Share

Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian
Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian
Penulis: Sierra

Bab 1

Penulis: Sierra
Wenny Cladia mengetahui bahwa suaminya Hendro Jamil telah berselingkuh.

Dia berselingkuh dengan seorang mahasiswi.

Hari ini ulang tahun Hendro, Wenny telah menyiapkan hidangan di atas meja. Tiba-tiba terdengar suara "ding", ponsel Hendro yang tertinggal di rumah berdering, Wenny melihat pesan teks yang dikirim oleh mahasiswi itu.

[Aku terbentur saat mengambil kue. Sakit banget.]

Terlampir swafoto di bawah.

Foto tersebut tidak memperlihatkan wajah, hanya kaki saja.

Gadis di dalam foto mengenakan kaus kaki putih dan sepatu kulit hitam. Rok biru putihnya ditarik ke atas, memperlihatkan sepasang kaki yang ramping dan indah.

Lututnya benaran memar, tubuh gadis muda serta kata-kata manis memancarkan godaan.

Dikatakan bos perusahaan yang sukses suka memilih gadis seperti ini untuk dijadikan simpanan.

Wenny memegang ponsel itu dengan sangat erat.

Ding.

Mahasiswi itu mengirim pesan teks lagi.

[Pak Hendro, mari kita bertemu di Hotel Wima. Aku ingin merayakan ulang tahunmu malam ini...]

Hari ini ulang tahun Hendro, selingkuhannya ingin merayakan ulang tahunnya.

Wenny mengambil tasnya dan bergegas menuju Hotel Wima.

Dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Dia ingin melihat siapa mahasiswi ini!

...

Setelah tiba di Hotel Wima, Wenny ingin masuk.

Namun, dia melihat kedua orang tuanya, Andy Cladia dan Landy Salim. Wenny melangkah maju dengan terkejut, "Ayah, Bu, kenapa kalian di sini?"

Andy dan Landy terkejut. Mereka saling memandang dan berkata, "Wenny, adikmu baru pulang dari luar negeri. Kami mengantarnya ke sini."

‘Hana Cladia?’

Wenny tertegun ketika melihat Hana melalui jendela.

Hana yang berada di dalam mengenakan rok biru putih yang dikenakan mahasiswi, persis seperti di dalam foto.

Ternyata mahasiswi itu adiknya, Hana.

Hana sangat cantik dan dikenal sebagai mawar merah di Kota Livia. Dia memiliki sepasang kaki terindah di Kota Livia. Banyak pria yang jatuh cinta padanya.

Kini, adiknya sedang menggodai kakak iparnya dengan sepasang kakinya yang indah.

Wenny merasa konyol. Dia menoleh Andy dan Landy. "Sepertinya akulah orang terakhir yang mengetahuinya."

Andy berkata dengan canggung, "Wenny, Pak Hendro sama sekali tidak menyukaimu."

Landy, "Ya, Wenny. Apa kamu tahu berapa banyak wanita di Kota Livia yang tertarik sama Pak Hendro? Daripada bersama wanita lain, kenapa tidak berikan saja pada adikmu?"

Wenny mengepalkan tangannya, "Ayah, Bu, aku juga putri kalian!"

Wenny pun pergi.

Landy tiba-tiba berkata dari belakang, "Wenny, apakah Pak Hendro pernah menyentuhmu?"

Wenny tertegun.

Andy berkata dengan tegas, "Wenny, jangan kira kami berutang padamu. Saat itu, Pak Hendro dan Hana memang dikenal sebagai pasangan serasi, tetapi Pak Hendro mengalami kecelakaan dan menjadi vegetatif, jadi kami memintamu untuk menikah dengannya."

Landy menatap Wenny dengan jijik, "Wenny, lihatlah dirimu sendiri. Dalam tiga tahun pernikahan, kamu hanya seorang ibu rumah tangga yang bergantung pada suami, sementara Hana sudah menjadi penari balet utama. Seorang wanita jelek dan putri cantik. Bagaimana kamu bisa berbanding dengan Hana? Segera kembalikan Pak Hendro ke Hana!"

Kata-kata ini menyakiti hati Wenny, dia pergi dengan air mata berlinang.

...

Ketika Wenny kembali ke vila, hari sudah gelap. Mbak Nur sedang libur. Hanya Wenny sendiri di rumah. Lampu tidak dinyalakan, jadi suasana menjadi gelap dan sepi.

