Share

Makan Siang

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-27 08:33:21

Aruna mendelik manja pada dua asistennya saat keluar dari ruangan diikuti Leonhard.

Pantas saja senyum mereka lebar sekali karena ternyata ada Leonhard di dalam sana.

“Aku ke pabrik ya, kirim kerjaan aku ke iPad… jangan lupa kasih tahu pak Kurniawan kalau kami mau ke sana.” Aruna berpesan.

“Baik, Bu!” Tasya dan Tezaar kompak berseru.

Aruna melanjutkan langkah dibarengi Leonhard di sampingnya, mereka berdua menuju area lift.

“Pakai mobil saya aja,” kata Leonhard saat mereka sudah berada di dalam lift.

“Oh … Oke ….” Aruna setuju.

Jadi ketika sampai di lobby, mereka berdua langsung masuk ke mobil Leonhard yang telah menunggu di sana.

Selama beberapa menit hening, tidak ada yang bersuara atau membuat topik pembicaraan meski duduk saling bersisian.

Mereka berdua terlihat canggung, tapi sesekali memberanikan diri melirik dan tatkala tatapan tidak sengaja bertemu—hanya senyum saling dilempar oleh satu sama lain.

“Bagaimana—“

“Kemarin aku—“

Leonhard dan Aruna sama-sama bersuara ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Merawat Sang Pujaan Hati

    “Aku enggak apa-apa.” Leonhard menangkan Aruna dan sungguh dia merasa terharu karena Aruna mengkhawatirkannya.“Kayanya karena luka di kepala deh … separah apa sih lukanya?” Aruna menerka-nerka.“Iya … harusnya aku minum obat pereda nyeri, tapi aku lupa bawa … it’s oke, aku minum obatnya setelah sampai di rumah nanti.” Aruna merasa tidak puas dengan apa yang diucapkan Leonhard, gadis itu menghentikan makannya malah menatap Leonhard dengan tampang cemas.“Hey … kenapa berhenti makannya?” tegur Leonhard lembut.Aruna kemudian melanjutkan makan siangnya, menguasai diri agar tidak tampak berlebihan mengkhawatirkan Leonhard.Usai makan siang, pak Kurniawan kembali dan melanjutkan tour serta memberikan penjelasan lebih rinci.Namun tampaknya kesehatan Leonhard sedang tidak fit jadi pak Kurniawan lolos tanpa cecaran pertanyaan.“Leon … perban kamu berdarah …,” kata Aruna saat mereka sudah berdiri di depan pintu pabrik menunggu mobil menjemput.“Oh ya?” Leonhard mengusap kepala bagi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Ciuman Pertama

    Kelopak mata Leonhard perlahan terbuka ketika Aruna meletakan handuk dingin di kening pria itu.“Aruna ….” Pria itu melirih.“Jangan banyak gerak dulu, kamu lagi demam tinggi … ini aku kompres ya.” Selama beberapa saat tatap mata sayu Leonhard terpaku pada Aruna yang duduk di tepi ranjang menghadapnya.“Aku pulang ya ….” Detik berikutnya Leonhard mencengkram pelan pergelangan tangan Aruna yang hendak pergi.Aruna menatap tangannya yang dicengkeram Leonhard.“Tunggu sebentar, nanti aku antar pulang.” Aruna tertawa. “Lagi sakit gini sok-sokan mau antar aku.”Leonhard pun mendengkus pelan menertawakan dirinya yang lemah.“Permisi ….” Seorang asisten rumah tangga membawa minuman dan camilan untuk Aruna.Leonhard menjauhkan tangannya dari tangan Aruna.“Terimakasih,” kata Aruna sebelum wanita asisten rumah tangga itu pergi.Gelagatnya yang aneh, terus menundukan pandangan tidak berani menatap Leonhard tidak sampai membua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Tidak Tahu Caranya

    “Apa semua klien-kamu perlakukan seperti ini?” Pertanyaan Leonhard itu membuat Aruna mengerjapkan mata dengan sering karena gugup menyerang.“Enggak lah ….” Aruna mengalihkan tatap memindai sekitar.“Jadi untuk apa ini semua?” cecar Leonhard menuntut penjelasan.Aruna mengembalikan tatap pada pria itu dan menjawab dengan senyuman.“Aku Pu—“ Kalimat pamit Aruna terjeda karena terkejut, mata gadis itu membelalak saat merasakan pinggangnya direngkuh oleh Leonhard membuat dada mereka merapat lalu pria itu mencium bibirnya.Leonhard berhasil mencuri ciuman pertama Aruna dengan cara paling lembut dan penuh gairah.Ini adalah yang Aruna harapkan tapi karena belum berpengalaman jadi bingung bagaimana harus membalas.Perlahan Aruna membuka mulutnya memudahkan Leonhard melesakan lidah untuk bisa membelainya lebih dalam.Selama beberapa lama Leonhard tidak sadar kalau Aruna belum melakukan balasan lantaran pria itu mencium Aruna seperti hendak memakannya hidup-hidup, sangat brutal.Arun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Jatuh Cinta

