Share

Bab 240

Author: Sierra
Wajah mungil Wenny yang seukuran telapak tangan itu menahan napas sampai memerah. Dia langsung menggigit ujung lidah Hendro.

Rasa sakit yang datang tiba-tiba membuat Hendro terpaksa melepaskan ciumannya. Wenny langsung terengah-engah untuk mengatur napas. Bulu matanya yang lentik bak dua baris kipas kecil, bergetar tak berdaya dan panik. Itu membuat siapa pun yang melihatnya merasa iba.

Hendro mengangkat tangan dan mencubit dagunya yang mungil, lalu memaksa Wenny mendongak untuk menatapnya.

"Wenny, sekarang kamu lagi memohon padaku. Kalau kamu berani gigit aku lagi, jangan harap sahabatmu bisa bebas. Mengerti maksudku?"

Suara Hendro serak dan mengandung ancaman.

Sikap Hendro dingin dan berkuasa, seolah menganggap dirinya selalu berada di atas.

Wenny menatap matanya sejenak, lalu akhirnya menyerah dan berucap pelan, "Ya, aku mengerti."

Hendro mengulurkan tangan dan hendak mengambil kotak pengaman yang tadi diletakkan di kursi penumpang.

Hanya saja pada saat itu, Wenny justru mendorong t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mardah Liati
bisa waspada karna terlatih d militer, tapi kok bisa tidak waspada sama Mona gadis yang tidak da rekam sejak militer. bisa di tipu Sama Mona. ya ampun
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 241

    Pasti Wenny yang telah melakukan sesuatu. Dia pasti melakukan serangan balik sehingga berhasil menyelamatkan Fany.Wenny masih belum mematikan panggilan Yuvi. Itu sebabnya, Yuvi bisa mendengar suara Hendro. "Wenny, kamu dan Pak Hendro ada di mana sekarang?"Wenny membalas, "Kami ....""Wenny, aku sudah melihat mobil Pak Hendro!" sela Yuvi.Saat berikutnya, terdengar suara ketukan. Yuvi sudah berlari mendekat dan mengetuk kaca jendela mobil.Wenny benar-benar tidak menyangka Yuvi ternyata ada di sekitar sini. Walaupun kaca film mobil yang gelap membuat orang dari luar tak bisa melihat ke dalam, tetap saja kemunculan Yuvi membuat Wenny panik. Sebab saat ini, dia masih duduk di pangkuan Hendro. Posisi mereka berdua sangat dekat dan penuh nuansa intim.Suara Hendro yang rendah dan serak, disertai pesona memikat khasnya terdengar sekarang. "Wenny."Hendro sedang memanggilnya.Wenny menatapnya seraya bertanya, "Ada apa?"Hendro berujar, "Lepaskan.""Apa?" tanya Wenny.Hendro menunduk dan pan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 242

    Wenny memberikan pelukan besar pada Fany. "Fany, kamu pasti sangat lelah selama dua hari ini."Fany terlihat dalam kondisi mental yang sangat baik. "Di dalam, aku cuma makan makanan gratis dari negara kok. Makan enak, minum enak, tidur pun nyenyak. Semuanya baik-baik saja."Mereka bertiga pun tertawa bersama.Saat itu, Mona tiba-tiba berjalan mendekat. Tatapan matanya penuh kebencian saat menatap Wenny. Awalnya, dia berniat memanfaatkan Fany untuk membuat Wenny muak dan tertekan. Namun tidak disangka, malah Wenny yang berhasil membalikkan keadaan dan membuatnya terkena batu. Dia benar-benar tidak rela.Hanya saja Mona juga tahu, Hendro memang menyukai Wenny. Apalagi malam itu, orang yang bermesraan dengan Hendro sebenarnya adalah Wenny, bukan dirinya. Jadi, ketika dia menerima pesan dari Wenny, dia langsung panik.Setelah itu, Mona buru-buru mengutus orang untuk mencari tahu. Ternyata benar, Wenny memang pergi ke Grup Jamil untuk menemui Hendro. Tak lama kemudian, pria itu membawa Wenn

