Share

PRIA PENGGODA

Author: Molista
last update Last Updated: 2021-09-06 14:59:02

"Eh mana tuh cewe, ko belum masuk kelas?" ucap Agus.

Reyhan dan Agus menoleh ke pojokan di mana Keyren duduk di sana. Reyhan tersenyum melihat tempat duduk Keyren ada yang menempati, itu adalah si pemilik yang kemarin tak masuk kuliah sehingga Keyren bisa duduk di tempatnya.

"Guys, sepertinya tuhan mempermudah usahaku," ucap Reyhan.

Reyhan dan temannya pun duduk di tempat masing-masing, tak berapa lama Keyren pun masuk kedalam kelas, meski sudah ada yang menempati kursi yang ia duduki sebelumnya, Keyren tetap melangkah menuju ke sana tanpa melirik sedikitpun pada Reyhan.

"Maaf bisakah kamu pindah dari tempat duduku," ucap Keyren.

"Hmmm, kamu mahasiswi baru ya?" tanya Sasa. Dia cewe pemilik kursi tersebut.

"Iya."

"Duduklah di kursi kosong itu, ini adalah tempatku sebelum kamu datang. Anggap saja kemarin aku meminjamkannya untukmu sehari."

Keyren menoleh kearah kursi kosong yang kemarin ia lewati, dan tepat saat ia menoleh Reyhan pun tengah tersenyum kearahnya. Keyren menghela nafasnya dan kembali bertanya pada sang pemilik kursi, "Bisakah kita tukar tempat duduk, aku tidak mau duduk dekatnya."

Sasa menoleh kearah Reyhan yang tengah menatap mereka, iapun tau arti tatapan Reyhan. "Siapa namamu?" tanyanya.

"Keyren."

"Key, aku mau saja tukar tempat duduk, tapi kayaknya Reyhan tidak akan mengizinkanku duduk di sebelahnya. Jika aku memenuhi perintahmu itu sama saja aku yang akan dapat masalah.

Jadi pergilah dan duduk di kursi kosong itu," jelas Sasa.

Keyren tidak punya pilihan dan dengan berat hati iapun harus duduk dengan Reyhan.

"Sepertinya Tuhan mentakdirkan kamu agar bisa lebih dekat denganku, kamu harus bersyukur Key," ucap Reyhan.

"Untuk apa aku harus bersyukur dengan musibah," jawab Keyren tanpa menoleh kearah Reyhan.

"Musibah...? kamu tau Key, banyak cewe yang mau duduk di tempatmu itu, mereka menginginkan tempat istimewa ini tapi aku menolaknya, tapi aku suka rela mengizinkakmu berada di dekatku. Apa kamu tidak mengerti itu adalah sebuah keberuntungan."

Keyren memutar bola matanya dan menoleh kearah Reyhan. "Apa kamu tau, aku akan merasa sangat beruntung jika bisa duduk jauh dari pria penggoda sepertimu, dan..."

"No, no, no, bukan pria penggoda tapi... Pria menggoda," kilah Reyhan.

"Heh! itu menurutmu."

"Dengarkan aku, aku tidak pernah menggoda siapapun tapi merekalah yang tergila-gila padaku Key, jadi jangan pernah menyebutku sebagai pria penggoda. Ok!"

"Aku tidak peduli."

Keyren membuka bukunya dan berusaha tak meladeni Reyhan, sementara Agus dan Ali menahan tawa mereka.

Tak lama kemudian dosen pun masuk ke dalam kelas.

****

Tok tok tok

Dion mengetuk pintu direktur. Iapun segera masuk setelah mendapat jawaban dari dalam.

"Ooh Dion, masih di sini rupanya?" ucap Bram. 

"Aku masih memiliki pekerjaan yang harus aku selesaikan di sini bukan?"

"Aku hampir lupa untuk memecatmu, maafkan aku. Tapi aku sudah menyiapkannya, ini ambillah," ucap Bram kembali.

Dion tau ini adalah sebuah ejekan baginya, namun ia sadar sekarang pemimpin perusahaan ini sepenuhnya sah menjadi milik kakak iparnya, dengan berat hati ia menerima amplop yang diulurkan padanya.

