Share

150 : Jatuh Miskin

Telepon Gavin berdering setelah rapat, ia menarik nafas dalam saat melihat panggilan telepon yang tertera adalah dari kedua orang tuanya.

‘Kabar tentang Nayara pasti sudah terdengar sampai telinga mereka,’ batin Gavin.

“Aku di rumah besar, Pulanglah!”

“Baik,” jawab Gavin sebelum menutup telepon dari Kakeknya.

Ia menarik nafas dalam bersiap untuk badai yang akan segera datang, mengingat kakeknya bahkan jauh-jauh datang dari Bogor di usia tuanya.

“Apa kamu tidak bisa mencari gadis lain?”

Lelaki tua itu memekikkan suaranya begitu Gavin memasuki ruang tamu.

“Dia adalah satu-satunya wanita yang ingin aku nikahi!”

“Tidak, Cari yang lain! Aku tidak ingin wanita gila menjadi cucu menantuku!”

“Kakek! Itu sangat keterlaluan!” untuk pertama kali Gavin meninggikan suaranya pada lelaki tua itu. Kakek Gavin tidak bisa menyembunyikan betapa marah dan kecewanya dia pada cucu laki-laki yang ia miliki.

“Dia menderita Skiz

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status