    Sementara itu di kamarnya, Leonhard kedatangan pak Teguh sambil membawa obat pereda nyeri.“Saya tahu mungkin Anda tidak butuh ini lagi tapi … minumlah Tuan.” Pak Teguh menyimpan obat di nakas samping tempat tidur.Leonhard terkekeh. “Dia hanya klien ….” Leonhard mencoba menjelaskan agar segala prasangka buruk di benak pak Teguh enyah.“Saya percaya Tuan.” Pak Teguh memberikan gelas berisi air kepada Leonhard saat pria itu telah memasukan obat ke dalam mulutnya.“Tolong kondisikan pekerja lain, jangan sampai ada yang mengadu ke Nova,” pinta Leonhard sembari bangkit dari atas ranjang.“Baik, Tuan.” Pak Teguh membereskan piring dan mangkuk kotor untuk dia bawa ke dapur.Seulas senyum terbit di bibir pak Teguh saat langkahnya menderap di lorong.Sekalipun benar Aruna adalah kekasih gelap Leonhard, dia akan mendukung penuh hubungan tersebut.Pak Teguh tahu percis perusahaan AG Group jadi beliau berpikir kalau Aruna memang tulus mencintai Leonhard

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Hasrat Leonhard

    “Hallo Leon.”“Hallo Pa ….” Leonhard langsung menyapa begitu mendengar suara sang papa mertua di ujung panggilan sana.“Maaf, kayanya saya enggak bisa datang di acara pernikahan—“ Kalimat Leon terhenti.“Enggak apa-apa Leon, kemarin Papa ngobrol dalam sambungan telepon dengan pak David … beliau cerita mengenai target yang diberikan kakekmu … tenang saja Leon, Papa akan bantu apapun yang kamu butuhkan … Papa mengerti kalau kamu enggak bisa menghadiri pernikahan Soraya, pekerjaan lebih penting apalagi kamu sedang menjalin bisnis dengan AG Group ‘kan? Itu perusahaan besar di Negara ini … kamu akan mendapat keuntungan besar dari proyek tersebut dan semoga bisa membantu mencapai target dari kakek kamu … semangat ya Leon.” Papa Erawan Handoko yang tidak lain adalah ayah mertuanya memang ramah dan bijaksana.“Tadinya saya akan datang saat acara inti saja, Pa ….” Leonhard menyesal mengatakan hal tersebut.Dia terlalu menghormati pak Handoko jadi keceplosan mengataka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Permintaan Maaf Nova

    Leonhard yang tengah berkutat dengan angka dan huruf di ruangannya menoleh saat mendengar ponselnya bergetar.Selama beberapa saat dia mengabaikannya tapi kemudian meraih benda tersebut lantara teringat Aruna.Bisa jadi gadis pujaan hatinya yang mengirim pesan.Leonhard mengotak-ngatik ponselnya membuka aplikasi pesan lalu membaca satu pesan yang masuk.Nova : Leon, aku minta maaf. Apa lukamu sudah sembuh?Leonhard mendengkus membaca pesan dari istrinya.Setelah satu minggu wanita yang katanya istrinya itu baru bertanya kabar, terkadang Leonhard merasa tidak memiliki istri selain karena mereka harus LDR tapi sesungguhnya Nova memang tidak pernah peduli.Leonhard tersenyum miris, dalam perjanjian yang mereka sepakati sebelum menikah tidak ada poin yang mengharuskan mereka untuk saling perhatian, saling menyayangi apalagi mencintai jadi dia semestinya tidak usah heran.Demi untuk membuat wanita itu berhenti mengirim pesan apalagi datang ke Jakarta maka Leonhard membalas pesan No

