Share

Memutuskan perjodohan

Mata hari mulai menampakkan diri dari horizontal Timur. Gadis yang berbaring di ranjang itu mulai mengerjabkan matanya. Aghata melihat ke sekeliling ruangan sudah ada banyak orang di sana. Mereka semua menatap tajam ke arah Aghata.

Gadis itu terkejut melihat dirinya yang polos, tubuhnya hanya ditutupi selimut putih tebal. Seketika ingatannya tentang malam panas itu terlintas sehingga matanya mulai berkaca-kaca lagi.

“Pa—Papa ” Aghata duduk, tidak lupa menarik selimutnya agar bagian tubuhnya tidak terekpos. 

Pak Lee hanya diam saja, matanya terus menatap tajam ke arah Aghata. Sebagai ayah, dia sangat kecewa dan tidak menyangka bahwa gadis yang selama ini dia bangga-banggakan kini merusak nama baiknya.

Plak!

Meylan menampar gadis itu dengan napas yang sangat memburu.

“Kami semua tidak menyangka kalau kau rupanya seperti ini! Kau sudah mempermalukan nama baik keluarga, Aghata! Bagaimana jika wartawan mengetahui kalau kau gadis binal sering melayani nafsu pria hidung belang?!” murka Meylan merasa sangat kecewa. Namun, di dalam hatinya dia sangat bahagia karena sebentar lagi anak tirinya akan terbuang dari keluarga Hernandes. Otomatis semua kekayaan Hernandes akan jatuh pada Roses anaknya.

Aghata memegang pipinya yang terasa sangat panas. Dia menatap wajah mamanya sambil menggeleng.

“Ma, Pa, aku dijebak sama Roses. Dia yang sudah membuatku seperti ini! Tolong percaya padaku! Dia cemburu padaku karena David memilihku sebagai istrinya!”

Plak!

Lagi-lagi tamparan mendarat di pipi Aghata sehingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

“Kau menuduh adikmu setelah tertangkap basah seperti ini? Jelas-jelas semalam Roses berada di acara ulang tahun temannya!” teriak Meylan.

“Kak Aghata, kenapa Kakak menuduhku? Aku tau, aku sering berbuat salah, tapi Kakak tidak pantas menuduhku seperti ini. Demi apa pun, aku tidak pernah mengadu pada Mama dan Papa kalau selama ini pekerjaan Kakak seperti ini dengan kekasih-kekasih gelap Kakak.”

Roses menitihkan air matanya, merasa sangat sedih karena kakaknya sudah memitnahnya.

“Jadi selama ini kau sudah sering gonta-ganti pria?” tanya Adam Brown.

“Tidak, Om. Roses berbohong, semua yang dia katakan hanyalah bualan!”

“Kalau yang dikatakan Roses hanyalah bualan, kenapa kamu bisa telanjang di sini dan lehermu kenapa banyak bekas warna merah?” tanya Donna Brown mengintimidasi.

“Aku dijebak sama Roses, Tante. Tolong percaya padaku. Aku tidak mungkin melakukan semua ini.” Aghata semakin terisak karena semua orang yang ada di sana terus memojokkannya.

“Kak Aghata! Kau terus memitnahku, maka rahasiamu akan kubongkar. Om, Tante, Kak David, Kak Aghata tidak pernah mencintai Kak David, dia hanya ingin harta dari keluarga Brown saja. Aku tidak berbohong, maaf mengatakan ini karena aku tidak mau Om dan Tante salah memilih orang,” kata Roses penuh kebohongan.

“Roses! Aku tidak---

“Kau sangat manipulatif, Aghata. Aku benar-benar sangat kecewa kepadamu. Aku memutuskan pertunangan kita! Gadis binal dan serakah sepertimu tidak pantas menjadi Nyonya di keluarga Brown!” David tidak kalah kecewanya mengetahui fakta bahwa gadis yang selama ini dia taksir rupanya seorang jalang serakah.

“David, aku berani bersumpah kalau aku benar-benar dijebak. Tolong percaya kepadaku! Semua yang dikatakan Roses itu bohong. Pa ....”

Aghata semakin terisak saat mendengarkan bahwa David memutuskan pertunangan mereka. Kini, mata Aghata beralih ke papanya, tetapi sang Papa tampak sangat kecewa.

“Benar. Kau tidak pantas menjadi menantu di keluarga Brown! Maaf Pak Lee, perjodohan dengan Aghata kami batalkan. Sekarang Roses lah wanita yang akan menjadi menantu di keluarga Brown,” ujar Donna—ibu David.

David langsung keluar setelah mendengarkan keputusan dari Mamanya, sedangkan Roses dalam hati sudah kegirangan. Rencananya berjalan sangat mulus dan sebentar lagi dia akan menjadi Nyonya di keluarga Brown.

Satu persatu dari mereka meninggalkan Aghata. Kini hanya menyisakan Roses dan Aghata. Roses tertawa puas karena kemenangannya.

“Puas?”

“Lumayan puas, sih, gadis binal. Hahahaha ... aku tidak menyangka hanya hitungan jam aku berhasil mendapatkan apa yang aku inginkan. Termasuk menghancurkanmu! Kasihan dirimu, Aghata. Setelah ini siapa yang akan menyayangimu? Papa pasti mengusirmu dari rumah, ya kali dia mau menumpang gadis binal seperti dirimu dan sekarang, aku lah yang akan menjadi ratu di keluarga Hernandes dan menjadi permaisuri di keluarga Brown."

Roses tertawa puas. Setelah itu dia juga meninggalkan Aghata di sana. Aghata menghapus air matanya, lalu beranjak turun. Namun, badannya terasa sangat remuk dan bagian sensitifnya terasa perih dan ngilu.

Aghata menjerit-jerit kesetanan di hotel, dadanya terasa sangat sesak. Dia masih berharap kalau ini semua hanya mimpi buruk.

"Seseorang tolong sadarkan aku dari mimpi buruk ini!"

Plak!

Aghata menampar pipinya dan semua tidak ada yang berubah. Dia masih telanjang di kasur itu.

I*: elleafriyann

 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status