Wah, lagi? Aku tengah mengandung anaknya, tetapi suamiku sedang memandangi sahabatku dengan penuh perhatian. Ketika aku melihat kobaran api yang menyala di mata dingin itu, aku diserang oleh déjà vu. Suamiku telah jatuh cinta kepada sahabatku bahkan di kehidupan yang lalu, cukup untuk menyangkal keberadaan anak kami. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain melihatnya. Dan dengan takdir yang kejam, aku adalah seseorang yang terus kembali ke saat-saat itu hanya untuk mati demi cinta mereka, lagi dan… lagi. Jadi, pada kehidupanku yang ke-9, aku menyerah pada takdir. Tetapi suamiku malah… "Bercerai? Kau pasti sudah gila, ratu. Tidak ada perceraian di antara kita.” 'Apa?!’
Lihat lebih banyak22. Air Mata Yang Hanya Dia Yang Tahu (2)Dengan pemandangan Luelle terduduk menyedihkan di dekat pecahan gelas yang berserakan di lantai, juga kenyataan bahwa hanya cangkir di depanku saja yang tidak ada, cukup mudah bagi Jermaine untuk berasumsi.“Aku bertanya, apa yang kau lakukan padanya?”Mata Jermaine menatap tajam ke arahku. Aku tahu apa arti dari tatapan itu. Itu sudah sering kusaksikan sebelumnya.Dia mengangkat Luelle yang masih sesenggukan. Kami berganti sudut pandang, dari yang sebelumnya aku duduk dan memandang rendah ke arahnya, kini ia berdiri tegap dan memandangku rendah. Seperti yang sudah sering terjadi dalam kehidupan terdahulu, ia pasti berpikiran buruk tentangku.Nah, adegan ini memang pantas menimbulkan kecurigaan.Inilah sebabnya aku tidak ingin tinggal berdua dengan Luelle saja, karena aku tahu ini akan terjadi.“Apa kau harus melakukan hal ini?” Tanya Jermaine lagi, masih dengan nada rendah yang ditekan kasar.“Memangnya apa yang sudah kulakukan?”Mendengarku
“Apakah ada yang tidak bisa kausampaikan saat kita bersama dengan yang lain? Lagipula, kau juga mengenal mereka berdua, bukan?” Aku melirik Ruri dan Bella bergantian.“Uhm,” Luelle memainkan gaunnya. “Ada beberapa hal yang hanya kau yang bisa mendengarnya. Kumohon?”Ruri memutar bola matanya dengan ujung bibir terangkat sedikit membentuk senyuman kecut. Luelle selalu pandai mengambil hati orang-orang di sekitarnya dengan ucapan ‘tolong’ nya yang terdengar lembut dan lemah, membangkitkan keinginan untuk melindunginya.Tapi aku tidak mau menuruti permintaannya. Untuk apa aku melakukan itu ketika aku tahu apa yang akan terjadi jika hanya ada kami berdua di tempat ini? Terlepas dari upayaku untuk berbuat baik padanya, mungkin dengan menuruti keinginannya, tapi untuk bagian ini aku menolak.Aku sudah belajar banyak dari semua kesalahan yang pernah kuperbuat, yang dimulai dengan ‘bicara berdua’ dengan Luelle. Hanya akan tercipta kemarahan jika aku ditinggal berdua dengan Luelle saja. Dan it
“Yang Mulia, para lady yang sedang menunggu anda, Lady Avimelech dan Lady Lenbergh telah tiba.”Aku menatap penjaga itu sambil menghela nafas. “Lady Lenbergh?”Penjaga itu menundukkan kepalanya dan menjawab “Ya” dengan ekspresi gelisah. Bella mendecakkan lidahnya setiap kali nama Luelle disebut.Dia datang cukup cepat rupanya. Itu menunjukkan betapa dia sangat ingin bertemu denganku.Bella menghempaskan nafas kasar sambil menyemburkan. “Kenapa dia memaksa untuk datang kemari sejak tadi pagi?”Penjaga yang menangkap kalimat itu dalam situasi menegangkan ini hanya bisa menutup mulutnya rapat-rapat sambil mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Tentu saja dia tidak tahu. Dia hanya berdiri di dekat pintu dan mengumumkan kedatangan pengunjung. Namun, sepertinya dia merasa bertanggung jawab untuk memberitahuku berita itu, dan dia memasang ekspresi malu di wajahnya.Bella menoleh padaku dengan cemas.“Yang Mulia, apa Anda yakin akan menerimanya?” Bella menanyakan pertanyaan yang tepat untuk
