Share

Patah Hati

"Kenapa kamu diam Rafa? Apakah ini jaket kamu?"

"Eh, iya, itu jaketku."

"Oh, kalau gitu aku pinjam dulu ya?"

"Iya, kamu pakek dulu tidak apa-apa."

"Terima kasih Rafa."

"Iya, sama-sama."

"Oh iya, aku antarkan kamu pulang mau?"

"Tidak perlu Rafa. Aku harus lanjut bekerja."

"Tidak perlu. Tadi aku sudah mengizinkan kamu sama pemilik tempat ini. Katanya malam ini tidak apa-apa jika kamu pulang lebih awal."

"Benarkah? Kamu bertemu dengannya tadi?" tanya Debi heboh. Yah, selama Debi bekerja di sini. Debi belum pernah bertemu dengan pemilik tempat ini yang terkenal sangat tampan.

"Iya, aku bertemu dengannya saat mengambilkan minum untuk kamu tadi."

"Oh, gitu ya! Kamu tahu, selama aku bekerja di sini, aku belum pernah bertemu dengan pemilik tempat ini. Katanya sih dia sangat tampan. Apakah itu benar?"

Rafa tersenyum dengan pertanyaan Debi barusan. Rafa sampai malu mendengarnya.

"Iya, dia memang sangat tampan. Kamu suka dengannya?"

"Tidak. Mana mungkin aku bisa suka dengannya. Orang ketem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status