Share

Aku Memerlukan Penjelasan Darimu

Sikap Lucia yang tidak senang dengan pembohong itulah, yang membuat Arsyad selama ini berusaha dengan keras untuk menutupi kebohongan yang telah ia ciptakan sendiri. Karna Arsyad tidak bisa membayangkan, seperti apa nanti jadinya jika Lucia suatu hari nanti mengetahui semua kebohongan tentang dirinya. Arsyad bahkan tidak menyangka, jika hal yang dari dulu sangat ia khawatirkan justru terjadi hari ini atas ulah dari ibunya sendiri.

"Apa yang sudah ibuku katakan padamu?" Tanya Arsyad dengan panik, merasa khawatir jika ibunya sampai mengatakan hal yang macam-macam pada Lucia.

Lucia tentunya sangat memahami perasaan Arsyad yang tengah panik saat ini. Karna kebohongan yang selama ini sudah berhasil ia sembunyikan dengan baik, justru jadi terbongkar karna perbuatan ibunya. "Yang terpenting bukanlah hal itu, sekarang. Aku memerlukan penjelasan darimu." Tegas Lucia.

Arsyad pun menarik nafas panjang, kini ia tidak bisa lagi lari kemanapun. "Aku tidak tau apa saja yang ibuku katakan padamu. Tapi aku mengakui, bahwa memang benar aku adalah Arsyad Roygen, bukan Arsyad Nourwein." Kata Arsyad yang pada akhirnya, memutuskan untuk mengakui semua kebohongannya selama ini.

Kedua mata Lucia pun berkata kata, ia seolah ingin menangis, mengingat kembali kenyataan bahwa ternyata selama ini ia sudah di bohongi oleh kekasihnya sendiri. "Kenapa kamu melakukan ini? Kenapa kamu dengan teganya berbohong padaku?" Ujar Lucia yang mempertanyakan, alasan mengapa selama ini Arsyad dengan tega berbohong padanya.

Melihat kini Lucia yang sampai ingin menangis karnanya, membuat Arsyad jadi merasa bersalah. "Aku terpaksa. Aku terpaksa melakukan ini agar kamu bisa mencintaiku. Karna jika kamu mengetahui aku sebagai Arsyad Roygen, aku tau bahwa kamu tidak akan bisa mencintaiku."Ucap Arsyad yang mengatakan alasannya selama ini.

Apa yang Arsyad katakan adalah benar. Karna jika Arsyad mendekati Lucia dengan statusnya sebagai Arsyad Roygen, mungkin saja saat ini, Arsyad tidaklah berdiri di depan Lucia sebagai kekasihnya. Karna Lucia selalu merasa dan berkata bahwa dirinya, tidak akan pernah bisa mencintai orang kaya karna perbedaan status di antara mereka yang tentunya akan menjadi penghalang dalam hubungan mereka nantinya.

Hal itulah yang membuat Arsyad sampai harus menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya, hidup dengan kesederhanaan sebagai pegawai biasa yang bekerja di bawah Lucia yang merupakan direktur sekaligus atasannya di kantornya, dengan identitas palsu yang ia buat yaitu, Arsyad Nourwein.

"Tetap saja, karna pada akhirnya pria yang ku cintai adalah Arsyad Nourwein, seorang pria dengan hidupnya yang sederhana. Dan bukanlah Arsyad Roygen, anak satu satunya dari konglomerat di negara ini." Ucap Lucia yang menekankan status di antara mereka yang kini jadi jauh berbeda.

Mendengar Lucia yang sampai berkata seperti itu padanya, membuat Arsyad seketika langsung merasa takut, tak bisa membayangkan jika perasaan cinta Lucia terhadapnya akan langsung hilang begitu mengetahui fakta tentang dirinya ini. "Tidak, Lucia! Karna aku dan Arsyad Nourwein tetaplah satu orang yang sama!" Teriak Arsyad sambil memegang kedua bahu Lucia.

Tentu saja saat ini Arsyad merasa khawatir jika perasaan cinta Lucia padanya bisa saja hilang. Bagaimana tidak? Karna Lucia merupakan wanita yang sangat berfikir secara rasional, ia lebih memilih insting dari pada perasaannya pribadi. Arsyad merasa takut jika ibunya memberikan penawaran besar pada Lucia, sehingga membuat Lucia dapat meninggalkannya suatu saat nanti. Apalagi Lucia adalah wanita yang mandiri dan sangat cantik, siapapun pria yang memilikinya sebagai pasangan, tentunya tidak akan mau kehilangannya.