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Hubungan Tanpa Kepastian

    Malangnya Aruna yang tidak pernah merasakan pacaran sampai di usianya yang ke dua puluh tiga tahun sehingga tidak tahu kalau menjadi seorang perempuan itu berhak mendapat kepastian dalam suatu hubungan.Berhubung sebenarnya dia yang jatuh cinta duluan kepada Leonhard—Aruna terlampau bahagia sampai lupa untuk meminta kejelasan kepada Leonhard tentang hubungan apa yang sedang mereka jalani ini.Semua berjalan begitu saja, Leonhard memberikan banyak perhatian dan Aruna menerima dengan suka cita.Leonhard melakukan sentuhan lebih intim dan Aruna juga pasrah menerima dengan hati bahagia karena baginya ini adalah hal baru.Kebetulan Aruna juga masih belum ingin mempublish hubungan mereka di depan umum karena belum yakin dengan reaksi papi serta keempat kakak laki-lakinya yang selalu berprilaku ajaib.Sedangkan hal tersebut tentu yang Leonhard harapkan karena statusnya sebagai pria beristri yang tidak mungkin terang-terangan menjalin hubungan dengan wanita lain.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Masalah Perusahaan

    Di sebuah ruangan dengan nama CEO di pintunya, yang berada di gedung pencakar langit yang terletak di pusat Perkantoran Negara Singapura—Leonhard dan Ava tengah duduk saling berhadapan.Ava memberitahu banyak sekali masalah yang timbul di perusahaan Singapura semenjak Leonhard fokus memajukan perusahaannya di Indonesia.Leonhard membaca banyak berkas di tangannya dengan kening mengkerut.“Kenapa kinerja kak Mia jadi menurun, dari laporan sebelum-sebelumnya saat papi masih di sini—kak Mia bisa mencapai target sampai tiga kali lipat dari yang seharusnya ….” Leonhard bicara dengan tatapan tertuju pada kertas-kertas berisi banyak angka.Ava duduk gelisah, dia tidak mungkin mengadukan kakaknya dan jika disampaikan kalau Mia ingin memberontak pun pasti sang adik akan kecewa.Leonhard mendongak menatap wajah sang kakak.“Ada apa, Kak?” desak Leonhard curiga.“Kamu bicara sendiri dengan Mia …” Ava bangkit dari kursi. “Aku akan siapkan bahan meeting untuk nanti siang,” sambung Mia sebel

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03

Bab terbaru

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Saling Mencintai

    Tok …Tok …Ceklek …Aruna dan Arumi yang sedang asyik mengobrol seketika menoleh ke arah pintu.Sosok Reynand masuk memunculkan senyum di bibir kedua perempuan cantik itu namun pudar ketika sosok perempuan ikut masuk mengikuti Reynand dari belakang.“Aruna … kamu udah makan malem? Aku bawain makanan ini, tadi Danisa yang beli.” Reynand menunjuk gadis yang kini berdiri di sampingnya.Arumi dan Aruna masih bingung, keduanya menatap Reynand dan gadis bernama Danisa secara bergantian.“Oh … ini Danisa, mamanya lagi dirawat di sini juga, beberapa hari lalu kami bertemu di coffe shop ….” Lalu Reynand beralih ke Danisa. “Danisa, kenalin ini Arumi adik aku dan Aruna kakak sepupu aku.” Danisa mengulurkan tangan sembari tersenyum ramah.“Hallo … aku Danisa.” Danisa memperkenalkan diri.Meski masih heran karena setau mereka—Reynand adalah sosok pendiam, dingin dan tertutup kepada orang baru apalagi perempuan tapi Arumi dan Aruna mencoba menya

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Sikap Yang Berubah

    Sikap Tasya berubah seratus delapan puluh derajat menghadapi Tezaar.Dia butuh waktu untuk menata hatinya setelah penolakan Tezaar kemarin dan tentunya menerima kenyataan kalau pria itu akan menikah.Karena pekerjaan mereka dilakukan tanpa mengobrol dan sungguh-sungguh jadi lah pekerjaan cepat selesai.Sebelum sore mereka sudah dalam perjalanan kembali ke Jakarta namun karena berbarengan dengan jam pulang kerja, jadilah Tasya dan Tezaar harus melewati kemacetan.Saat pergi tadi Tezaar sengaja duduk di depan di samping driver untuk memberi Tasya ruang agar bisa menerimanya kembali dan sekarang saat pulang Tezaar memilih duduk di kabin belakang bersama Tasya yang duduknya terlalu mepet ke pintu seakan enggan berdekatan dengannya.Tezaar menoleh menatap Tasya yang pandangannya lurus ke depan dengan kepala bersandar pada kaca jendela, gadis itu sedang melamun.“Hei … laper enggak?” Tezaar bertanya memulai pembicaraan karena sepanjang jalan baik pergi tadi maupun sekarang saat pulang

