Share

BAB 1 TENGGELAM...

Penulis: Astna Aikaz
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-07 08:30:22

Kota Nashville, Tahun 2022 – Pertemuan Pertama

“Alena, bawakan proposal yang sudah ditandatangani Tuan Sean padaku! Sekarang juga!” perintah Tuan Edward Trevor, manajer Alena Lindsey di Kingscom Media atau KCM Group tempat Alena baru bekerja.

Kingscom Media atau lebih dikenal sebagai KCM Group adalah perusahaan media terbesar di Sylvester yang unggul di bidang jaringan dan stasiun televisi bernama K-TV. Perusahaan ini didirikan 35 tahun lalu oleh Arthur Jean Logan dan kini akan diteruskan oleh anak satu-satunya yang baru diangkat kemarin menjadi CEO KCM Group, Sean Alvarez Logan.

Baru seminggu ini Alena tinggal di Kota Nashville, Ibukota Sylvester yang merupakan negara bagian Bexley State.

Sebelumnya, wanita berusia 26 tahun ini tinggal di New Sidney yang juga merupakan negara bagian Bexley State. Namun, setelah ia mendapat panggilan wawancara hingga diterima bekerja di KCM Group sebagai Sekretaris Departemen Pemasaran, Alena memutuskan untuk pindah ke Kota Nashville Sylvester tempat perusahaan itu berada.

Kini, di hari pertama Alena bekerja di sana, ia sudah disibukkan dengan tugas-tugas yang membuatnya tidak bisa beristirahat, bahkan satu menitpun. Semua itu karena manajernya cukup workaholic sekaligus perfeksionis yang membuat siapapun tidak bisa lolos dari pekerjaan selama 8 jam waktu kerja mereka.

“Baik Tuan!” balas Alena akhirnya untuk perintah sang manajer Tuan Edward tadi.

Dengan cepat, Alena bergegas pergi ke lantai 10 tempat kantor CEO KCM Group berada.

Alena yang juga masih baru di kantor ini, belum terlalu tahu informasi mengenai CEO-nya, kecuali nama dan foto yang dikirim oleh salah satu rekan kantornya. Jadi, saat ternyata Tuan Sean tidak berada di kantor dan ia tidak bisa mengambil proposal yang diminta manajernya tanpa seizin Tuan Sean, Alena mulai gelagapan.

“Tapi saya tidak bisa memasuki kantor Tuan Sean tanpa seizin beliau, Tuan Edward..” ucap Alena, setelah ia berlari kembali ke ruangan Tuan Edward dan menjelaskan apa yang terjadi.

“Saya tidak mau tahu! Proposal itu harus ada di tangan saya hari ini! Kalau tidak, semua rencana untuk program baru kita akan kacau, kau mengerti?!” teriak Tuan Edward, tanpa belas kasih, padahal Alena masih terengah-engah setelah bolak-balik selama kurang lebih 15 menit dari lantai 10 ke lantai 3.

Alhasil, Alena terpaksa harus mencari keberadaan Tuan Sean ke segala penjuru, karena sekretarisnya juga tidak bisa menghubungi sang CEO baru itu.

“Kemana lagi aku harus mencarinya..” Alena sudah kehabisan napas untuk ke sekian kali, di tengah terik matahari di depan sebuah kafe, tempat seorang karyawan mengatakan bahwa Tuan Sean sempat terlihat di sana, tapi ternyata salah.

Saat Alena masih berusaha mendapatkan napasnya lagi, sebuah pesan masuk ke ponsel Alena dari rekan kerja yang selalu membantunya sejak ia mulai bekerja di KCM Group.

‘Tuan Sean terlihat di studio Kingscom Pictures, tempat tunangannya! Coba kau cari di sana, Alena!’ isi pesan yang langsung membuat Alena melesat sejauh 15 kilometer dari tempatnya berada, menggunakan taksi yang menghabiskan jatah uangnya untuk 3 hari ke depan.