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 243

    Hendro tidak berkata apa-apa. Mona sama sekali tidak bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dipikirkan oleh pria itu."Pak Hendro, malam itu memang aku. Itu pertama kalinya aku berhubungan intim sama pria ...."Hanya saja sebelum Mona sempat menyelesaikan kalimatnya, Hendro sudah menginjak pedal gas. Mobil mewah itu melaju kencang dan langsung meninggalkannya."Pak Hendro!" seru Mona.Mona berdiri terpaku di tempat dengan cemas. Dia sangat takut kalau Hendro benar-benar sudah mengetahui kebenarannya.Saat itu, dua pengawal berbaju hitam tiba-tiba berjalan mendekatinya. Tanpa banyak bicara, mereka langsung menangkap Mona secara paksa dan menyeretnya pergi.Mona ketakutan hingga menjerit, "Siapa kalian? Cepat lepaskan aku!""Masuk! Nona Hana mau bertemu denganmu."Kedua pengawal berbaju hitam itu mendorong Mona dengan kasar ke dalam sebuah mobil mewah.Begitu Mona mengangkat kepala, dia langsung melihat Hana. Saat ini, wajah mungil Hana yang

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 244

    Rasa benci yang menguasai hati Hana begitu besar sampai-sampai kuku jarinya mencengkeram telapak tangannya sendiri dengan kuat, tetapi rasa sakit itu sama sekali tidak dia rasakan.Wajah Landy terlihat muram. Dia menunduk untuk melihat Mona yang masih berlutut. "Cuma segini kemampuanmu? Kalau kamu bahkan nggak bisa menyingkirkan Wenny, berarti kamu memang nggak ada gunanya lagi."Mona buru-buru membela diri dengan suara cemas, "Aku bisa kok. Aku sudah punya cara baru untuk menghadapi Wenny!"Landy mendengus dingin sebelum berucap, "Kalau begitu, mari kita lihat apa yang bisa kamu lakukan. Sekarang, kamu boleh pergi."Mona langsung berdiri dan terburu-buru pergi."Bu, kenapa Ibu malah melepaskan Mona yang berpura-pura jadi Wenny itu?" tanya Hana.Landy tersenyum samar dan penuh perhitungan. "Hana, sekarang Hendro masih belum tahu kalau wanita yang bersamanya malam itu sebenarnya adalah Wenny. Selama dia belum tahu kebenarannya, kita bisa manfaatkan Mona untuk menyerang Wenny. Kita cuma

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 245

    Ternyata Wenny!Itu memang Wenny!Hanya saja, Hendro malah salah mengenali orang!Begitu teringat bagaimana dulu sikap dingin dan ucapan penuh penghinaannya terhadap Wenny, Hendro benar-benar ingin menampar dirinya sendiri.Di UKS pada hari itu, Hendro menahan tubuh Wenny di atas ranjang. Wanita itu menatapnya dengan berlinang air mata sambil mengatakan bahwa dia membencinya. Wenny begitu sedih dan terluka.Hendro benar-benar merasa dirinya keterlaluan!Otot-otot di seluruh tubuh Hendro kini menegang. Wajah tampannya sudah sangat muram. Namun tak lama kemudian, bibir tipisnya malah perlahan terangkat dan membentuk senyuman tipis ........Keesokan harinya setelah tidur nyenyak di apartemen, Fany, Wenny, dan Yuvi pergi jalan-jalan.Ketiganya pergi ke mal. Saat masuk ke sebuah toko aksesori, Wenny tertarik pada beberapa jepit rambut.Itu adalah jepit rambut bergaya manis dengan warna-warna cerah. Ada yang bergambar stroberi dan berwarna pink, semangka berwarna hijau, dan lemon berwarna k

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 246

    Wajah Mona terlihat malu-malu manja. "Pak Hendro, besok adalah hari ulang tahunku. Aku mau adakan pesta ulang tahun. Bisakah kamu datang ke pestaku?"Sekarang, Mona adalah artis besar yang sedang naik daun. Setiap gerak-geriknya selalu menjadi sorotan media dan penggemar. Kalau seorang tokoh besar di dunia bisnis seperti Hendro, yang juga merupakan orang terkaya di Kota Livia dan terkenal misterius, bersedia datang ke pestanya, itu berarti kejayaan dan kemewahan seumur hidup sudah ada di genggamannya.Tatapan jernih Wenny jatuh pada Hendro. Dia melihat Hendro menyetujuinya sambil mengangguk, "Oke."Hendro menyanggupi untuk datang ke pesta ulang tahun Mona.Mona nyaris tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Makasih, Pak Hendro.""Karena kamu lagi hamil, sebaiknya jaga kesehatan. Pulanglah dulu."Kata-kata perhatian dari Hendro itu membuat Mona makin berbunga-bunga. Dia menaruh tangan di perutnya sendiri, lalu berujar, "Pak Hendro, kalau begitu aku pamit dulu. Tenang saja, aku akan men

