Home / Romansa / Cinta Setelah Luka / Bab 101 Kedatangan Kanza ke Kantor Kenan

Share

Bab 101 Kedatangan Kanza ke Kantor Kenan

Author: Tri naya
last update Last Updated: 2025-07-15 00:18:14

'Kai, bantu Mami. Mami butuh uang.'

Sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Kaivan. Pemuda itu mengambil benda pipih yang tergeletak di meja kerjanya. Mengerutkan kedua alisnya menatap layar ponsel.

"Pasti Mami mau bantu Tasya dan Karin. Kenapa Mami masih bekerja sama dengannya, padahal sudah jelas-jelas mereka bukan orang baik-baik?" monolog Kaivan geram.

"Aku harus bagaimana? Tidak mungkin aku menangkap Mami dan menyekapnya, lalu membuat Mami mengaku. Pasti tidak akan berhasil. Mami sangat licik dan pandai mengelak. Pasti akan ada drama besar dibuatnya," monolog Kaivan kembali.

'Kai, kenapa tidak menjawab dan mengabaikan Mami?'

Ting!

Ponsel Kaivan kembali berbunyi. Sebuah notifikasi kembali masuk. Kaivan kembali melihatnya. Namun, tidak membuka watsapp-nya.

Ponsel Kaivan kembali berbunyi, kali ini wanita tua itu menelepon Kaivan karena kesal pesannya diabaikan oleh sang putra. Kaivan menghela napas kasar. Menantap ke arah ponsel yang terus berdering.

Berkali-kali ponsel Kaivan berderin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Setelah Luka   Bab 101 Kedatangan Kanza ke Kantor Kenan

    'Kai, bantu Mami. Mami butuh uang.'Sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Kaivan. Pemuda itu mengambil benda pipih yang tergeletak di meja kerjanya. Mengerutkan kedua alisnya menatap layar ponsel."Pasti Mami mau bantu Tasya dan Karin. Kenapa Mami masih bekerja sama dengannya, padahal sudah jelas-jelas mereka bukan orang baik-baik?" monolog Kaivan geram."Aku harus bagaimana? Tidak mungkin aku menangkap Mami dan menyekapnya, lalu membuat Mami mengaku. Pasti tidak akan berhasil. Mami sangat licik dan pandai mengelak. Pasti akan ada drama besar dibuatnya," monolog Kaivan kembali.'Kai, kenapa tidak menjawab dan mengabaikan Mami?'Ting!Ponsel Kaivan kembali berbunyi. Sebuah notifikasi kembali masuk. Kaivan kembali melihatnya. Namun, tidak membuka watsapp-nya.Ponsel Kaivan kembali berbunyi, kali ini wanita tua itu menelepon Kaivan karena kesal pesannya diabaikan oleh sang putra. Kaivan menghela napas kasar. Menantap ke arah ponsel yang terus berdering.Berkali-kali ponsel Kaivan berderin

  • Cinta Setelah Luka   Bab 100 Mereka Melarikan Diri

    Kaira memberondong Kaivan dengan pertanyaan-pertanyaan. Rasa Khawatir menjalar ke diri wanita itu. Kaira memegang kening suaminya dan menatap wajah tampannya yang sedikit pucat."Mas, kau ....""Aku baik-baik saja, Sayang. Hanya sedikit lelah karena tadi banyak sekali pekerjaan," jelas Kaivan sambil menggenggam kedua tangan Kaira dan menatapnya dalam."Syukurlah kalau kau baik-baik saja. Wajahmu sedikit pucat. Bersihkan dirimu aku buatkan obat dan makanan ya."Kaira bernapas lega mendengar suaminya baik-baik saja, meski sedikit khawatir. Kemudian, meminta lembut pada sang suami. Kaira menuntun Kaivan ke kamar, lalu wanita menyiapkan keperluan Kaivan. Lepas itu, Kaira membuatkan obat dan makanan.Usai mandi, Kaivan menghampiri Kaira yang masih sibuk menyiapkan makan dan obat di meja makan. Pemuda itu duduk di kursi sambil memainkan ponselnya, menunggu sang istri selesai.'Maafkan aku, Kaira. Belum bisa menceritakan semua padamu. Aku tidak ingin kau menjadi khawatir memikirkannya. Setel