Namun, sepertinya Alena tidak ditakdirkan untuk menjalani hidup yang mudah. Karena sesampainya di sana, ia sudah melihat punggung Tuan Sean yang berbalut jas hitam, memasuki mobilnya dan melaju entah kemana.

“Tolong ikuti mobil itu, pak!” pinta Alena pada sopir taksi yang baru membawanya menepi.

Sopir taksi tersebut segera menuruti, tapi Alena langsung menyesali keputusannya.

Karena semua uang tabungannya terancam habis untuk ongkos taksi itu!

‘Sial!’ Alena mengutuk dalam hati, melihat argometer taksi yang menunjukkan angka hampir mencapai 60 dolar atau setara dengan biaya hidupnya selama seminggu ini.

Bagaimana tidak, Alena sudah menempuh perjalanan sejauh 35 kilometer atau lebih dari 2 jam, hanya untuk bertemu dengan CEO-nya itu.

Namun, bahkan saat akhirnya mobil sang CEO menepi 10 meter di depannya, ia tetap tidak bisa menemukan keberadaan si pemilik mobil.

“Kemana lagi sih..” gerutu Alena yang sudah kelelahan, baik secara fisik maupun mental.

‘Kenapa aku begitu sial hari ini?!’ teriak Alena dalam hati sambil menjambak rambutnya sendiri, kesal.

Saat kedua mata Alena masih terus mencari keberadaan orang yang membuat seluruh jiwa dan raganya hampir remuk di hari pertamanya bekerja, tiba-tiba mata Alena terhenti pada sebuah laut yang terhampar luas di hadapannya.

Deg.

Jantung Alena seketika berdebar lebih keras, mengirim rasa sakit hingga ke kepalanya, tanpa ia tahu mengapa.

“Ah..” Kaki Alena ambruk dengan rintihan yang tanpa sadar keluar dari mulutnya.

Kenapa seluruh tubuhnya terasa begitu sakit, saat ia melihat laut di depannya ini?

Alena berusaha mendapatkan kesadarannya, tapi air mata mulai mengaliri wajahnya yang merah, lagi-lagi tanpa ia tahu alasannya.

“Apa yang terjadi..” lirih Alena, masih tidak mengerti. Namun, saat matanya kembali menerawang untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya, ia menangkap sesosok pria yang baru menjatuhkan dirinya ke dalam laut, tepat 10 meter di depannya.

Mata Alena langsung terbelalak dan dalam sekejap ia sudah berlari menuju tempat pria itu jatuh.

Sesampainya di sana, bebatuan di tempatnya baru berpijak langsung berhamburan ke air laut, tiga meter di bawah kakinya.

Alena pun mengambil napas, lalu tanpa sadar tubuhnya sudah berada di dalam laut yang dalam, menyelam seperti putri duyung yang berusaha menangkap pangerannya yang tenggelam. Meskipun begitu, ia sebenarnya tidak tahu siapa pangeran yang hendak ia selamatkan atau apa alasannya melakukan hal gila itu.

“Tuan!” teriak Alena, begitu ia berhasil menyeret seorang pria ke daratan, setelah ia menyelamatkannya yang sempat tenggelam ke laut dingin tadi.

Alena langsung melakukan pertolongan pertama dengan memompa jantung pria yang terkapar di depannya. Tapi, pria berkemeja putih itu tetap bergeming.

Di sisi lain, Alena juga sudah kehabisan tenaga. Apalagi karena sebelum ini ia sudah terlalu lelah akibat pekerjaannya, ditambah ia harus menyelam sejauh kurang lebih 15 meter ke dalam laut untuk menyelamatkan pria di depannya ini.

“Tidak..” Tapi Alena tidak menyerah, ia harus berusaha sampai akhir selama ia bisa. Jadi, ia memutuskan melakukan usaha terakhirnya untuk membuat pria itu bangun.

Alena pun memberi napas buatan dengan mulutnya.

“Tuan..” lirih Alena, masih mencoba membangunkan pria yang tidak ia kenal, di tengah napas buatan yang ia berikan.