"Aku tidak pernah berharap lebih tentang perusahaan ini, hanya saja aku benar-benar merasa kecewa..., kenapa bisa Reyhan tak memiliki hak sedikitpun tentang perusahaan ini, tapi justru dia hanya di beri perusahaan yang baru dua tahun didirikan. Padahal Reyhan adalah cucu dari pemilik perusahaan ini."

"Ckckck Dion, Dion. Apa kamu tidak bisa bersyukur juga," ucap Bram mengitari meja kerjanya menghampiri Dion.

"Kalian masih beruntung kakek masih ingat dan memberikan warisannya pada kalian. Dan ingat satu hal Dion, kamu ada di sini hanya karena kebetulan jadi jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah. 

Sekarang pergilah ke perusahaan barumu itu."

Dion menyipitkan matanya, hatinya kini benar-benar terbakar api amarah dan tangannya pun sudah mengepal ingin meninju orang yang ada di sebelahnya, tapi ia terpaksa harus menahannya.

"Bram Setyo Atmaja, anda benar-benar orang yang hebat. Tapi ada yang anda lupakan tuan, perusahaan ini menjadi besar pun tak luput dari ikut campur tanganku. Jadi berhati-hatilah anda dalam bicara. Saat ini anda bisa tertawa akan apa yang anda lakukan tanpa ingat jika roda akan terus berputar, maka nikmatilah selagi anda bisa," ucap Dion yang langsung melangkah keluar.

Langkah Dion terhenti saat melihat Dimas berdiri dekat pintu, ia yakin anak dari kakak iparnya sudah mendengar pembicaraan mereka.

"Uncle?" sapa Dimas.

Dion hanya menghela nafasnya dan melanjutkan langkahnya. Dimas masuk kedalam ruangan tanpa lupa menutup kembali pintunya, ia menghampiri ayahnya yang tengah menghisap cerutu.

"Dady apa semuanya belum cukup? apa dady belum puas juga?" tanya Dimas.

Bram menatap kearah anaknya. "Dimas dady melakukan semuanya ini demi kamu, untuk kamu."

"Tapi ini nggak adil buat Rey dad, dia juga cucu opah dan berhak mendapatkan apa yang kita dapat."

Bram bangun dari duduknya dan menghampiri anaknya.

"Dengar Dimas, apa kamu pikir Dady akan rela membagi semua ini dengan anak haram itu?"

"Tapi dad...,"

"Diam! aku tidak suka dengan anak pembantah," bentak Bram.

Dimas pun hanya diam dan melangkah pergi meninggalkan ayahnya.

***

"Baiklah semuanya, kita ketemu lagi di jam berikutnya," ucap seorang dosen yang menandakan kelas berakhir dan waktunya mereka istirahat.

Keyren langsung keluar kelas dan menuju ke suatu tempat, Reyhan pun buru-buru menyusulnya.

"Key Tunggu," ucap Reyhan menarik tangan Keyren.

Keyren menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Reyhan. "Lepaskan tanganku," ucap Keyren melihat tangannya yang di genggam Reyhan.

"Uuuppssss. Maaf tidak sengaja," ucap Reyhan yang langsung mengangkat kedua tangannya.

Agus dan Ali menghampiri mereka.

"Hai Key?" sapa Ali dan Agus.

"Hai juga."

"Key, bisa kita ngobrol sebentar," tawar Reyhan.

"Maaf aku tidak ada waktu ngobrol sama penggoda sepertimu," jawab Keyren. Ia membalikkan badannya dan melangkah pergi.

"Pppffftttttt, di tolak. Hahahaha," celetuk Agus dengan tawanya.

"Jujur aku jadi makin penasaran sama tuh cewek," ucap Reyhan yang masih menatap punggung Keyren.

"Kalian ini benar-benar serigala tanpa menyia-nyiakan mangsa," ucap Ali. Ucapannya membuat kedua sahabatnya menatap dirinya dengan tajam.

"Emm, aku mau ke kantin dulu, laper nih," ucap Ali menghindari tatapan kedua sahabatnya. Ia pun langsung berlalu.

"Huhh dasar kadal, ayo Rey kita susul dia," ucap Agus.

Mereka pun menyusul Ali ke kantin untuk makan siang.

"Rey, ntar malam kamu ada acara kemana?"

"Nggak ada Gus,"

"Kelapangan basket yuk, lama nih nggak kesana?"