  • Cinta Setelah Luka   Bab 99 Kekesalan Kaira

    "Sudah lah Ma, Pa, jangan berlebihan. Aku baik-baik saja. Sudah biasa menghadapi semuanya sendiri. Tidak perlu menkhawatirkan aku," ucap kaira dengan kesal."Kaira, kami ....""Ma, Pa. Sebaiknya kita makan siang dulu. Pasti kalian sduah lapar karena perjalanan jauh, bukan?' potong Kaira yng tidak ingin melanjutkan perdebatannya dengan kedua orang tua Kaira.”Mas, ada apa? Sepertinya kau lelah sekali? Apa ada masalah di kantor?" "Kami tidak lapar," ucap Kamran pelan."Kaira, kami hanya ...."Ayolah, jangan sungkan. Bukankah kalian bilang aku ini anak kalian? Kenapa harus sungakn?" bujuk Kaira lembut.Mereka pun berhenti berdebat dan menerima ajakan Kaira untuk makan siaang bersama, meski Kaira masih merasa sakit hati dengan Kamran dan Kanaya. Namun, bagaimana pun juga mereka tetaplah orang tua kandung Kaira."Bagaimana kondisi Papa pasca operasi beberapa waktu lalu?" tanya Kaira di tengah obrolan makan siangnya.Kamran menghela napas sedikit kasar. Papa baik-baik saja. Bahkan semakin

  • Cinta Setelah Luka   Bab 98 Kedatangan Kamran dan Kayana

    Kamran dan Kayana berniat untuk mengunjungi Kaira di rumahnya. Kebetulan, Kaira juga sedang libur. Mereka membawa banyak sekali hadiah untuk cucu-cucu keduanya dan makanan, serta minuman. Kaira tengah asik bermain dengan kedua anaknya. Kiandra sudah semakin besar dan pintar. Kini, anak kecil itu sudah bisa berdiri serta melangkah perlahan. Kiara pun sudah semakin tumbuh. Kedua anak Kaira tumbuh dan berkembang dengan baik, meski ia sibuk bekerja. Namun, tetap selalu ada waktu untuk kedua putra serta putrinya. Kaira dan Kaivan jadi lebih waspada dan hati-hati menjaga kedua buah hatinya. Mengingat, kejadian yang pernah dialami Kiara beberapa waktu lalu yang hampir menghilangkan nyawanya membuat trauma dan mereka ekstra hati-hati menjaga kedua buah hati terkasihnya."Assalamualaikum," ucap Kamran dan Kayana sambil mengetuk pintu.Seorang paruh baya berjalan dengan tergopoh menuju gagang pintu dan membukanya perlahan."Waalaikumsalam. Nyonya dan Tuan Besar," ucap Bi Asih dengan sedikit t

  • Cinta Setelah Luka   Bab 97 Kebahagiaan

    Ibu Sumiati dan bapak Suparjo menatap ke arah kaira dengan penasaran. Kaira membalas tatapan mereka dengan lembut. "Apa yang ingin Dokter katakan?" tanya Ibu Sumiati semakin penasaran."Pihak rumah sakit memutuskan untuk mengratiskan semua biaya pengobatan Pak Suparjo dan mengganti seluruh biaya rumah sakit yang sudah Bapak dan Ibu bayarkan, sebagai konpensasi dari pihak rumah sakit. Jadi, uangnya bisa Ibu dan Bapak kembalikan kepada orang itu sehingga kalian tidak terbebani lagi," jelas Kaira panjang lebar."Benarkah?" tanya Pak Suparjo dan Ibu Sumiati masih tidak yakin dan percaya."Iya, ini benar.""Terima ksah, Dok.""Jangan berterima kasih pada saya. Akan tetapi, kepada Allah yang sudah memberikan rezeki Bapak dan Ibu dan pihak rumah sakit menjadi perantaranya."Baik, Dok. Sampaikan terima kasih kami untuk pihak rumah sakit yang sudah memberikan ini kepada kami," ucap Bapak Suparjo dengan haru." Baik, Pak. Nanti akan saya sampaikan. Bapak jangan lupa minum obat dan makan yang te

  • Cinta Setelah Luka   Bab 96 Separuh Jiwaku

    Kaira dan Kaivan pergi mengunjungi Hanung dan Hani. Mereka sudah lama sekali tidak berkunjung ke ruamh kedua orang tua itu semenjak kaira melahirkan dan mengurus anak juga pekerjaannya. Bahkan, meski satu rumah sakit dengan Hanung pun mereka jarang sekali bertemu karena kesibukan satu sama lainnya.Akhir pekan mereka luangkan untuk menemuinya, selain melepas rindu, Kaira juga ingin mempertemukan putra kecilnya dengan Hanung dan Hani."Bagaimana pekerjaanmu, kaira? Apa masalah pasienmu itu sudah selesai?' tanya Hanung di tengah obrolannya."Pekerjaan-ku baik, Yah. Alhamdulillah pasien sudah sadarkan diri dan di pindahkan ke bangsal. Keluarganya juga sudah bisa menjenguknya. Namun, ada satu pasienku yang kondisi keuangannya sangat kekurangan. Mereka tidak mampu membayar biaya rumah sakit daan operasi. Meski, sudah dibantu dan dibuatkan asuransi. Akan tetapi, sebelum mendapatkan itu, mereka harus meminjam dari tetangga dan kerabat. Aku iba mendengar ceritanya. Beliau juga mempunyai du

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status