Setelah lebih dari tiga kali Alena memberi napas buatan pada pria asing itu, akhirnya ia pun terbangun. Namun, baru sesaat Alena merasa lega melihat pria yang ditolongnya selamat, tubuhnya sudah ditarik ke dalam pelukan pria itu bersama lirihan yang membuatnya membeku.

“Luna..”

APA?!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 43 PETIR DI SIANG BOLONG

    Di tempat lain, Luna yang masih tidak menyadari apapun, sudah sampai di rumah Evan yang tak jauh dari rumah sakit tempat ia kabur beberapa saat lalu.‘Apa benar-benar tidak apa-apa untukku berada di rumahnya ini?’ Baru sesaat, Luna meragukan keputusannya yang mungkin hanya akan memperburuk masalahnya. Meskipun begitu, sekeras apapun Luna berpikir, ia tidak punya pilihan lain karena ia tidak bisa pergi kemanapun lagi selain rumah Evan yang ditawarkan padanya.Beruntung, Evan mengatakan bahwa ia sedang memiliki banyak kesibukan di kantor, sehingga ia akan jarang pulang ke rumah dan Luna juga bisa tinggal sementara di kamar kosong lain di rumah itu, selagi ia mencari rumah untuk ia tinggali nanti.“Apa kau tidak akan bertanya apapun.. tentang apa yang sebenarnya terjadi.. padaku?” Namun, Luna masih merasa tidak nyaman dengan kebaikan Evan yang ia tidak tahu apa ia pantas menerima itu, apalagi jika Evan tidak tahu apapun sampai memberikan kebaikan itu padanya.Evan tersenyum tipis seb

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 42 KARENA HATI YANG TERLUKA

    Sementara itu, Luna tidak menyadari bahwa seorang pria sedang mengepalkan tangannya dengan amarah 5 meter di belakangnya. Sean.Sean yang mengikuti Luna sejak ia meninggalkan rumah sakit, berusaha menahan diri untuk tidak membuat Luna semakin marah jika ia kembali menahannya, sampai Luna bertemu Evan dan Sean mendengar bahwa Evan menawarkan Luna untuk tinggal di rumahnya.Sean hendak mencegah itu, sebab bagaimana bisa ia membiarkan wanitanya tinggal bersama pria lain? Namun, Sean sempat terhenti karena teringat ucapan Luna padanya.“Tolong.. jangan menemuiku lagi..”“Ha..” desah Sean, dengan tangan yang hampir berdarah menahan kemarahan pada dirinya sendiri dan situasi yang menjebak mereka saat ini. Namun, Luna dan Evan tetap pergi dari sana bersamaan dengan kedatangan para reporter yang menyerbu Sean entah dari mana, semakin membuat Sean tidak bisa mencegah kepergian wanita yang dicintainya itu.“Tuan Sean! Bagaimana tanggapan Anda mengenai berita perselingkuhan Anda dengan kary

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 41 CINTA YANG GUGUR

    Kota Nashville, Tahun 2022 – KiniMendengar semua tragedi yang luput dari ingatan Sean dan Luna selama ini, mereka akhirnya tidak bisa menenangkan diri lagi.“Kenapa.. kenapa—baru sekarang.. kalian mengatakan semua ini pada kami..?!” pekik Luna, tidak tahan dengan semua kenyataan yang mengguncang pikiran dan hatinya sekaligus. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?!”“Luna..” Elana masih berusaha menenangkan Luna yang sudah dibanjiri air mata, tapi Luna untuk pertama kalinya menghempas tangan keriput itu dan berlari keluar tanpa lagi melihat ke belakang, di mana Sean juga mengikutinya.“Luna!” Sean sudah sampai di atap rumah sakit tempat Luna berhenti. Sedangkan Luna yang ia tuju, sedang berdiri menghadap langit yang membentang di atasnya, dengan sekujur tubuh bergetar menahan air mata yang masih mengalir deras di pipinya.“Jangan mendekatiku!” teriak Luna, menyadari kehadiran Sean di belakangnya. “Seharusnya.. seharusnya aku tidak menyelamatkanmu..”Deg.Sean terdiam. Tangannya