Selama hidup sebagai seorang Ratu dan tinggal di kamar ini selama 5 tahun, belum pernah aku mendengar seperti ada pertengkaran kucing di depan kamarku. Tapi, berkat kebisingan yang diciptakan oleh siapa pun di balik pintu ini, aku jadi sepenuhnya terbangun.aku bergidik. ‘Tadi itu adalah mimpi yang menyeramkan.’-"Mimpi apa?"-'Bukan sesuatu yang penting. Kau tidak perlu mengetahuinya, Shan.'- “Cih. Kau hampir tidak pernah bermimpi, tapi sekalinya kau bermimpi panjang seperti tadi, kau tidak mau memberitahuku tentang hal itu. Kan kau tahu kalau aku selalu penasaran tentang bagaimana mimpi itu bekerja! Dasar pelit, hmph.”-Aku mengecap bibirku yang kering, lalu menghela napas menyerah. Shan tidak akan memaksaku untuk memberitahunya segalanya, tapi mungkin dia akan merajuk selama seharian. Itu akan melelahkanku secara emosional karena gelombang emosi Shan akan tersampaikan juga padaku. Tapi itu lebih baik daripada menceritakan mimpiku.Bicara tentang harga diri, kan?Apa yang bisa kuce
‘Jermaine ada di sini?’ Sashal berbalik tajam ke berbagai arah sambil menjaga kewaspadaannya terhadap Rohan.Ketika Rohan menyebutkan bahwa suaminya sudah dekat, dia tidak menyangka bahwa Jermaine benar-benar ada di dekat tamannya.Dan dia juga tidak berada di sana sendirian.“Sepertinya suamimu punya teman di sana.” Rohan berkata sambil mengambil langkahnya mendekati Sashal.Tapi Sashal tetap tidak memberi kesempatan untuknya mendekat dengan mengambil langkah mundur, menjauh dari gawang jendela. Hanya itu yang bisa ia lakukan guna memberi jarak yang kiranya aman dari pria penyusup itu.Rohan mengangkat bahunya, lalu mengeluh layaknya anak-anak. “Oh, ayolah, lady. Apakah kau merasakan aura mengancam datang dariku?”Sashal mengencangkan rahangnya sambil menjawab dalam hati, ‘Tidak. Aku tidak merasakan hal semacam itu, termasuk dari hawa kehadiranmu. Itulah mengapa kau berbahaya.’Di dunia racun sekali pun, racun yang tidak beraroma dan berwarna biasanya yang paling mematikan. Lalu baga
Ingatan itu muncul bagaikan sebuah alarm. Itu membuat jantungnya berdegup kencang dan dadanya terasa sesak, tapi ia tidak merasa buruk akan hal itu.Itu adalah… bentuk kejutan lain untuknya.‘Kenapa tiba-tiba pria itu muncul?’ Sashal mencubit pipinya sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan tak percaya.Dia pikir, mungkin dengan begitu dia bisa mengusir bayang-bayang pria berambut perak yang menggodanya di Arena. Tapi itu tidak berhasil. Semakin ia berusaha menghapus potongan-potongan kenangan tentang malam itu, semakin jelas gambaran sosok pria itu di dalam pikirannya.Seorang pria asing berambut perak yang langka, berlutut di depannya.[Bukankah lebih baik jika Anda mulai membiasakan diri dengan mengenakan sepatu datar, lady?]“AKH! Wah! Wah… ini tidak mungkin… ”-"Apa? Mengapa? Kenapa kau tiba-tiba berteriak seperti itu? Apa yang terjadi?!"-Sashal memegangi kepalanya seperti perempuan gila sambil bergidik, “Apa aku baru saja mendengar suaranya?”-“Suara siapa? He
