Share

Bab 22

Author: SY
last update Last Updated: 2025-08-11 18:36:04

Nicole kembali datang saat malam. Luke sudah berjanji menemaninya minum malam ini dan Nicole berpikir malam ini adalah waktu yang tepat. Ia akan mengutarakan perasaannya yang selama ini ia pendam.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Luke ketika Nicole tak kunjung berkedip menatapnya. Luke menunduk, memperhatikan outfitnya. Ia mengenakan kaos putih tipis dibalut jaket kulit hitam dan celana jeans hitam sebagai bawahan. Rambutnya yang basah disisir ke belakang menyisakan beberapa helai poni yang terjuntai di jidatnya yang menawan.

"Tidak. Kau sangat luar biasa malam ini, Luke. Kau sangat tampan." Clara yang duduk di sebelah Nicole sontak melirik Nicole seraya menyunggingkan senyum mencibir.

Namun Nicole mengetahuinya. "Oma~ kenapa Oma senyumnya begitu?" Nicole merengek manja, merasa malu.

Clara terkekeh. "Tidak. Oma cuma pengen ngegoda kau aja." Nicole mengerucutkan bibirnya, tangannya masih bergelayut manja di lengan Clara.

"Udah ... Seka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 25

    "Oh, jadi kau seorang model?" Lucas bertanya dengan wajah antusias. Ia terlihat sedang duduk di sebuah sofa bersama Nicole di dalam ruang rawat."Iya. Selain itu aku juga punya toko roti.""Wow, menarik sekali. Jadi kau bisa memasak?""Iya, tentu saja. Aku hobi masak. Memasak itu menyenangkan. Bagaimana dengan kau?""Aku seorang pebisnis. Aku seorang CEO di perusahaan properti." Lucas menaik-turunkan alisnya, merasa bangga sekalian menggoda.Nicole menganggukan kepalanya. "Wah, sama dengan Luke dong. Dia juga mengambil sekolah bisnis sebelumnya." Kata Nicole seraya melirik Luke yang berbaring memejamkan mata di atas kasur."Ya, benar. Tapi aku lebih keren darinya." Lucas tak mau kalah.Nicole terkekeh pelan. "Kau lucu sekali."Lucas tersenyum lebar, matanya tak berkedip menatap Nicole. Ia senang melihat Nicole tertawa. "Senyum kau sangat cantik."Nicole bersemu mendengarnya. "Ohh, tiba-tiba?""Maaf, aku orang yang jujur." Nicole tersenyum malu. "Ah, btw kita belum kenalan, 'kan? Perke

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 24

    "Aku menembak Luke. Apa yang harus aku lakukan?" berbisik pada seseorang di telepon. Keringat dingin membasahi wajahnya. Jantungnya berdetak kencang."Apa maksud kau? kau menembak Luke? jadi Luke ada di sana? kenapa kau melakukan itu? apa dia ingin menyakitimu?"Isabella mengigit bibirnya kuat, hatinya sangat gelisah seperti seseorang yang baru saja membunuh. "Aku sangat membencinya jadi aku nggak sengaja menembaknya.""Kau terlalu gegabah Isabella. Kalau Bill tahu soal ini, dia pasti akan mengejar kau sampai ke ujung dunia.""Apa yang harus aku lakukan, Ayah? Aku sangat takut." "Bagaimana kabarnya, apa dia mati? dan apa ada saksi mata saat kau melakukannya?"Isabella menelan ludahnya, napasnya memburu. "Aku tidak tahu. Aku langsung pergi setelah menembaknya tapi saat itu hanya ada kami berdua, tempat itu sepi."Terdengar helaan napas kasar dari sang lawan bicara. "Kau harus meninggalkan California secepatnya. Ayah takut seseorang akan mengejar kau.""Aku harus ke mana, Ayah? Apa aku

