Share

LIMA PULUH

"Menurutmu bagaimana Jo, aku rasa lebih baik pintunya diubah agar lebih memudahkan barang yang akan masuk," ucap Arvan sambil memperlihatkan rancangan sebuah bangunan.

Dia sedang membahas rancangan toko yang akan dibangun di Surabaya.

"Kamu tahu aku bukan ahlinya. Aku ini lulusan manajemen, tidak mengerti hal seperti ini, Aku setuju saja," ucap Johan yang memilih merebahkan badannya di badan sofa.

"Sial. Setidaknya kamu bisa memberi saran," ucap Arvan setengah kesal.

Johan mengedikkan bahunya. Dia datang ke ruangan Arvan karena ingin mengajukan izin. Dirinya ingin menghabiskan waktu beberapa hari di Bandung bersama istrinya. Tapi bukannya memberikan izin, Arvan malah menahannya untuk membahas rancangan bangunan. Sesuatu yang tidak dia mengerti.

"Apa aku harus bertemu Harris? Aku sangat malas melihat wajahnya," ucap Arvan kesal.

"Yah. Sebagai konsultan untuk proyek ini, kamu memang harus menemuinya," saran Gio.

Arvan menatapnya kesal.

"Aku hanya memberikan saran. Anggap saja kamu seda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status