Share

Bab 2.

PAGI menyapa. Posisi bulan telah digantikan oleh sang mentari. Dengan malu-malu, bola panas yang menjadi pusat tata surya itu menampakkan cahayanya. Perlahan-lahan cahaya itu masuk ke dalam kamar milik Adelia, menembus tirai putih dibalik jendela itu juga melewati celah-celahnya.

Adelia meregangkan otot, saat cahaya tersebut mengarah ke matanya karena tirai yang telah disibakkan oleh Marissa, ibu kandungnya. Perlahan namun pasti Adelia mengumpulkan nyawanya, ia mengerjapkan mata beberapa kali sembari bangun dari posisi tidurnya.

Dengan tampang yang kucel abis dan sesekali menguap, gadis itu menggaruk rambutnya yang terlihat berantakan. "Jam berapa sih, Ma? Kok udah siang aja?" tanyanya sembari mengucek mata, suaranya pun serak-serak basah khas orang bangun tidur.

Marissa yang tengah merapikan tirai kamarnya menoleh. "Baru jam tujuh kurang lima belas menit kok sayang. Lanjut tidur aja." jawabnya.

Adelia mengangguk. "Oh, baru jam tujuh kurang lima belas menit? Yaudah, aku tidur lagi deh." katanya lalu menjatuhkan badan ke kasur.

Matanya terpejam, rupanya Adelia kembali tidur. Marissa hanya berkacak pingang dan menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya tersebut. Tetapi sebelum ia mengeluarkan ultimatumnya, Adelia telah bangun dengan mata melotot.

"MAMA KENAPA BARU BANGUNIN AKU? ADUH~ GIMANA INI UDAH SIANG?" teriak Adelia heboh sembari berdiri dan meloncat dari kasurnya kemudian berlari ke kamar mandi.

Marissa kembali menggeleng. "Nggak sadar dia dibangunin dari subuh nggak bangun-bangun, hadeuh.." gumamnya lalu berjalan keluar.

"SARAPAN UDAH SIAP SAYANG, MAMA TUNGGU DI BAWAH YAA?" teriak wanita paruh baya itu di depan pintu kamar mandi Adelia. Beliau kemudian keluar dari kamar itu.

Memang. Bangun siang, berangkat terburu-buru dan sampai di sekolah bertepatan dengan bel masuk sudah menjadi kebiasaan seorang Adelia Mecca Rahmadiana. Kalaupun bangun pagi, ia berangkat juga menunggu siang, dimana sudah ia perkirakan akan sampai sekolah tepat waktu.

Walaupun seperti itu, Adelia selalu bisa mendapat nilai paling tinggi di kelas, setiap ulangan dengan mata pelajaran apapun tanpa didasari adanya bentuk kecurangan seperti menyontek buku di kolong meja atau browsing di internet diam-diam yang sering dilakukan oleh sebagian besar teman-teman sekelasnya. Karena gadis itu selalu menyempatkan diri untuk belajar sebelum pergi tidur.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status