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Kehidupan Orang Dewasa

    Sampai di depan ruangan Arumi, Aruna langsung membuka pintunya.Di dalam sana masih ada om Kaivan dan tante Zhafira.“Om … Tante … pulang aja, biar Arumi sama aku,” kata Aruna setelah menyalami kedua orang tua Arumi diikuti Leonhard.“Oke deh, kami pulang dulu ya … mungkin Tante sama om agak lama di Bandung jadi nanti Arumi ditemani Reynand.” Tante Zhafira memberitahu.“Oke Tante … Om, hati-hati di jalan.” “Titip Arumi, ya sayang.” Tante Zhafira berpesan.“Kami duluan Pak Leon,” ujar om Kaivan saat meninggalkan ruangan dan berbalas anggukan kepala dari pria itu.“Kapan mulai theraphy?” Aruna bertanya seraya meletakan paperbag berisi dessert kesukaan Arumi di atas meja.“Minggu depan.” Arumi menjawab.“Lekas sembuh ya Arumi.” Leonhard akhirnya buka suara.“Makasih Pak Leon.” Arumi menyahut.Leonhard mengangguk sambil tersenyum tipis.“Aku pulang ya.” Leonhard pamit kepada Aruna.Aruna mendekat kemudian memeluk Leonhard

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Melupakan Nasihat Mami

    “Amore ….” Enzo yang duduk di tepi ranjang meraih satu tangan Arumi yang bebas.Malam hampir larut, hanya ada mereka berdua saja di ruangan itu karena papa dan mama sudah pulang untuk beristirahat.“Besok aku akan pulang ke Italia untuk menyelesaikan beberapa urusan di sana lalu aku akan kembali untuk membangun bisnis dengan papa kamu di sini dan menikahi kamu … kamu tunggu aku ya, aku usahakan hanya seminggu di Italia.” Arumi menggelengkan kepala. “Pergilah Enzo, tapi aku tidak akan menunggumu … jangan berjanji apa-apa … kamu bebas, aku tidak berharap apapun padamu.” Bukannya Arumi sok jual mahal tapi justru dia tidak ingin membuat Enzo terikat karena sadar diri dengan keadaannya.Menurutnya, Enzo adalah pria baik dan berhak mendapatkan wanita yang sempurna.Enzo terkekeh, dia tidak mengambil hati ucapan Arumi justru sangat mengerti makna tersembunyi dibalik ucapannya itu.Bergerak ringan, Enzo membaringkan tubuhnya di samping Arumi dalam posisi miring kebetulan ranjang pasi

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Restu

    Om Kaivan dan tante Zhafira baru saja keluar dari ruangan mami Zara setelah sebelumnya dokter Patologi menjelaskan hasil lab yang kini tengah tante Zhafira peluk.Keduanya melangkah pelan dengan tatapan kosong menuju kamar Arumi.Sampai di sana, mereka melihat Arumi sedang disuapi makan siang oleh Enzo.Pria itu begitu tekun merawat Arumi pagi siang malam tanpa lelah atau pun mengeluh padahal Arumi belum memutuskan menerima cintanya.“Mau Mama atau Papa aja yang sampaikan hasil lab ini ke Arumi?” Om Kaivan meminta pendapat istrinya.“Papa aja, Papa yang paling dekat dengan Arumi.” Tante Zhafira mengusap pundak suaminya kemudian mendorong pelan untuk masuk ke dalam ruang rawat itu.Enzo dan Arumi seketika menoleh saat sosok om Kaivan mendekat ke area ranjang pasien.Enzo tidak sengaja mengalihkan pandangan ke arah sofa set di mana di atas mejanya terdapat MacBook yang terbuka sebagai media Enzo memantau pekerjaan di Italia, di sana juga telah duduk tante Zhafira yang memberi kod