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 40 MASA LALU KELAM III

    “Keluar dari sini! Anak pembawa sial! Mengotori tempat ini saja!” teriak beberapa orang di depan rumah Luna yang hanya ditinggalinya sendirian.Sudah berminggu-minggu berlalu sejak kematian sang ibu yang menyusul ayahnya, Luna mendapat perlakuan yang lebih tidak masuk akal untuk seorang anak yang baru menginjak 13 tahun. Orang-orang di sekitar kompleks rumahnya, berusaha mengusir Luna yang sudah sebatang kara di dunia ini. Bahkan keluarganya yang lain, tidak ingin berurusan dengan Luna yang dalam waktu singkat seolah menjadi musuh masyarakat.Meskipun begitu, Sean adalah satu-satunya orang yang bersedia berada di samping Luna apapun yang terjadi. Namun, Stella yang selama ini menyembunyikan dirinya dengan baik, mulai memperlihatkan wajah aslinya ketika Sean semakin bersikeras untuk bersama Luna.“Sean! Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Stella yang mengikuti Sean sejak beberapa jam lalu.Sean rupanya sedang mencari keberadaan Luna yang tidak bisa ia temukan di manapun termasuk d

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 39 MASA LALU KELAM II

    “Tidak, Stella..” jawab Luna setelah beberapa saat, berpikir bahwa mungkin itu jawaban yang diinginkan Stella darinya dan Luna kira ia harus memberikan jawaban tersebut, agar hubungan mereka tidak memburuk lagi. “Tapi, kenapa kau bertanya?”“Tidak.” Stella hanya melebarkan senyumnya tanpa menjawab dengan jelas, alasan ia bertanya atau alasan dari senyumnya yang tidak pernah Luna lihat itu. Sebab, meskipun Stella tersenyum, Luna tidak bisa merasakan perasaan senang seolah Stella sedang tersenyum palsu.Lalu, beberapa bulan kemudian, hubungan persahabatan Luna dan Stella terus berjalan menjadi lebih baik. Namun, di antara hubungan mereka, selalu ada Sean yang entah mengapa ikut bergabung dengan mereka.Secara alami, persahabatan mereka pun berubah menjadi persahabatan antara tiga orang. Mereka selalu pergi kemana-mana bertiga karena rumah mereka juga berdekatan, hingga orang tua mereka bertiga ikut menjadi dekat. Dengan hubungan yang terjalin secara baik itu, seharusnya Luna tidak mengk

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 38 MASA LALU KELAM I

    Sean dan Luna sontak tersentak, terutama Luna yang tidak bisa menahan keterkejutannya atas pernyataan ibu Sean mengenai perbuatan Stella pada kedua orang tuanya.“Apa maksudnya?!” Luna tidak bisa bergeming lagi mendengar semua rahasia yang selama ini disembunyikan darinya. Jadi, Luna membuka pintu dan memasuki kamar pasien tempat orang-orang yang menyembunyikan semua rahasia itu, Evelyn dan Elana.“Lu—na..?!” Evelyn dan Elana sama-sama terkejut dengan kehadiran Luna di tempat mereka, diikuti Sean di belakangnya.“Apa maksudnya orang tuaku meninggal karena Stella?! Apa kalian bilang bahwa Stella telah membunuh orang tuaku?!” Suara Luna meninggi karena tidak bisa menahan semua perasaan marah, kecewa dan bingung yang bercampur aduk dalam dirinya.Elana berdiri dari kursi untuk menghampiri Luna yang matanya mulai memerah, hampir meledak histeris.“Luna..” Pelukan Elana sang ibu angkat yang biasanya selalu hangat, kini kehangatan itu tidak bisa lagi dirasakan Luna, setelah ia mengetahui ba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status