Faresh meletakkan tangannya di dada. “Saya tidak akan menyampaikan sepatah katapun tentang hal ini kepada siapa pun, serta akan menutup mulut Rojja rapat-rapat.”“Aku selalu bisa mengandalkanmu.”“Tapi, mengapa Rojja bisa mengetahui hal ini, Yang Mulia?”Rohan menyilangkan lengannya di depan dada. “Karena aku datang kepadanya untuk menanyakan beberapa hal terkait pacaran, seperti yang kau katakan tadi.”Faresh bingung. Bukankah pacaran hanya perlu dilakukan dengan menariknya ke atas kasur?Mustahil Alpha Rohan tidak mengetahui cara paling dasar itu."Jadi begitu. Tapi sekali lagi, kenapa itu Rojja, Yang Mulia? Saya pikir dia bukan orang yang tepat untuk Anda datangi saat meminta saran terkait pacaran dengan cara yang baik. Tidak mungkin, apakah Anda melakukan yang dia katakan?”Rohan berkedip perlahan. “Memangnya apa salahnya dengan Rojja?”“Dia terlalu banyak berbicara dan sedikit aksi. Apalagi caranya berbicara sangat murahan dan ngeri, itu membuat para wanita meringkuk seperti ceke
Rohan Bin Roshad, alpha ke-23 dari pack Moon Shone.Selama 21 tahun kehidupannya, dia berada di puncak rantai makanan. Kekuatan besar dan magis sudah mengalir dalam dirinya sejak ia lahir ke dunia, termasuk cangkang indah yang memikat wanita berduyun-duyun ke sisinya.Rambut perak, mata emas, garis wajah yang menawan, dan senyum yang jarang namun mematikan saat muncul. Dengan tubuh terbalut otot dan posisi yang tinggi, di mana semua orang hanya tahu bagaimana kecepatan hati-hati di sekitarnya.Ketika dia diharapkan menjadi begitu dingin dan kejam, dia menunjukkan sikap yang hangat dan menyenangkan hanya kepada Ibunya seorang. Ketika dia diharapkan begitu tidak bisa diatur, dia menerapkan ajaran Dewi Bulan dengan sungguh-sungguh layaknya seorang murid teladan, tidak ingin menerima kemarahan Dewi Bulan.Sungguh, seorang pria yang membuat kebanyakan wanita hanya berani bermimpi bisa menerima perlakuan istimewa darinya. Karena Rohan tidak melirik ke wanita manapun. Itulah kekejamannya.Di
“Oh, Yang Adiluhung! Sejak kapan Anda ada di sini? Apa anda baru saja selesai menyergarkan diri?”Rohan menyeka rambutnya yang masih basah kuyup dengan handuk putih saat dia memutari Faresh. Ia mengenakan jubah mandi yang lumayan kecil untuk ukuran tubuhnya yang besar, seolah sengaja memamerkan otot-otot tubuhnya yang kekar. Terutama di bagian pahanya.Itu membuat Faresh mengehela nafas seraya menggelengkan kepala.“Ada apa?” Rohan melempar handuknya ke samping.Dia tahu Faresh bukan tipe orang yang asal masuk ke ruangan pribadi seseorang ketika penghuninya tidak mengijinkan. Terutama jika itu adalah kamar Rohan, sang Alpha dari suku Moon Shone.Jadi, pasti ada sesuatu yang mendesak sehingga Faresh ada di sana saat ini.“Yang Adiluhung Alpha Rohan, sungguh, ke mana saja anda pergi beberapa hari belakangan ini? Kami telah berputar-putar mencari Anda.” Nada merajuk keluar dari mulut pria bertubuh kurus tapi kokoh, yang terbuat dari otot.Faresh terlihat kesal, tapi Rohan malah ketawa ke
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.