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Resmi Menjalin Hubungan

    Tok …Tok …Tasya yang sedang mager akhirnya harus bangkit dari peraduannya karena mendengar suara pintu diketuk.“Siapa lagi sih hari sabtu gini ganggu aja.” Dia menggerutu karena merasa tidak memiliki janji dengan Rocky.Mengingat di Jakarta Tasya hanya memiliki om Roger dan kini sedang dekat dengan Rocky jadi kehidupannya hanya seputar mereka selain pekerjaan.Ceklek … “Tezaar.” Tasya bergumam dengan mata membulat dan kedua alis terangkat tidak pernah menyangka Tezaar akan berada di depan pintu kossannya.“Tasya … boleh aku masuk?” Raut wajah Tezaar tampak sendu.“Masuk aja ….” Tasya membuka pintu lebar-lebar.Tezaar duduk di satu-satunya sofa yang ada di sana.Sofa yang menghadap televisi itu hanya cukup untuk dua orang jadi mau tidak mau Tasya dan Tezaar berdesakan di sofa itu.Tezaar merogoh tasnya lalu mengeluarkan sebuah undangan pernikahan berwarna coklat.“Perut Marisa semakin besar, aku harus segera menikahi dia

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Dengan Cara Lain

    Aruna tahu kalau papinya yang memiliki jasa keamanan swasta telah mengutus seseorang untuk mengawasi.Bisa jadi orang itu adalah Pilot dari privat jet sewaan tuan Lee yang akan ditumpanginya sekarang atau mungkin awak kabin atau bisa jadi driver yang menjemput mereka nanti di Korea, staf hotel atau mungkin mereka semua adalah orang suruhan papi Arkana.Dan Aruna tidak peduli, sama sekali tidak peduli.Mobil yang ditumpanginya bersama Leonhard berhenti di depan sebuah privat jet, Aruna turun dibantu Leonhard dan sampai naik ke dalam pesawat, pria itu tidak melepas genggaman tangannya.Di dalam sana sudah ada Nova dan Dewa yang duduk bersebelahan.Baru sekarang Aruna bertemu lagi dengan Nova dan seketika suasana menjadi canggung.Nova bangkit dari sofa mengulurkan tangan.“Apakabar Aruna,” sapanya ramah.“Kabar baik … kamu dan adik bayi apa kabar?” Aruna balas bertanya.Nova menundukan kepala mengusap perutnya lalu berkata, “Kami baik.” Dia pun menjawab.Tatapan Aruna beralih

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Meminta Ijin

    “Papiiiii!!!!” Aruna berlarian dari lantai dua memburu papi yang baru saja masuk ke dalam rumah bersama mami.“Loh! Belum tidur.” Papi menghentikan langkahnya di ujung tangga paling bawah dan otomatis langkah mami juga terhenti.Aruna memeluk dada bidang papi yang dibalas beliau dengan pelukan erat.Papi terkekeh meningkahi sikap manja Aruna. “Ada apa?” Papi Arkana bertanya.“Papi, boleh besok Aruna ikut Leon anter istrinya kontrol kandungan ke Korea?” tanya Aruna mendongak sembari menunjukkan puppy eyes menggemaskan.Papi langsung mengalihkan pandangan ke mami yang masih berdiri di sampingnya.“Bilang enggak boleh, Pi.” Arnawarma yang menimpali dari sofa panjang.Aruna mencebikan bibirnya kesal bersama delikan sebal.“Kamu mau ganggu momen bahagia mereka?” Papi Arkana sedang bersarkasme.“Piiii, Dewa pacarnya Nova juga ikut kok … dia enggak mengijinkan Nova berdua aja sama Leon.” Aruna memohon.“Terus nanti ‘kan di sana Leon sama Nova pasti menginap di rumah keluarganya Leo

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Berjuang

    Baru kali ini Aruna melihat Arumi tampak putus asa padahal biasanya Arumi selalu bisa mengatasi beragam masalah yang muncul dalam hidup bahkan memberi saran terbaik layaknya wanita dewasa.“Kalau dia enggak mencintai kamu, dia enggak akan nungguin kamu di sini selama satu minggu.” Aruna memperkuat apa yang sudah Enzo katakan sebelumnya.Arumi terpekur lama sekali sampai ketika ditegur, dia memilih untuk pura-pura tidur.Hatinya sedang gundah gulana saat ini, dia yang mengalaminya jadi biarkan dia menikmatinya sendiri.Meski matanya terpejam tapi air mata Arumi tidak berhenti mengalir, diam-diam menyusut buliran kristal ungkapan kesedihan itu agar tidak ada yang menyadarinya.Tapi Enzo yang fokusnya hanya untuk Arumi seorang menangkap gerak-gerik ganjil tersebut.Setelah keluarga Arumi pulang menyisakan mereka berdua saja di ruangan itu, Enzo duduk di tepi ranjang Arumi.“Aku tahu kamu enggak tidur,” kata Enzo membuat kelopak mata Arumi terbuka.“Dari tadi kamu menangis tapi ka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status