Share

Tangis

Sudah lama Alfaro tidak mendapat telepon atau didatangi Lianne, akan tetapi ia malah merasa senang gadis itu tak mengganggunya.

Akan tetapi ia merasa sedikit khawatir karena Lianne baginya adalah gadis yang perlu dikasihani.

Alfaro sering mendengar keluh kesah Lianne yang selalu merasa kesepian.

"Apa anak itu baik-baik saja ya?" gumamnya.

Baru saja membatin sebuah pesan masuk ke ponselnya.

__Jemput aku di halte bus dekat rumahku sekarang juga__

Pesan itu jelas dari Lianne. Alfaro tak banyak berpikir, ia hanya merasa harus menjemput gadis yang selama ini selalu ada di dekatnya.

Dalam tiga puluh menit Alfaro sudah sampai di halte bus yang dimaksud Lianne. Gadis itu duduk termenung seorang diri dengan wajah yang muram.

"Hai! Bocah! Ngapain manyun, ayo cepat naik!" teriakan Alfaro mengejutkan Lianne. Lianne segera menoleh dan bangun dari duduknya mendekati Alfaro.

"Kamu habis nangis? Tumben banget!" Alfaro menggoda Lianne tapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status