Share

14. Pembohong!

Keesokan harinya ….

Senyum tersungging di wajah Kinanti. Hari ini dia tampil seperti biasa, tidak lagi mencoba merubah penampilan. Diangkatnya jemari tangan kanan.

Pintu lift terbuka. Seringaian senyuman naif disodorkan padanya. Manik hitam mata Chika sudah menyorot cincin emas. Kinanti refleks segera menurunkan jemari.

"Ada cincin emas di jemarimu?"

Kinanti menarik segaris senyuman, "Iya."

"Dari siapa? Pacar lo? Atau disematin tukang jual emasnya?" Satu sudut bibir Chika terangkat naik. Dia tersenyum puas.

Kinanti terlalu bahagia untuk meladeni sindiran Chika. Menurutnya tidak ada gunanya berdebat dengan orang yang tidak menyukainya. Sebenar dan sebanyak apapun bukti yang diberikan, pembenci tetap tidak akan menyukainya. Percuma.

"Dasar cupu! Malah pergi." Nada bicara Chika meninggi.

Kinanti melangkah dengan ringan ke ruang kantor perpustakaan. Ada beberapa data yang harus diserahkan juga buku-buku baru yang harus diberi data. Dia sangat sibuk.

Setelah mengambil buku baru juga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status