Share

TIGA

Langit kota jakarta sudah sedari tadi menghitam. Lampu lampu kota sudah mengambil alih tugas untuk membagi cahaya bagi mereka yang masih beraktivitas di malam hari. walaupun tidak sepadat disiang hari, masih terlihat silih berganti orang- orang melintasi jalan. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam namun di beberapa sudut kota masih terlihat hingar bingar anak manusia mencari peruntungannya.

Di ruangan yang tidak terlalu terang tampak pria dan wanita tengah larut menikmati keintiman mereka di atas ranjang. Terlihat sepasang anak manusia terlarut dengan posisi sang wanita berada diatas. Erangan bahkan terdengar beberapa kali di antara keduanya. Keintiman yang terjadi diantara keduanya mengisyaratkan seakan keduanya saling membutuhkan.

Tidak ingin hanya menjadi penikmat, si pria mengubah posisinya menjadi di atas si wanita dan mulai melakukan aksinya lagi dengan menyerang wanita itu hingga yang dapat terdengar dari mulut si wanita hanya desahan.

“Kau suka?” tanya si Pria tepat di telinga sang wanita.

wanita berambut pirang itu bahkan tidak dapat menjawab karena sudah terlalu jatuh dalam kenikmatan yang diberikan si pria.

Sang pria yang memposisikan diri di atas tubuh sang wanita sama sekali tidak menghentikan gempurannya meskipun sang wanita mengerang berkali-kali hingga kuku-kukunya tertancap di kulit sang pria.

Ciuman dan desahan memuja dari sang wanita sama sekali tidak digubris oleh si pria. Dia tetap saja menggempurnya tanpa henti, memberikan kenikmatan yang begitu didambakan wanita itu.

Setelah mencapai pelepasannya, sang pria menjauhi wanita yang terlihat kelelahan mengikuti iramanya. Dia lalu melepaskan pengamannya, mengikat lalu membuangnya. Setelah itu dia memilih menuju kamar mandi tanpa menatap wanita itu sedikitpun. seakan pilihannya untuk membersihkan tubuhnya lebih penting dibandingkan kehangatan yang baru saja di dapatkannya.

Tiga puluh menit kemudian, Arvan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Dia merasa segar setelah mandi air hangat. Cetakan tubuhnya yang berotot terlihat sangat jelas dan menggoda. bulir air yang masih menempel membuat tubuh itu semakin terlihat berkilau dan menggiurkan.

Sambil mengeringkan kepalanya dengan handuk, Arvan menatap wanita yang sedang tertidur pulas di atas ranjang setelah aksinya tadi. tepatnya setelah apa yang baru saja mereka lakukan.

Arvan menatap wanita itu dengan tatapan kosong. tidak ada kehangatan dalam tatapan itu.

Ini pertama kalinya dia bertemu wanita itu. Mereka bertemu di kelab saat Arvan memutuskan menghabiskan malamnya disana karena enggan untuk pulang ke apartemennya. Arvan mengagumi tubuh wanita itu dan mendekatinya. Setelah berbincang sebentar, wanita itu justru terlihat menggodanya. tentu saja Arvan sangat tahu tipe wanita seperti itu yang hanya menginginkan hubungan singkat. Maka tanpa buang waktu Arvan langsung mengajaknya ke dalam sebuah hotel dan bercinta padahal mereka baru pertama kali bertemu. Dia terlalu terpesona dengan tubuh indah itu hingga melupakan nama pasangannya malam ini. Namun itu bukan masalah besar, mereka tidak akan bertemu lagi setelah malam ini. Karena baginya tidak ada keterikatan setelah apa yang diinginkannya tercapai.

Arvan segera mengenakan pakaiannya yang sebelumnya berhamburan di lantai, merapikan penampilannya seperti sebelum memasuki kamar hotel itu. Dia lalu meletakkan satu bundel uang pecahan seratus ribu di sebelah nakas tempat wanita berambut pirang itu tidur. Lalu tanpa mengatakan apapun dia keluar dari kamar hotel itu meninggalkan wanita yang baru saja memberikannya kepuasan.

Arvan keluar dari parkiran hotel mengendarai Pajero putihnya membelah jalanan kota Jakarta sudah lengang sejak tadi. Arvan bahkan melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal yang diperbolehkan untuk melaju. tidak terlihat kemacetan sedikitpun, hanya ada beberapa kendaraan yang dijumpai Arvan selama perjalanannya pulang ke apartemennya.

Begitu tiba di apartemennya yang remang karena hanya disinari cahaya dari lampu sudut ruangan. Arvan menghela nafasnya. Tanpa berniat menyalakan lampu utama, Arvan menggantungkan kunci mobilnya dan segera masuk ke kamarnya. Dia butuh tidur. Setidaknya istirahat tiga sampai empat jam akan sangat cukup untuk mengisi energinya sebelum beraktivitas kembali di pagi hari.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status