Wenny duduk sendirian di meja makan dalam kegelapan.

Makanan lezat di atas meja sudah dingin, ada juga kue yang dibuatnya sendiri, dengan tulisan "Selamat ulang tahun, Sayang".

Wenny merasa kesal. Semua ini tampak konyol seperti dirinya sendiri.

Hendro dan Hana dikenal sebagai pasangan serasi. Semua orang tahu bahwa si Hana adalah kekasih Hendro. Namun, kecelakaan mendadak yang terjadi tiga tahun lalu membuat Hendro menjadi vegetatif, Hana pun menghilang.

Saat itu, Keluarga Cladia membawa Wenny kembali dari pedesaan dan memaksanya untuk menikah dengan Hendro, seorang pria koma.

Begitu mengetahui bahwa pria itu adalah Hendro, pria yang selalu dicintainya, Wenny menikahinya dengan senang hati.

Setelah menikah, Hendro berada dalam kondisi vegetatif selama tiga tahun. Selama tiga tahun ini, Wenny merawatnya dengan sepenuh hati, tanpa keluar rumah dan bersosialisasi. Wenny mengabdikan diri untuk merawatnya dan fokus menjadi seorang ibu rumah tangga. Akhirnya, Hendro pun sadar kembali.

Wenny mengeluarkan mancis dan menyalakan lilin.

Cahaya redup dipancarkan, Wenny menatap seorang ibu rumah tangga di dalam cermin, yang selalu mengenakan gaun hitam putih, kuno dan membosankan.

Hana, yang telah menjadi penari utama balet selama tiga tahun ini, tampak muda, lincah dan cantik.

Dirinya hanya seorang wanita jelek.

Hana itu putri cantik.

Setelah sadar, Hendro kembali bersama putri cantik dan meninggalkan si wanita jelek.

Tiga tahun ini sungguh tersia-sia.

Hendro tidak mencintainya, tetapi Wenny mencintai Hendro.

Konon katanya, orang yang duluan jatuh cinta ditakdirkan menjadi pecundang. Hari ini, Hendro membuatnya kalah telak.

Mata Wenny berkaca-kaca, lalu dia meniup lilinnya.

Seluruh vila jatuh kembali ke dalam kegelapan.

Pada saat ini, lampu mobil tiba-tiba bersinar dari luar, mobil Rolls-Royce Phantom milik Hendro melaju kencang dan berhenti di halaman.

Tubuh Wenny sedikit gemetar, ternyata dia pulang.

Wenny menyangka Hendro tidak akan pulang malam ini.

Tak lama kemudian pintu vila terbuka, terlihat sosok tampan nan anggun dengan embun malam yang sejuk di luar. Hendro pulang.

Keluarga Jamil merupakan keluarga bangsawan di Kota Livia. Sebagai pangeran dari Keluarga Jamil, Hendro memiliki bakat bisnis yang luar biasa sejak kecil. Dia memperoleh dua gelar master dari Harvard pada usia 16 tahun. Kemudian, dia mendaftarkan perusahaan pertamanya di Lagas dan menjadi terkenal. Setelah pulang, Hendro secara resmi mengambil alih Keluarga Jamil dan menjadi orang terkaya di Kota Livia.

Hendro melangkah masuk. Suaranya yang dalam terdengar acuh tak acuh. "Kenapa tidak nyalain lampu?"

Pop.

Hendro mengulurkan tangan, menyalakan lampu dinding.

Cahaya terang membuat Wenny memejamkan matanya sejenak. Ketika membuka matanya lagi, Wenny menatap Hendro.

Hendro mengenakan jas hitam buatan khusus. Dia tampan, dengan sosoknya yang sempurna serta sikap tenang dan bermartabat. Dia telah membuat banyak wanita terpesona olehnya.

Wenny menatapnya dan berkata, "Hari ini ulang tahunmu."

Tidak ada emosi di wajah Hendro. Dia hanya melirik meja makan dengan malas, "Lain kali jangan buang waktu. Aku tidak rayain ulang tahun."

Wenny tersenyum dan bertanya balik, "Kamu tidak rayain, atau tidak mau rayain denganku?"

Hendro menatapnya dengan sangat acuh tak acuh, seolah-olah tidak ingin membuang waktu padanya. "Terserah apa yang kamu pikirkan."

