Share

Bab 133

Author: Sierra
Bu Lisa menatap tulisan besar "Spa Kaki Lucea" di depan toko itu, lalu menyesap bobanya sambil bertanya penasaran, "Wenny, ini tempat apa ya?"

Wenny menaikkan alisnya yang rapi, lalu menjawab sambil tersenyum usil, "Orang dewasa nyamannya bukan di cinta, tapi di pijat refleksi. Nenek, Yuvi, aku traktir kalian pijat kaki!"

Ketiganya pun masuk ke dalam dengan gaya santai dan penuh percaya diri. Begitu mereka masuk, bos di sana langsung menyambut mereka dengan hangat.

Wenny memberi tahu, "Bos, kami pesan tiga terapis pria ya. Tolong pilihkan yang paling tinggi, ganteng, dan yang jadi favorit di sini!"

Bos itu membalas sambil tersenyum, "Oke, siap. Mari, silakan ke sini."

Sementara itu di restoran ala Franca, Hendro dan Hana sedang menikmati makan malam romantis diiringi cahaya lilin dan musik piano lembut. Tiba-tiba ponsel Hendro bergetar karena ada panggilan masuk.

Ternyata itu panggilan dari rumah lama Keluarga Jamil.

Hendro langsung mengangkatnya. Suara cemas Pak Yudi terdengar di seb
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Deliimaa
wenny hahaha good job
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 354

    Landy mengingat-ingat, lalu berucap, "Aku ingat sedikit, Jatera itu melantai di pasar saham luar negeri pada tanggal 11 April. Kalau nggak salah, orang-orang menyebutnya sebagai Legenda 411."Susan mengangguk. "Benar."Hana menatap obat di tangannya. "Kalau begitu, pendiri perusahaan ini benar-benar luar biasa ya. Hendro, kamu kenal sama pendirinya?"Sebenarnya Hana masih merasa sangat kesal, tetapi dia tidak berani lagi marah-marah ke Hendro. Justru sebaliknya, dia berusaha lebih keras untuk merebut hati Hendro. Semua kemarahannya diam-diam dia arahkan kepada Wenny.Hendro berpikir sejenak. "Kami pernah bertemu sekali."Hendro memang pernah bertemu pendiri Jatera. Itu terjadi enam tahun lalu di Angeles, Amreika.Saat itu, Hendro sudah menjadi tokoh penting di dunia bisnis dan diundang menghadiri pertemuan pelaku bisnis di Lagas. Malam itu bertepatan dengan hari Jatera resmi melantai di bursa saham luar negeri. Dia masih ingat suara detik jam yang dipukul pendiri Jatera pada tengah mal

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 353

    "Tunggu dulu!" Wenny langsung memotong makian Hana, "Hana, kamu salah paham. Tadi malam, aku sama sekali nggak menggoda Pak Hendro. Justru sebaliknya, aku sudah berusaha keras menolak, tapi Pak Hendro malah memanfaatkan keadaanku yang lagi demam dan lemah untuk memaksaku."'Apa?'Hendro memaksa?Hana benar-benar tidak percaya. Dia sangat mengenal Hendro. Di sekelilingnya, selalu ada banyak wanita cantik sehingga dia sama sekali tidak kekurangan wanita.Hana sendiri mencoba mendekatinya beberapa kali, tetapi selalu ditolak dengan alasan sibuk atau tidak mood. Bisa dibilang, Hendro adalah sosok yang sangat menjaga diri.Namun sekarang, Wenny bilang Hendro memaksanya saat sakit?Hana menolak percaya. "Nggak mungkin! Kamu bohong!"Wenny menoleh ke arah Hendro sambil berujar, "Pak Hendro, kamu ada di sini sekarang. Tolong kasih tahu Hana, apa aku lagi bohong?"Hendro melirik ke arah Wenny, lalu membuka mulut dan berkata, "Semua yang dia katakan benar."Hana langsung terdiam. Dia benar-benar