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 23

    Luke mengeratkan giginya, matanya berkaca-kaca seolah ada sesuatu yang akan keluar dari kelopak matanya, sikunya yang menekan leher Isabella perlahan mengendur. Ia tak bisa, ia tak sanggup untuk melukai Isabella.Isabella bisa bernapas lega saat Luke menurunkan tangannya lalu terbatuk-batuk pelan sambil menyentuh lehernya.Luke tampak menunduk, mengepalkan tangannya. Helaan napas berat keluar dari bibirnya sebelum akhirnya mendongak menatap Isabella tajam tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia hendak pergi meninggalkan Isabella.Namun tiba-tiba...Dor!Langkah Luke terhenti, matanya melotot, bibirnya terbuka sesaat sebelum tubuhnya ambruk ke tanah. Sementara di belakang, tak jauh dari posisi Luke, tampak Isabella masih memegang pistol dengan dada kembang kempis dan keringat yang mengucur dari dahinya.Tangannya gemetar hebat, pistol di genggamannya nyaris terlepas. Mata Isabella tak bisa berpaling dari tubuh Luke yang kini terbaring diam tak bergerak. Darah mengalir dari sisi pundak kan

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 22

    Nicole kembali datang saat malam. Luke sudah berjanji menemaninya minum malam ini dan Nicole berpikir malam ini adalah waktu yang tepat. Ia akan mengutarakan perasaannya yang selama ini ia pendam."Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Luke ketika Nicole tak kunjung berkedip menatapnya. Luke menunduk, memperhatikan outfitnya. Ia mengenakan kaos putih tipis dibalut jaket kulit hitam dan celana jeans hitam sebagai bawahan. Rambutnya yang basah disisir ke belakang menyisakan beberapa helai poni yang terjuntai di jidatnya yang menawan. "Tidak. Kau sangat luar biasa malam ini, Luke. Kau sangat tampan." Clara yang duduk di sebelah Nicole sontak melirik Nicole seraya menyunggingkan senyum mencibir.Namun Nicole mengetahuinya. "Oma~ kenapa Oma senyumnya begitu?" Nicole merengek manja, merasa malu.Clara terkekeh. "Tidak. Oma cuma pengen ngegoda kau aja." Nicole mengerucutkan bibirnya, tangannya masih bergelayut manja di lengan Clara. "Udah ... Seka

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 21

    Luke sampai di rumah hampir tengah malam."Kau ke mana saja, Luke? Kenapa lama sekali?" Clara menyidaknya di ambang pintu."Aku mampir ke supermarket dulu. Oma katanya mau roti gandum?""Iya, tapi ini lama banget loh, Luke. Apa antri bayarnya begitu panjang?""Tadi agak macet di jalan, Oma," ucapnya lembutmu Luke memberikan alasan agar Omanya tidak khawatir. Ia bahkan menyunggingkan senyum kecil, meyakinkan seolah tidak terjadi apa-apa."Ya udah kalau gitu, makasih ya.""Ini obat dan vitaminnya Oma, diminum ya.""Iya, nanti Oma minum. Ya udah istirahatlah." Clara mengusap-usap punggung Luke.Luke masuk ke kamar, mandi dan mengganti pakaian sebelum tidur.Beberapa saat kemudian, Luke mengenakan celana training hitam dan kaos putih sebagai atasannya. Ia memang biasa mengenakan pakaian santai dan nyaman untuk tidur, tidak peduli bagaimana modelnya.Drrt drrt Baru saja membaringkan tubuhnya ke atas kasur, ponselnya yang tergeletak di atas meja bergetar.Ia buru-buru menjawabnya ketika me

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 20

    Malamnya, di sebuah kamar apartemen."Hoek ... hoekk ..." Sudah beberapa kali Isabella bolak-balik ke kamar mandi. Perutnya terasa mual dan kepalanya pusing. Efek hamil muda, ia masih sering muntah-muntah di pagi maupun malam hari.Ia terhuyung keluar dari kamar mandi, wajahnya pucat. Napasnya terengah. Ia duduk di pinggir ranjang, mengerang pelan sambil memegangi perutnya.“Aku tidak bisa begini terus,” gumamnya lemah.Ia melirik jam di dinding. Hampir pukul sepuluh malam. Dengan sisa tenaga, Isabella mengambil dompet dan mantel yang cukup tebal, lalu keluar dari apartemen.Udara malam terasa dingin hingga menusuk tulang. Isabella berjalan pelan ke apotek terdekat, menahan rasa mual yang datang lagi.Sesampainya di apotek, Isabella masuk sambil menutup mulutnya.Di saat yang sama, seorang pria tinggi dengan jaket hitam sedang berbicara dengan apoteker, berdiri di sebelahnya. Pria itu memakai tudung jaketnya sehingga Isabella tidak dapat melihat dengan jelas rupa pria tersebut.“Obat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status