Setelah berkata demikian, Hendro melangkah ke atas.

Hendro selalu bersikap seperti ini padanya.

Wenny tetap tidak bisa menghangatkan hatinya.

Wenny berdiri, menatap punggungnya sambil berkata, "Hari ini ulang tahunmu, aku ingin memberimu hadiah ulang tahun."

Hendro tidak berhenti atau menoleh ke belakang, "Tidak perlu."

Wenny tersenyum dan perlahan mengangkat sudut bibirnya, "Hendro, ayo kita bercerai."

Hendro baru saja menginjakkan kakinya di tangga, langsung tertegun. Dia berbalik, tatapannya tertuju pada Wenny.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (14)
goodnovel comment avatar
ferdi Aditya
wow masih penasaran
goodnovel comment avatar
Siska Riana
kasihan Wenny..sabar ya Wen...
goodnovel comment avatar
Yuni Gemini
masih penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 872

    Yuvi dan Ariana sama-sama perempuan. Itu sebabnya, setelah Victor mengantar mereka masuk kamar, dia langsung keluar dulu dengan sadar diri.Yuvi bantu Ariana merapikan piamanya, lalu berkata lembut, "Masuklah."Victor pun melangkah kembali ke dalam kamar.Ariana bertanya riang, "Mama angkat, malam ini Papa Angkat tidur bareng kita, 'kan?"Yuvi menggeleng. "Tentu saja nggak."Ariana bertanya dengan polos, "Kenapa?"Yuvi mengecup pipi mungil Ariana. "Soalnya Ariana itu anak perempuan. Anak perempuan nggak boleh tidur bareng laki-laki mana pun selain papanya. Itu rahasia kecil kita sebagai perempuan ya."Ariana mengangguk seolah-olah mengerti, "Mama juga bilang begitu padaku."Yuvi lalu menyerahkan sebuah buku dongeng pada Victor. "Aku mau mandi dulu. Kamu bacakan cerita untuk Ariana."Victor menerima buku dongeng itu. "Oke, serahkan padaku."Yuvi berjalan menuju kamar mandi. Saat menoleh, dia melihat Ariana sudah berbaring manis di ranjang, sementara Victor bersandar di kepala ranjang da

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 871

    Ariana merasa sangat gembira. "Boleh begitu?"Yuvi membalas, "Tentu saja. Apa jangan-jangan Ariana nggak mau tidur sama Mama Angkat?"Ariana mengangguk. "Mau."Wenny berujar sambil tersenyum, "Yuvi, sepertinya bakal repot deh kalau Ariana ikut denganmu?"Yuvi menjawab, "Wenny, nggak repot kok. Dulu, Ariana juga sering tidur bareng aku.""Dulu ya dulu, sekarang kondisinya sudah berbeda. Sekarang, kamu sudah jadian sama Pak Victor. Aku nggak tahu Pak Victor bakal merasa keberatan atau nggak." Wenny pun melirik ke arah Victor.Victor menyunggingkan senyuman. "Aku nggak keberatan. Aku juga sangat menyukai Ariana."Ariana langsung menepuk tangan kecilnya, "Kalau begitu, malam ini Ariana bisa tidur bareng Mama Angkat!"Wenny tidak tega mematahkan semangat putrinya. Dia membalas sambil tersenyum, "Yuvi, kalau begitu aku titipkan Ariana padamu ya. Aku pulang dulu.""Ariana, pamit dulu sama Mama.""Sampai jumpa, Mama."Wenny pun pergi. Yuvi menggendong Ariana naik ke mobil mewah Victor.Victor

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 870

    Victor mengusap kepala kecil Ariana. "Ariana, makasih atas pujiannya."Wenny berujar sambil tersenyum, "Ariana, ayo kita duduk.""Um, oke."Wenny dan Ariana duduk di satu sisi, sementara Yuvi dan Victor duduk di sisi lain. Pelayan mulai menyajikan hidangan.Yuvi bertanya, "Wenny, gimana keadaan Kak Hendro?"Wenny tidak ingin Yuvi terlalu khawatir. Dia tahu Yuvi dan Victor baru saja menjalin hubungan kembali dan sekarang sedang dalam masa penuh cinta. "Yuvi, jangan khawatir. Urusan Hendro bisa diselesaikan sebentar lagi."Yuvi mengangguk. "Kalau begitu, baguslah."Victor menambahkan, "Nona Wenny, kalau ada sesuatu yang bisa kubantu untuk urusan Pak Hendro, silakan beri tahu aku."Wenny menatap ke arah Victor. Anak muda miskin dulu kini telah menjadi bintang baru di dunia bisnis. Bersanding dengan Yuvi si anak orang kaya yang tumbuh penuh kasih, keduanya benar-benar pasangan serasi. Cinta yang bertemu dalam posisi seimbang memang selalu terlihat paling sempurna, tanpa pengecualian.Wenny

