanesa keluar.Vanesa tidak dapat melihat, dia hanya dapat merasakan angin panas nan pengap bertiup di wajahnya.Suhu siang hari selalu tinggi di negara tropis ini.Rai datang menjemput Vanesa atas nama Jerry.Si pramugari membantu Vanesa masuk ke mobil dan menutup pintu.Rai mengemudi.Suasana di dalam mobil sangat sunyi, Vanesa juga tenang.Rai memperhatikan Vanesa melalui kaca spion beberapa kali. Vanesa diam saja dan tidak terlihat seperti sedang dipaksa sama sekali.Namun, Rai, sebagai bawahan Jerry yang paling dipercaya, tahu dengan jelas apa yang telah dilakukan Jerry terhadap Vanesa.Rai terkejut Vanesa bisa begitu tenang.Mereka berkendara selama hampir 40 menit dari bandara menuju rumah pribadi Jerry.Vanesa sedang tidak dalam suasana hati yang baik, dia tertidur sambil bersandar di kursi pada paruh kedua perjalanan.Mobil itu melaju memasuki rumah besar itu.Lalu, mo

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 626

    Paman Ivander tersenyum kecil. "Sejak kapan Nona Vanesa tahu bahwa Argo adalah Pak Steven?""Belum lama ini." Vanesa merasa sedikit gelisah. "Paman Ivander, apa Steven pergi menemui Jerry?""Dia berencana pergi, tapi belum pergi. Ada beberapa hal yang harus dia urus dulu. Setelah semuanya selesai, dia baru akan pergi."Paman Ivander sangat jujur.Vanesa juga mengerti."Kamu berharap aku menghentikannya, 'kan?"Paman Ivander memandang wanita di depannya dengan kagum."Pantas saja Tuan Ketujuh mengagumi Nona Vanesa. Kamu sangat cerdas dan peka.""Paman Ivander, kalau aku bisa memilih, kuharap aku nggak pernah bertemu mereka."Mata Vanesa tampak agak memerah. "Malam itu, aku keluar dari kantor polisi dan secara nggak sengaja menyelamatkan Jerry. Setelah itu, aku sedang dalam perjalanan pulang karena sedang memikirkan sesuatu. Aku menyeberang jalan ketika lampu merah dan tertabrak mobil Steven. Steven membawaku ke rumah sakit. Saat itu, dia memberiku kartu namanya untuk membahas kompensasi

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 625

    Saat mereka tiba di ibu kota, waktu sudah lewat pukul delapan malam.Perjalanan mereka cukup mulus.Tuan Ketujuh mengutus Paman Ivander ke dermaga untuk menyambut mereka.Ketika Paman Ivander melihat Vanesa yang kurus dan lesu dalam pelukan Argo, dia yang sudah terbiasa dengan segala macam pemandangan pun jarang-jarang terlihat kaget."Nona Vanesa, ini gejala dari racun yang masuk ke hati dan ginjal."Vanesa tampak mengantuk. Matanya memang terbuka, tetapi dia tidak sepenuhnya terjaga.Dalam keadaan setengah sadar, dia sepertinya mendengar Paman Ivander dan Argo membicarakannya.Vanesa ingin mendengar lebih jelas, tetapi dia tidak dapat menahan rasa kantuk dan akhirnya tertidur lelap lagi.Paman Ivander membawa mereka ke Antaros, kediaman pribadi milik Tuan Ketujuh.Antaros memiliki tim keamanan sendiri dan sangat aman.Argo menempatkan Vanesa di kamar tidur utama di lantai dua.Paman Ivander datang dan duduk di samping tempat tidur.Dia memeriksa denyut nadi Vanesa.Denyut nadi Vanesa

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 624

    Alfredo bertanya, "Ibu pasti lelah ya dalam perjalanan bisnisnya?""Guk, guk!" gonggong Goldan.Hidung Vanesa sontak terasa pedih. Air mata menggenangi pelupuk matanya dan langsung mengalir deras.Setelah air matanya jatuh, Vanesa mengatupkan bibirnya dan mengisap ingusnya, mencoba membuat suaranya terdengar lebih rileks."Ibu juga rindu pada kalian. Perjalanan bisnis Ibu nggak melelahkan, tapi pekerjaannya belum selesai. Ibu belum bisa segera pulang."Bella cemberut, suaranya langsung terdengar kecewa. "Lalu berapa lama lagi sampai Ibu pulang?"Vanesa berkata, "Entahlah, tapi Ibu janji secepatnya.""Bu, Ibu harus jaga diri baik-baik di luar dan jangan bekerja terlalu keras," kata Alfredo.Vanesa sangat tersentuh. "Iya, Ibu pasti akan jaga diri baik-baik. Tenang saja, Alfredo."Goldan tampaknya tidak mau diabaikan dan beberapa kali menggonggong.Vanesa pun tertawa. "Goldan, kamu kan kakaknya. Saat aku nggak ada, kamu harus menjaga adik-adikmu dengan baik, oke?""Guk, guk!" jawab Goldan

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 623

    Semenjak hari itu, Vanesa menjadi lebih pendiam.Dulu waktu Raya masih menjaganya, dia suka mengobrol dengan Raya. Sekarang, Vanesa makin pendiam.Kadang-kadang Vanesa terjaga, tetapi berbaring dengan tenang di tempat tidur. Kadang-kadang Vanesa duduk dan memandang ke luar jendela sambil mendengarkan suara ombak dan melamun.Raya dan Argo menyadari ada sesuatu yang salah dengan Vanesa.Raya berusaha secara aktif mencari topik untuk mengobrol dengan Vanesa, tetapi Vanesa selalu melamun dan terkadang jawabannya tidak relevan dengan topik.Argo tahu betul bahwa sikapnya yang merahasiakan itulah yang benar-benar menghancurkan kepercayaan dan rasa aman Vanesa.Dia mencoba berkomunikasi dengan Vanesa.Namun, Vanesa mengabaikannya.Vanesa menjadi makin menarik diri.Awalnya dia hanya tidak mau berkomunikasi, tetapi kemudian dia mulai tidur siang dan malam.Argo menyadari kondisi Vanesa memburuk.Setelah berjuang keras, akhirnya Argo mengalah.Pagi-pagi sekali, Vanesa bangun dan Argo membawaka

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 622

    Ada yang Argo sembunyikan dari Vanesa.Melihat Vanesa terdiam, Raya pun bertanya, "Kak Vanesa kenapa?""Aku baik-baik saja," jawab Vanesa dengan tenang. "Apa orang luar sering datang ke pulaumu?""Jarang sekali," kata Raya. "Pulau kami cukup terpencil, jadi hanya segelintir yang datang ke sini."Vanesa pun berhenti bertanya dan berkata, "Aku sedikit lelah, tolong tuntun aku kembali.""Oke."Raya menuntun Vanesa kembali ke kamar.Vanesa berbaring di tempat tidur dan memejamkan matanya.Melihat Vanesa benar-benar lelah, Raya pun menyelimutinya, lalu berbalik dan berjalan keluar kamar.Terdengar suara pintu ditutup.Vanesa perlahan membuka matanya.Dia merasa tidak berdaya karena tidak bisa melihat apa-apa.Bahkan keluar dari kamar ini sendirian pun menjadi masalah.Vanesa tidak dapat berhenti memikirkan kedua anaknya.Apa mereka merindukan ibu mereka? Apa mereka menangis dan bersikeras meminta mencari Vanesa karena Vanesa tidak dapat dihubungi ….Vanesa merasa bingung dan putus asa.Dulu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status