Share

Bab 5 : Rahasia Marcus

Apartemen Freya adalah tempat yang nyaman dan tenang. Dindingnya berwarna putih bersih, dengan furnitur kayu yang sederhana. Di sudut ruangan, terdapat sebuah sofa berwarna biru muda yang menjadi tempat favorit Freya untuk bersantai.

Malam itu, Freya duduk di sofa, menatap keluar jendela nya dengan tatapan kosong. 

Pakaian yang dikenakan Freya sejak ia izin pulang cepat dari kantor nampak kusut dan kotor, ia tidak peduli dengan penampilannya usai menangis selama berjam-jam.

Freya masih memikirkan percakapannya dengan Marcus. Kata-kata itu masih terngiang di telinganya, seperti sebuah mantra yang menyakitkan.

"Aku tidak pernah ingin menyakitimu," kata Marcus.

Freya juga memikirkan permintaan Marcus untuk berbaikan. Ia ingin sekali mempercayainya, tetapi ia tidak yakin bisa melakukannya.

"Aku tidak yakin aku bisa memaafkanmu," gumam Freya.

Freya tahu bahwa Marcus menyesal atas apa yang telah terjadi. Tetapi ia juga tahu bahwa penyesalan tidak akan bisa mengembalikan apa yang telah hilang.

Sebagian dari dirinya ingin sekali mempercayainya, menggenggam setiap kenangan tentang hubungan yang pernah mereka miliki. 

Namun sisi rasionalnya, sebagai seorang jurnalis yang mencari kebenaran dalam setiap berita, tidak bisa mengabaikan bukti-bukti perselingkuhannya.

"Bukti-bukti perselingkuhannya tidak bisa diabaikan," kata Freya pada dirinya sendiri. "Dia ingin memperbaikinya. Dia ingin mendapat kesempatan untuk menjelaskannya. Tapi bisakah aku mempercayai semua yang dia katakan?"

Freya meregangkan punggungnya yang terasa mulai pegal. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai emosi yang saling bertentangan. Ia merasa sakit hati dan marah karena telah dikhianati oleh Marcus. Ia juga merasa kehilangan cinta dan kepercayaan yang telah ia berikan kepadanya.

Gadis berambut coklat itu menghela napas panjang dan bangkit dari sofa. Ia berjalan ke kamar tidurnya dan berbaring di tempat tidur. Ia menatap langit-langit, dan tiba-tiba, ia merasakan sebuah api berkobar di dalam dirinya.

Freya tidak akan membiarkan Marcus menghancurkannya. Ia akan melawannya dan merebut kembali harga dirinya.

Freya tahu bahwa patah hati adalah hal yang wajar. Namun, ini bukan hanya tentang patah hati. Ini juga tentang kehilangan harga dirinya. Freya merasa seperti telah direndahkan dan dipermainkan oleh Marcus.

Ia harus merebut kembali harga dirinya dan membuktikan bahwa ia lebih baik darinya.

“Marcus brengsek, dia telah menghancurkan hubungan ini, dan sekarang dia pikir kata yang keluar dari mulutnya bisa memperbaiki semuanya? Dia salah besar, dan ini waktu baginya untuk merasakan konsekuensinya." gumam Freya dengan mata memicing.

Dengan semangat ia berdiri dari tempat tidurnya, lalu berjalan ke lemari kecil berwarna putih di sampingnya, membuka lacinya dan mengambil sebuah laptop.

Freya menyalakan laptopnya dan mulai mengetik.

Cahaya lembut dari laptop menerpa wajahnya, membuat rambutnya yang berwarna cokelat kemerahan terlihat berkilau.

Jari-jarinya bergerak dengan cepat dan terampil, seolah-olah mereka memiliki kehidupannya sendiri. Ia membuka browser, dan mulai mengetikkan alamat situs web sebuah perusahaan investigasi swasta lalu mencari perusahaan yang ia ketahui milik Marcus.

Selama 3 tahun mereka berpacaran, Freya tidak pernah mencari tahu dengan detail tentang perusahaan Marcus, yang ia tahu selama ini pria itu sangat baik dan perhatian padanya sampai ia tidak pernah menaruh rasa curiga sedikitpun.

Mata Freya fokus pada layar laptopnya membaca setiap detail informasi yang muncul. Semakin ia membaca, semakin jelas baginya bahwa Marcus bukanlah pria yang ia pikir dia kenal.

"Aku tidak menyangka aku bisa sangat naif." Freya menatap layar laptopnya kecewa "Aku mempercayainya dengan sepenuh hati, dan dia menyalahgunakan kepercayaan itu. Sekarang, dia akan menghadapi konsekuensinya."

Rahang Freya mengeras "Dia ingin menyembunyikan rahasia ini dariku? Baiklah, mari kita lihat bagaimana dia senang jika semua orang tahu rahasianya." Ia akan membuat Marcus menyesal telah mengkhianati kepercayaannya.

Dengan semangat ia mulai menulis tentang temuan detail keuangan perusahaan Marcus yang mencurigakan, dengan harapan ingin membalas dendamnya. Ia menyusun rencananya dengan hati-hati.

Freya duduk di tepi tempat tidurnya, menatap layar laptop dengan penuh tekad. Layar laptop  memantulkan bayangan dari wajah kusut Freya yang nampak kelelahan tapi api kemarahan yang terpancar dari kedua bola matanya.

Sebagai seorang jurnalis yang berpengalaman, ia tahu bahwa ia harus mengumpulkan bukti yang kuat sebelum mengambil tindakan apa pun.

Ia mulai menyelidiki Marcus secara detail, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya saat masih mencintai lelaki ini. Ia mencari tahu tentang wanita yang bersamanya di foto-foto yang terlampir dalam email. Tak lupa ia juga mencari tahu tentang hubungan mereka.

Semakin banyak yang ia pelajari, semakin kuat rasa marah dan kebencian di dalam dirinya. Ia merasa seperti telah dikhianati dan direndahkan.

Freya tidak hanya ingin membalas dendam karena ia merasa sakit hati. Ia juga ingin menunjukkan bahwa ia tidak akan membiarkan dirinya menjadi korban. Ia akan berjuang untuk mendapatkan keadilan, bahkan jika itu berarti harus mengambil risiko.

Balas dendam tidaklah akan mudah, Freya akan menghadapi banyak rintangan dan tantangan. Namun, ia bertekad untuk menyelesaikannya. Ia tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya lagi.

"Oh, apa ini?" gumam Freya.

Tiba-tiba, ia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Rasa penasaran menjalari tubuhnya, ia menghentikan pencariannya dan mulai membaca tulisan yang baru ia temukan.

Freya membaca dengan cermat, matanya memindai setiap baris seolah tidak ingin kehilangan satu suku kata pun. Ia mulai menyadari bahwa tulisan itu mengandung informasi yang sangat penting.

"Astaga!" Freya dengan cepat menutup mulutnya, matanya terbelalak kaget. Ia menelan ludah dengan susah payah, mencoba untuk menahan diri untuk tidak berteriak.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anak Pertama
Apa kira2 yg disembunyikan Marcus. benar2 laki2 TDK tau diri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status