Share

CHAPTER VIII

       

Hari telah berganti, pagi ini begitu cerah , matahari tanpa tertutup awan terasa begitu hangat , aku bangun pagi-pagi sekali dengan begitu bersemangat. Kucuci muka ku tiga kali , ku gosok gigiku dua kali dan tidak lupa kumur dengan penyegar agar nafasku benar- benar fresh , kucuci rambutku tiga kali , bahkan Ayah memuji betapa wanginya aku ketika baru keluar dari kamar mandi. Setelah ku keringkan rambutku , ku keriting rambutku sehingga membuat rambutku yang lurus sedikit bergelombang. Kukenakan make up tipis dengan lipstik berwarna merah muda lalu kukenakan baju baru yang baru saja ku setrika dengan rapi. Setelah kusemprotkan perfume , sekali lagi kupandangi cermin dengan pantulan bayangan ku di dalam kamar , kupikir penampilan ku kali ini sudah cukup lumayan , atau malah berlebihan , aku takut jika dianggap terlalu berlebihan jadi aku coba video call Lendra setidaknya dia teman cowok ku satu-satu nya yang mungkin bisa memberikan pendapatnya.

“Hallo Lendra.” Sapa ku sambil melambaikan tangan setelah panggilan video call ku diangkat oleh nya

“iya halo” sapanya “kamu mau pergi kemana?’ Tanyanya kemudian setelah melihat penampilan ku

“apa kamu lupa pembicaraan kita kemarin, kamu bahkan memarahiku karena akan pergi kencan hari ini.” Jawabku kesal karena dia melupakannya

“Kamu Akan Pergi Seperti Itu …?” Tanya nya lagi dengan nada menyebalkan “Hapus makeup mu itu , dang anti baju mu , apa-apaan itu.” Katanya lagi

“Apa menurutmu ini terlalu berlebihan ?” Tanya ku mulai ragu dengan penampilan ku “Apa menurutmu Kak Bima tidak akan menyukai ku yang seperti ini ?”

“Aku yang tidak menyukainya , jika kamu pergi sendirian seperti itu.” Jawabnya masih dengan nada menyebalkan “Setidak nya aku perlu tahu yang nama nya Bima itu seperti apa.”

“hei , dia kakak kelas kita , sopanlah sedikit” mungkin mata ku sudah agak membesar dengan alis yang menyatu sekarang “aku menyesal kenapa bertanya padamu, kenapa dari kemarin kamu marah-marah begitu sih, dasar aneh , sudah aku tutup teleponnya.” Tanpa mendengar jawabannya aku pun langsung menutup telepon ku.

         Entah kenapa Lendra begitu sensitive tentang ini , mendengar komentarnya yang seperti itu membuat perasaanku menjadi buruk , memang lebih baik menelepon Sabrina saja tadi. Tapi apa mungkin aku sedikit berlebihan hari ini , apa ini terlalu menor tapi sudah tidak ada waktu lagi , aku tidak mau membuat kak Bima menunggu ku. Akhirnya aku memesan taksi online dan mungkin sekitar 15 menit taksi online pun telah datang menunggu di depan rumah. Aku berdoa di sepanjang perjalanan , semoga tidak membuatnya menunggu ku terlalu lama.

***

         Jarak rumahku dan bioskop tempat kami akan nonton bareng tidak begitu jauh , hanya 30 menit dengan menggunakan taksi online. Karena ini hari sabtu siang sepertinya belum begitu ramai , meskipun terlihat beberapa pasangan sudah mulai duduk menanti film mereka diputar. Setelah mengedarkan pandangan ke sekeliling , aku tak bisa menemukan kak Bima akhirnya aku memutuskan untuk mencari tempat duduk yang masih kosong dan mencoba menghubungi nya. Baru dering pertama telepon ku langsung diangkat oleh Kak Bima , sepertinya dia juga lagi memegang handphone nya.

“Hallo Aya , kamu ada dimana?” Tanya nya duluan

“Aku lagi duduk di depan penjual popcorn , kakak ada dimana?”

“Baiklah , aku akan kesana.” Katanya kemudian lalu terdengar suara telepon yang ditutup , tak selang beberapa lama akhirnya kak Bima terlihat datang menghampiri tempat duduk ku lalu ku lambaikan tanganku pada nya agar dia dapat mengenaliku.

“Ah maaf , apa kamu nunggu lama?” kata nya setelah duduk di kursi di depanku

“Tidak kak , aku juga barusan sampai , aku pikir mungkin kakak yang menunggu lama.”

“Aku juga barusan sampai , baiklah aku akan mencetak tiket nya dulu , aku boleh tunggu disini saja.”

“Baiklah kak , aku akan membeli popcorn dan minumannya karena kakak juga sudah membeli tiketnya.”

         Setelah Kak Bima mencetak tiket nya dan aku mendapatkan popcorn kami , kami pun masuk kedalam ruangan bioskop. Betapa kagetnya aku karena ternyata film yang dibeli oleh kak Bima adalah film Horor , padahal aku sudah bilang kalau paling suka film komedi tapi kenapa malah jadi horror begini. Ingin sekali aku lari dari sini jika saja ini bukan kencan pertamaku dengan Kak Bima. Sebenarnya aku bukan seorang penakut tapi entah kenapa kalau melihat di dalam bioskop aku selalu kaget dengan suara musik dan suara menyeramkan dari film horor itu sebabnya aku tidak suka menonton film horor. Saat ini aku sedang mengalihkan perhatian ku dengan makan popcorn tapi sebenarnya itu tidak berpengaruh apa-apa karena waktu ada hantu wanita muncul di layar dengan backsound yang menyeramkan tetap saja aku kaget sehingga popcorn yang aku pangku pun berserakan. Kejadian yang benar-benar memalukan , kak Bima kaget dengan tingkahku karena kaget dan menertawakan ku.

“Kamu mau kita keluar saja sekarang” Bisiknya kepadaku

“Aku nggak apa-apa kok ka … Aaaaaargh” belum selesai aku mengucapkan kalimatku tiba-tiba terdengar suara yang mengagetkan lagi sampai membuat ku berteriak tanpa bisa dikendalikan

         Akhirnya aku setuju untuk keluar bersama dengan kak Bima , meskipun dengan malu dan tertunduk berjalan disamping kak Bima.

“Maaf kak , karena aku yang kagetan ini kakak jadi ga bisa nonton film nya dengan baik ya.” Kataku kemudian

“Sudahlah ga usah dipikirkan , aku bisa menontonnya lagi dengan teman-teman” jawabnya sambil tersenyum padaku “Seharusnya kamu bilang saja kalau ga bisa nonton film horror.”

“iya kak , maafkan aku.”

“Nggak , sepertinya aku yang salah karena tidak memberitahumu kita akan nonton film horror hari ini , lain kali kamu masih mau kan kalau aku ajak nonton film lagi ?” Tanya nya kemudian

“Iya tentu saja kak , aku akan menantikannya.”

“baiklah , lain kali kamu saja yang memilih film nya.”

“iya , baiklah.”

“Sekarang sudah sore , kita cari tempat makan yuk.” Ajaknya “Di dalam mall ini banyak yang menjual makanan , kita cari di mall sini saja ya.”

“Iya kak , aku bisa memakan apapun kok.”

“benarkah, baguslah, kalau gitu kita makan apa saja yang bisa dimakan.” Katanya sambil tertawa  “Kita makan disini saja ya” katanya kemudian setelah menemukan sebuah restoran Italia “Kamu suka Spaghetti ?”

“iya ,itu termasuk salah satu makanan favoritku” kataku sambil mengangguk setuju

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status