Share

Tak Mau Melepaskanmu

"Mas, berangkat ya sayang," ucap Mas Arkan seraya mencium lalu mengusap puncak kepala kak Novi.

"Iya Mas, hati-hati." Kak Novi mendongak menatap wajahnya, "Mau, berangkat duluan Mas, kok, gak bareng Intan, sih," lanjut perempuan berkemeja biru navy lengan pendek, dipadukan dengan celana jeans.

"Mas, tunggu Intan di mobil, sekalian manasin mesin," jawabnya datar. Pria tampan berpenampilan formal, berwajah kharismatik. Wajah yang selalu memenuhi ruang kepalaku, senyumnya yang manis selalu menghiasi wajah tampannya yang sempurna. Namun, hari ini aku tak melihat senyum itu.

Kugigit bibir seraya menarik nafas pelan, untuk menahan rasa perih di batin ini, dinginnya sikap Mas Arkan bagaikan sebongkah es, membekukan hatiku. Mulai hari ini aku takkan pernah mengingatnya kembali, aku akan melupakan dan menghapus semua ingatan saat bersamanya.

Memang, terlalu sulit untuk dilupakan, terlalu indah kenangan itu, dan terasa amat sulit untuk menyingkirkan semua tenta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status