"Boleh juga."

Agus menepuk pundak Ali yang tengah memesan makanan. "Hei kadal, pesenin kita sekalian ya," ucap Agus yang langsung pergi tanpa menunggu persetujuan Ali. Ali pun hanya menggelengkan kepalanya. Reyhan tersenyum melihat Keyren yang tengah duduk sendiri. "Gus kita duduk di sana saja," ucap Reyhan sembari menunjuk ke arah Keyren.

"Mau usaha lagi nih?" ledek Agus.

"Aku harus ngobatin rasa penasaran ini sampai aku bisa dapetin tuh cewe."

"Pantang menyerah niye," ucap Ali, "nih bantuin bawa," imbuhnya sambil menyodorkan makanan dalam nampan.

"Thanks Al!" ucap Agus.

"Sama-sama. Ngomong-ngomong kita mau duduk di mana nih?" tanya Ali.

"Tuh! Reyhan ngajak kita duduk bareng sama Keyren."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Yang Harus Dimiliki   KEYREN KEMBALI

    "Al apa kamu sudah mendapat jawaban siapa yang mencelakakan orangtuaku?" "Aku sudah memaksanya untuk bicara, tapi dia malah memilih untuk menghabisi nyawanya." "Hmmmm aku rasa mulai sekarang kita harus lebih hati-hati, ada musuh yang tak kita ketahui ada di dekat kita sekarang." Reyhan yakin ada orang yang mengharapkan orangtuanya celaka, namun ia belum tau siapa dan untuk apa tujuannya. Hari pertama kerja untuk Keyren, dan juga hari pertama setelah dua tahun Reyhan tak bertemu dengannya. Keyren benar-benar tidak tau siapa sebenarnya direktur perusahaan tempat dia bekerja, yang ia tau pemiliknya bernama Gavelin Atmaja. "Hai, karyawan baru ya?" sapa seorang perempuan padanya. Keyren mengangguk untuk menjawab pertanyaan pria tersebut. "Kenalkan aku Mila," ucapnya sambil mengulurkan tangan pada Keyren. "Aku Keyren." Keyren menatap keruangan direktur. "Apa bos kita selalu telat masuk kerja? aku belum melihatnya datang." "Di

  • Cinta Yang Harus Dimiliki   MAAFKAN AKU

    Reyhan datang ke kontrakan Keyren mencoba menemuinya ia berharap Keyren mau mendengarkan penjelasannya dan memberikan kesempatan Reyhan untuk memperbaiki kesalahannya. Keyren mendengar ketokan pintu beberapa kali, namun ia hanya mengintip dari balik korden yang menutupinya jendela kontrakannya, ia melihat Reyhan yang berdiri di depan pintu, namun Keyren justru berbaring di atas ranjangnya sambil menutup telinganya dengan bantal. "Key keluarlah, aku tau kamu ada di dalam. Aku hanya ingin minta maaf dan ingin menjelaskan semuanya padamu," ucap Reyhan mencoba memanggil Keyren, namun tetap saja tidak ada Jawaban dari dalam. Reyhan pun akhirnya kembali pulang dengan rasa kecewa pada dirinya sendiri. *** "Key!" panggil Reyhan saat melihat Keyren yang berada tak jauh darinya. Semenjak pemakaman Agus, Keyren selalu menghindar dari Reyhan, bahkan di hari terakhir mereka di kampus hari ini, Keyren masih sangat acuh.

  • Cinta Yang Harus Dimiliki   SELAMAT JALAN KAWAN

    Reyhan menyeka ujung matanya lalu membasuh mukanya.Bukan karena cengeng tapi kali ini dia benar-benar merasa rapuh, ia harus melihat sahabatnya terbaring tak berdaya di saat bersamaan dengan suasana hatinya yang memilukan karena masalah keluarga dan hubungannya dengan Keyren. Jika kalian memiliki seorang sahabat yang selalu ada dalam keadaan susah senang pasti kalian bisa merasakan apa yang saat ini Reyhan rasakan.Setelah hatinya merasa sedikit tenang ia pun keluar dari kamar mandi, bersamaan saat dia membuka pintu orang tua Agus pun masuk ke ruangan tersebut. "Rey kamu masih di sini nak?" tanya ibu Agus.Reyhan tersenyum dan menjawab ibu Agus, "Iya Tante, lagian Reyhan juga nggak ada hal lain yang harus di lakukan."Ayah Agus menghampiri Reyhan dan memegang pundaknya, "Terimakasih banyak untuk semuanya ya nak Reyhan," ucapnya, "kami sudah ada di sini menemani Agus, pulang dan istirahatlah kamu juga harus menjaga kesehatanmu," imbuhnya."Baik om, R

