Share

Curiga

 

"Ton, sebaiknya istrimu segera dibawa ke dokter!" seru kak Novi menatapku, tangannya terulur mengusap wajah serta leherku. "Kayanya kamu beneran sakit, Intan," sambung Kak Novi lagi dengan nada pelan.

"Ya udah, kita ke Dokter aja yuk! Biar kamu mendapatkan perawatan. Sekalian Mas pengen tahu, kamu sakit apa? Ataukah ini gejala hamil?" timpal Mas Anton, seraya memijat kepalaku. Ia bergeser dari duduknya, lalu menarik tubuhku dan merebahkannya di sofa, kepalaku berada di pangkuannya.

Aku menggeleng, "Gak apa-apa Mas, aku gak mau, aku cuma minta obat sakit kepala aja, istirahat sejenak juga pasti sembuh," tolakku sembari menggenggam tangan Mas Anton.

"Mendingan berobat aja! Dari tadi kamu pusing terus, kalau sakit parah gimana? Bukannya kemarin juga kamu sakit, kata Anton, kamu juga habis berobat kan, di klinik kantor," ucap kak Novi dengan nada cepat, dia memang cerewet, tapi, sangat perhatian padaku.

"Oh iya, obatnya, masih ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status