Share

Bab 3.

Sampainya di parkiran sekolah, Adelia langsung memarkirkan motornya di tempat yang teduh. Gadis itu menghela nafas lega setelah melepas helm full facenya, karena masih banyak anak yang baru datang.

"Huft. Untung aja gue belum telat." gumamnya lalu turun dari motor Ninja merahnya itu dan merapikan sebentar rambut panjangnya.

Karena Adelia naik motor sport, maka ia memakai bawahan celana jeans dan akan berganti rok abu-abu ketika sampai di sekolah, juga sebaliknya, apabila sudah waktunya pulang sekolah ia akan berganti celana itu lagi.

"Pagi, Del."

"Morning, Adelia."

"Duh~ Makin hari makin cantik aja deh."

"Del, jadi cewek gue mau nggak?"

"Jangan mau sama dia, Del! Dia tuh jorok. Mending sama gue aja, ya nggak?"

"Ah, apaan lo pada! Adelia itu pantesnya cuma sama gue, dia cantik gue ganteng, paling ganteng diantara kalian."

"Jangan mau, Del! Dia playboy cap kapak. Ntar lo di php-in lagi, kan kasian. Mending jadian aja sama gue."

"Heh, sembarangan! Lo kalik yang tukang php!"

"Nggak ye! Gue mah nggak pernah nyakitin cewek."

"Wah wah. Mereka nggak usah lo dengerin, Del. Nggak bener semua otaknya. Cuma gue yang paling waras diantara mereka. Jadi cewek gue aja, mau nggak?"

"Huuu sama aja lo!"

Adelia hanya memutar bola matanya malas dan mempercepat langkahnya ke toilet, saat mereka berhenti mengekorinya untuk saling berdebat satu sama lain, merasa dirinya pantas untuk menjadi pacar seorang Adelia. Ya! Sambutan seperti itu setiap pagi dari cowok-cowok jones satu angkatan sudah biasa baginya.

Tak sedikit juga cewek-cewek yang menatap Adelia iri karena cowok-cowok ganteng itu yang amat begitu merebutkan Adelia yang jelas-jelas tidak menggubris mereka. Adelia tahu itu tetapi ia juga tidak mempedulikan tatapan mereka. Untuk apa? Karena menurutnya itu tidak penting.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status