Share

LIMA PULUH TIGA

Flash On

Arvan sedang duduk disebuah cafe sambil meletakkan kepalanya di atas meja dan bersandar pada kedua tangannya. pandangannya lurus pada seseorang yang sedang duduk tepat di depannya.

“seperti apa pernikahan impianmu, sayang,” ucap Arvan pada Amanda yang sedang duduk sambil menunggu makanan mereka datang.

Amanda tampak berpikir.

“aku tidak memiliki pernikahan impian sayang, bagiku menikah dengan tuhan sebagai saksinya saja sudah cukup,” jawab Amanda singkat.

Apa yang bisa diharapkan Amanda di hari pernikahannya? Berharap ayahnya akan mengiringinya hingga Altar adalah sesuatu yang mustahil. Mengharapkan pelukan hangat seorang ibu yang akan menangis haru di hari bahagianya? Bahkan dimana mamanya berada saat ini hanya Tuhan saja yang tahu.

Sebagai seorang anak yatim piatu Amanda sudah terbiasa mengatasi segalanya sendiri. berjuang sendiri, menangis sendiri. Dia sudah mengubur harapannya terhadap orang lain yang kadang hanya memandangnya dengan tatapan kasihan. kehadiran Arvan dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status