Share

BAB 16 Malam Sendirian

“Akhirnya kita sampai.” Gilang segera membuka sabuk pengamannya. Sedangkan Zia masih terdiam dengan wajah yang agak cemberut. Awalnya ia ingin menikmati perjalanan bersama Gilang. Namun, setelah tahu soal wanita bernama Nicha itu, ia jadi kesal.

Gilang berbalik melihat Zia yang tak beranjak dari tempat duduknya. “Ada apa?” tanyanya heran.

Zia menghela napasnya, ia memilih untuk tidak membesar-besarkan masalah ini. Jika ia bisa akui, ia memang cemburu dengan wanita yang tadi memegang tangan Gilang. Tapi siapa dirinya? Nyatanya dia bukan siapa-siapa.

Wanita itu tersenyum. “Kita sudah sampai ternyata, maaf aku melamun kak. “Dengan segera ia membuka sendiri sabuk pengamannya dan keluar dari mobil milik Gilang.

“Ayo kita masuk,” ajak Gilang.

Zia hanya tersenyum dan mengikuti Gilang dari belakang. Mata bulatnya memperhatikan telapak tangan Gilang, andai saja ia bisa menggenggamnya erat pasti dia akan sangat bahagia.

Beginikah cinta yang tidak dibalas. Sungguh menyedihkan.

Gilang mengeluarka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status