  • Cinta Yang Harus Dimiliki   SAHABAT TERBAIK

    Reyhan dan Ali melangkah perlahan mendekati seorang wanita yang tengah menangis di pelukan suaminya. "Tante bagaimana keadaan Agus?" tanya Reyhan. Wanita itu menatap teman baik anaknya, "Dia kritis karena penyakit komplikasi yang di deritanya Rey," jawabnya. "Tapi bukankah Agus hanya demam biasa," tanya Ali. Ibu Agus menggelengkan kepalanya dan membenamkan kembali wajahnya pad dada suaminya, Reyhan dan Ali menatap ke arah ayah Agus yang terlihat jelas tengah menahan buliran bening di ujung matanya. "Apa kalian tidak tau penyakit yang di deritanya?" tanya ayah Agus. "Agus tidak pernah cerita om, dia hanya bilang demam biasa kemarin," jawab Reyhan. "Itu karena dia takut kalian menjauhinya." Reyhan dan Ali saling menatap, "maksud om bagaimana?" tanya Reyhan penuh rasa kebingungan. "Agus menderita serangan jantung dan terinfeksi HIV, penyakit itu sudah lama di deritanya tapi tadi pagi dia tiba-tiba pingsan dan kami

  • Cinta Yang Harus Dimiliki   CINTA DAN TARUHAN

    Reyhan melihat mobil ibunya yang sudah terparkir di garasi. Ini hal yang tak biasa bagi Reyhan jam segini melihat ibunya ada di rumah. Ia masuk ke dalam dan mendapati ibunya yang duduk di sofa ruang tamu bersama mbok Darmi. "Kamu sudah pulang Rey?" ucap Andini. "Seperti yang ibu lihat," jawab Reyhan datar. Mbok Darmi langsung berpamitan dan berjalan ke arah dapur, "saya akan menyiapkan makan malam dulu ndoro, permisi," ucapnya. "Rey, mamah ingin bicara sama kamu," Reyhan melangkahkan kakinya dengan rasa malas ke arah ruang tamu, lalu duduk di sofa yang menghadap ke ibunya. "Katakanlah apa yang ingin mamah bicarakan!" "Rey, mamah ingin kamu mendengar penjelasan mamah tentang papah kamu," ucap Andini, "Dion memang bukan ayah kandungmu, tapi percayalah jika dia menyayangimu." "Jadi mamah hanya akan membicarakan masalah ini?" tanya Reyhan yang langsung di jawab anggukan oleh ibunya, "Mah..., Reyhan nggak peduli lagi, Reyhan sud

  • Cinta Yang Harus Dimiliki   AKU MENCINTAIMU

    "Aku tau kamu ayah kandungku, tapi apa kamu tau jika saat ini aku sudah tidak memperdulikannya? aku tidak butuh seorang ayah yang sudah meninggalkan tanggung jawabnya," ucap Reyhan yang langsung membalikkan badannya dan melangkah ke arah mobilnya. "Tapi apa kamu juga tidak peduli dengan alasan kenapa aku melakukannya Rey, jika saja aku tetap menikahi ibumu mungkin saat ini aku tidak bisa melihat kembali orang yang aku cintai, dan tak bisa melihatmu tumbuh dewasa seperti ini," ucap Kevin mencoba membujuk Reyhan. "Simpan saja alasan konyolmu itu!"Reyhan membuka pintu mobilnya, ia masuk kedalam mobil dan langsung menyalakan mesin mobil meninggalkan Kevin, sementara Kevin hanya menghela nafasnya. Reyhan mengendarai mobilnya penuh dengan rasa gundah. Marah, benci, dan sakit terasa berkumpul semua menjadi satu dalam hatinya. Chiitttt! Suara rem yang terinjak secara dadakan, detak jantung Reyhan berdetak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status