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 352

    "Alex, kenapa kamu menatapku dengan pandangan seperti itu? Jangan-jangan, kamu curiga padaku? Kamu pikir, aku mau mencelakaimu juga dengan bom?""Alex, aku ini kakak iparmu lho. Aku sedih banget dicurigai kamu seperti ini. Aku benar-benar merasa kamu sudah berubah.""Coba pikir, kenapa kamu nggak kembali tepat waktu? Di kapal pesiar kecil itu, kamu nggak jadi menyerang Wenny ya?"Hana sangat cerdik. Dia bermain dengan emosi secara gila-gilaan, bahkan langsung menyerang lebih dulu dan menginterogasi Alex.Memang benar di kapal pesiar waktu itu, Alex tidak jadi berbuat apa-apa pada Wenny. Raut wajah tampannya sedikit berubah. Dia berbicara dengan ragu-ragu, "Kak Hana, bukan itu maksudku.""Alex, kita harus tetap sehati. Jangan sampai Wenny berhasil memecah belah hubungan di antara kita."....Wenny mulai mengemasi barang-barangnya. Dia bersiap untuk terbang kembali ke Kota Livia.Setelah semua barang dikemas, Wenny keluar untuk mencari para kakak kelas wanita. Hanya saja saat melewati ko

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 351

    Wenny dan Alex sedang menunggu Hendro. Anak buah Hendro sudah datang dan mengepung desa ini, jadi mereka bisa pergi dengan aman.Namun setelah menunggu lama, Hendro belum juga muncul. Entah dia pergi ke mana."Kenapa Kak Hendro belum datang juga?"Saat itu, sosok tampan dan tegap Hendro akhirnya muncul. Dia sudah datang."Kak Hendro, ke mana saja kamu? Kenapa lama banget?" tanya Alex yang penasaran.Hendro tidak menjawab. Dia hanya mengambil tisu dan mengelap tangannya.Wenny melihat ada darah di tangannya.Sutinah pun menghampiri sambil berujar, "Pak Hendro, kita bisa pergi sekarang."Hendro mengangguk ke arahnya. Rombongan pun naik ke kapal pesiar kecil dan meninggalkan tempat itu."Kak Hendro. Huhu ...."Wenny mendengar suara tangisan. Dia menoleh dan mendapati Hera di sana.Hera berlari sambil menangis. Dia berdiri di pinggir dermaga dan menatap mereka yang hendak pergi dengan tidak rela."Pak Hendro, apa kamu melukai hati wanita itu? Aku rasa, dia benar-benar tulus padamu."Hendro

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 350

    Hendro menatap wanita di dalam pelukannya dengan mengangkat ujung matanya. “Memangnya adik simpanan bukan tergolong adik?”Dasar tidak tahu malu!Wenny mengangkat kakinya langsung menendang Hendro.Hendro membalikkan tubuhnya, lalu menindih Wenny ke bawah tubuhnya. “Gimana kalau sekali lagi?”Wenny menatap api membara di dalam tatapan Hendro. Dia bukan sedang bercanda. Dia sedang serius.Energi pria ini memang mengerikan.“Wenny, sepertinya kita nggak pernah lakukan di pagi hari.”Wajah mungil Wenny langsung merona. Dasar tidak waras!Wenny mendorong Hendro dengan kuat, lalu berdiri untuk menuruni ranjang.Hendro pun menyunggingkan bibir tipisnya. Dia tersenyum.…Hendro dan Wenny pergi melihat Alex. Wenny memeriksa cedera di kaki Alex. Lukanya sudah pulih.Malam yang tersiksa sudah berhasil dilewati.“Tuan Alex, kakimu sudah terselamatkan,” pesan Wenny.Alex menatap Wenny. “Wenny, kamu jangan kira aku akan berterima kasih sama kamu.”“Apa aku akan panjang umur kalau dapat ucapan terim

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 349

    Hendro telah bercerai dengan Wenny.Hendro tidak melupakan masalah itu. “Kamu sedang demam. Aku lagi berusaha hangatkan tubuhmu.”Wenny terdiam. “Hangatkan juga nggak usah seperti ini. Apa kamu juga hangatkan cewek lain dengan cara begini?”“Cewek lain nggak akan seperti kamu, tarik kancingku dan lepas pakaianku. Tadi kamu mulai duluan.”Wenny melirik sekilas. Kancing kemeja Hendro telah berkurang satu butir. Dalam sekilas mata, dapat diketahui bahwa itu adalah hasil karyanya.Wenny mengulurkan tangan untuk mendorong Hendro. “Awas!”Hendro menahan kedua tangan kecil yang sembarangan bergerak itu di atas ranjang, lalu menunduk untuk mencium wajah Wenny.Hendro masih melanjutkannya.Wenny berusaha untuk meronta. “Hendro, kita sudah cerai. Kalau kamu mau, cari Hana sana. Orang sepertimu yang berhubungan dengan dua atau lebih dari dua cewek itu mesti rutin lakukan pemeriksaan tubuh. Hati-hati sakit!”Hendro tersenyum lantaran merasa kesal. Wenny masih sama seperti dulu yang jago bicara.He

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status