"Bukankah kamu yang paling mengerti, jika aku sangatlah membenci pembohong seperti dirimy ini? Apa kamu pikir setelah berbohong padaku selama tiga tahun, aku akan dengan mudahnya memaafkanmu?" Kata Lucia sambil menatap Arsyad dengan tajam.

Arsyad pun tidak bisa memungkiri hal itu. "Aku bersalah, aku bersalah! Maafkan aku!" Teriaknya tak kuasa menahan perasaan sedih sekaligus takut, jika kesalahannya kali ini benar-benar akan membuatnya kehilangan wanita yang sangat ia cintai.

Tentu saja dengan kebohongan besar yang sudah Arsyad lakukan, tidak bisa membuat Lucia dengan mudah memaafkannya. "Arsyad, pergilah. Tidak ada gunanya kamu sampai seperti ini hanya untuk mendapatkan kata maaf dariku," Ujar Lucia yang merasa tidak enak, karna ia bahkan sampai membuat anak yang merupakan konglomerat terkenal di negara ini, berlutut di depannya hanya sekedar untuk mendapatkan kata maaf darinya.

Meskipun Lucia sampai berkata seperti itu, Arsyad justru tidak melepaskan genggaman tangannya dari kedua kaki Lucia, ia justru memeluk kedua kaki Lucia dengan sangat erat, sehingga membuatnya tak bisa lagi untuk lepas dari Lucia. "Tidak, aku tidak peduli kamu mau mengatakan apapun. Aku tidak akan melepaskan kakimu sampai kamu mau memaafkanku." Ujar Arsyad yang membuat Lucia mau tidak mau harus memaafkannya.

"Kamu memang sangat licik, ya. Kamu sampai berbuat seperti ini karna tau, bahwa aku tidak bisa melakukan apapun padamu yang memiliki wewenang paling tinggi di perusahaan ini." Kata Lucia yang lagi-lagi, membuat Arsyad merasa terkejut.

Tentu saja Lucia sudah menyadarinya sejak tadi, bahwa tak hanya berbohong soal nama dan statusnya yang sebenarnya, jabatan Arsyad di kantor ini jugalah merupakan salah satu tipu muslihat yang lagi-lagi ia gunakan untuk membohongi Lucia. Bagaimana mungkin wanita dengan kecerdasan seperti Lucia, bahkan sampai tidak bisa menyadari hal ini.

Karna Arsyad dengan mudahnya mendaftar dan bekerja di kantor ini, bergaul dengan sesama pekerja sebagai 'Arsyad Nourwein' dan tidak ada satu pun orang yang mencurigainya. Tentu saja karna Arsyad, adalah pemilik dari perusahaan tempat mereka bekerja selama ini. Status dan jabatannya sebagai pekerja biasa itu hanyalah sebuah omong kosong, karna selama ini, Arsyad lah yang selalu mengambil keputusan penting untuk perusahaan mereka.

Meskipun Lucia sudah merasa curiga dari dulu karna bahkan para atasan di kantor ini pun, selalu mendahulukan keputusan yang di buat oleh Arsyad, Lucia tidak pernah bertanya pada Arsyad, menyimpan pertanyaan yang terus membuatnya merasa penasaran itu dan tetap memperlakukannya seperti biasa, hanya karna mengingat kembali, akan rasa cintanya yang begitu besar untuk Arsyad.

Begitu mendengarnya, Arsyad pun langsung mengerti dengan maksud dari ucapan Lucia barusan. "Tidak, tidak. Jangan perlakukan aku seperti ini, aku tidak menyukainya." Ucap Arsyad yang merasa tidak senang, dengan Lucia yang dari tadi terus memperlakukannya menjadi satu tingkat di atasnya.

Lucia pun tersenyum samar. "Bagaimana bisa saya dengan lancangnya, bersikap tidak sopan pada pemilik sesungguhnya dari perusahaan ini, tuan Arsyad Roygen?" Lucia memang sengaja menggunakan sebutan 'tuan' dan juga menggunakan bahasa yang formal, untuk membuat Arsyad ikut merasakan, seperti apa rasanya di perlakukan seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa selama ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status