Share

Mengelak

"Eum … ini kak, aku gak sengaja tersandung meja," jawabku canggung,

sembari menyelipkan anak rambut di balik telinga.

"Kok bisa? Ini meja gede, loh, masa maen tabrak aja." Kak Novi mengingatkan.

"Aku haus kak, saking pingin minum, jadi berlari terburu-buru," sangkal ku, masih berdiri terpaku di depan kak Novi, meskipun aku mendengar semua rencana kak Novi dan Mas Anton, juga tentang kecurigaan dia, terhadap hubunganku dan Mas Arkan. Tapi, aku harus bersikap tak tahu menahu tentang percakapan mereka.

 "Terus. Kakak juga lagi pada ngapain di sini, sama suamiku?" tanyaku seraya menoleh ke arah Mas Anton yang berjalan ke arahku.

"Membicarakan soal pekerjaan, tak lebih," kilahnya. "Iya kan, Ton." Kak Novi melirik sekilas pada Mas Anton.

"Iya, sayang, yang dikatakan kakakmu itu benar. Tapi, kaki kamu gak kenapa-kenapa kan?" ucap Mas Anton mendekatiku. Tangannya terulur merengkuh pundakku. Aku pun menoleh menatap wajahnya yang tampan. Namun,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status