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 869

    Yuvi mengulurkan tangan untuk meraih tangan Victor. "Kamu nggak apa-apa?"Victor menggeleng. "Kalimat itu seharusnya aku yang tanyakan padamu. Wesley nggak bilang sesuatu yang menyakitimu, 'kan? Sebelumnya, aku memang nggak tahu kalau Wesley dan Jessica pernah menyulitkanmu. Tenang saja. Mulai sekarang, aku nggak akan membiarkan siapa pun menindasmu lagi."Hati Yuvi terasa hangat. Victor selalu memanjakannya, menyayanginya, dan mencintainya. "Wesley nggak bilang apa-apa. Hanya saja, aku nggak mau melihat kalian bertengkar karenaku. Aku tahu Wesley benar-benar tulus padamu. Kalian sudah berteman selama bertahun-tahun."Victor tersenyum tipis dan menenangkannya, "Tenang saja, aku dan Wesley nggak akan sampai putus hubungan. Aku cuma mau dia tahu, kamu adalah milikku. Nggak ada yang boleh menindasmu."Yuvi sangat terharu. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. "Oh ya. Victor, hari ini Wesley membahas sesuatu yang aneh banget. Aku nggak mengerti maksudnya. Dia bilang aku mengkhianatimu dan jadia

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 868

    Setelah selesai makan, Victor harus kembali rapat. Dia memang sangat sibuk.Yuvi berkata, "Cepatlah pergi. Aku akan mengerjakan desain di sini."Victor menatapnya. "Kali ini saat kembali, aku nggak mungkin nggak menemukanmu lagi, 'kan? Kamu nggak akan pergi lagi, 'kan?"Yuvi mengecupnya. "Tenang saja, aku akan tetap di sini dan nggak akan pergi ke mana pun.""Itu kata-katamu sendiri ya. Saat kembali, aku harus melihatmu di sini.""Tenang saja."Setelah mendapat kepastian darinya, Victor baru berbalik pergi.Yuvi duduk di kursi dan mulai menggambar desain. Saat itu, seseorang berjalan masuk. Yuvi mendongak dan berucap sambil tersenyum, "Victor, kenapa kamu ...."Namun, kalimatnya terhenti. Sebab, yang masuk bukan Victor, melainkan Wesley.Yuvi terkejut. "Wesley, ternyata kamu."Wesley berjalan masuk. "Nona Yuvi, kalau bukan aku, kamu kira siapa? Jangan-jangan, kamu kira Victor?"Yuvi tahu bahwa Wesley punya sikap yang sangat tidak ramah padanya. "Victor lagi rapat. Apa kamu mencarinya?"

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 867

    Melihat senyum manis dan sorot mata Yuvi yang berkilau, Victor merasa bahkan jika semua itu hanyalah kebohongan, dia pun rela menerimanya dengan senang hati.Victor menunduk dan mencium Yuvi.Yuvi melingkarkan tangannya di lehernya dan membalas ciuman itu dengan penuh semangat.Begitu ciuman dalam itu berakhir, wajah mungil Yuvi sebesar telapak tangan sudah merona merah. Dia menatap Victor. "Aku harus kembali ke studioku. Hari ini, aku harus menyelesaikan satu batch gambar desain busana."Victor tahu bahwa sekarang Yuvi adalah desainer busana terkenal. Dia mengelus lembut wajah kecilnya. "Aku nggak mau mengantarmu pulang. Bekerjalah di kantorku."Victor hanya ingin bersamanya.Yuvi merasa hubungan mereka kembali seperti masa awal jatuh cinta, bahkan dia lumayan menyukai caranya yang selalu menempel padanya."Tapi ...."Victor tidak memberinya kesempatan menolak. Dia membuka pintu mobil, lalu berjalan ke sisi kursi penumpang. Setelah membuka pintu, dia membungkuk dan langsung mengangkat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status