Share

Salah Paham

Debi dan juga Rafa duduk berdampingan. Mereka menikmati suasana pagi itu sembari diselangi obrolan.

"Kamu mau makan Debi?"

"Enggak, aku sudah kenyang. Memangnya kamu sudah lapar?"

"Enggak juga sih, aku hanya menawarkan saja. Siapa tahu kamu lapar."

"Enggak kok, aku sedang tidak lapar."

Hening, baik Rafa maupun Debi diam. Tidak ada pembahasan yang ingin mereka bicarakan saat itu.

Di tengah keheningan mereka. Tiba-tiba Debi teringat dengan Marko dan juga Rafa yang berjalan masuk ke taman bersama-sama.

"Oh iya Rafa, aku boleh tanya?"

"Tanyakan saja kalau kamu mau tanya Debi."

"Emz, sebenarnya ini bukan hal yang penting sih, tapi aku hanya ingin tahu saja. Apakah kamu mengenal seseorang yang bernama Marko?"

Dretttt dretttt dretttt

Rafa mengalihkan perhatian saat mendengar ponselnya berbunyi. Saat itu Rafa melihat nama Marko tertera di layar ponsel. Rafa pun ingat jika kedatangannya ke sini karena ada hal penting.

"Maaf Debi, aku harus pergi sekarang."

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kamu buru-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status