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 247

    Apa yang Hendro bilang tadi?Pupil mata Wenny langsung menyempit. Dia bahkan sudah membuat Mona hamil, tetapi masih bisa berkata seperti itu padanya.Wenny merasa malu dan marah sekaligus. Dia memaki dengan emosi, "Dasar nggak tahu malu!"Hendro menundukkan mata tampannya untuk menatapnya. Rambut panjang hitam Wenny yang biasanya terlihat bersih dan anggun, kini berantakan terurai di atas sofa. Wajah mungilnya yang pucat dihiasi sepasang mata jernih yang menatapnya penuh emosi. Pemandangan ini persis seperti dalam mimpi erotisnya.Pada saat itu juga, semua ingatannya kembali.Hendro tersenyum tipis. "Untuk apa memakiku? Kapan aku bersikap nggak tahu malu? Coba bilang, kenapa kamu menganggapku begitu?"Meski Wenny pandai bicara, dia sebenarnya tidak pandai memaki orang. Suaranya yang tipis dan lemah hanya mampu mengeluarkan umpatan seperti "menyebalkan" dan "tak tahu malu". Sungguh terdengar kekanak-kanakan.Wenny menatap tajam padanya. "Untuk apa kamu datang mencariku? Kalau kamu beran

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 248

    "Wenny, kamu nggak apa-apa? Untuk apa Pak Hendro membawamu ke sini?"Yuvi dan Fany langsung memegang tangan Wenny dengan cemas.Wenny terlihat mengernyit. Dia sendiri juga tidak tahu apa maksud Hendro yang aneh itu membawanya ke Taman Baloi, lalu tiba-tiba minta maaf dan bahkan mengatakannya dua kali.Sikapnya benar-benar tidak seperti biasanya.Namun begitu mengingat soal kehamilan Mona, Wenny jadi tidak ingin membuang waktu lagi untuk memikirkan Hendro. "Yuvi, Fany, ayo kita pergi dari sini.""Ya, ayo."Ketiganya pun meninggalkan tempat itu. Sementara itu Hendro masih duduk di sofa, menunduk, dan memejamkan sedikit matanya untuk menyembunyikan emosi yang berkecamuk.Saat itu, Sutinah datang. Dia berbicara dengan suara pelan, "Pak Hendro, sudah aku selidiki."Hendro mendongak sambil berujar, "Katakan.""Rupanya Mona punya pacar di kampung. Pacarnya itu sangat mencintainya. Dia bekerja keras di proyek bangunan, bahkan rela melakukan pekerjaan paling kotor dan berat demi membiayai kulia

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 260

    Namun, berbeda dengan hari ini. Hana telah menunggu dari tadi, tetapi dia tidak berhasil menunggu kedatangan Hendro.Hana merasa panik, makanya dia berkali-kali menghubungi Hendro.Namun, terdengar suara dingin dan mekanis. “Maaf, nomor yang kamu hubungan tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi.”Hendro tidak mengangkat teleponnya.Plak!Hana langsung membanting ponselnya ke dinding. Wajah indahnya kelihatan emosi.“Hana, kamu jangan marah. Kondisi jantungmu nggak bagus.” Landy menghibur Hana.Hana langsung mendorong Landy. “Apa mungkin aku nggak marah? Mona memang bodoh sekali. Awalnya kupikir trik kehamilan itu sudah cukup untuk mengamankan semuanya. Nanti kita tinggal susun perangkap, biar anak Mona mati di tangan Wenny. Selamanya Wenny nggak akan pernah bisa bangkit lagi. Tapi Mona benar-benar nggak bisa diandalkan!”“Sekarang Hendro sudah tahu cewek malam hari itu adalah Wenny. Hendro pasti pergi cari Wenny. Dia lagi temani Wenny!”Hana sangat takut Hendro mengetahui ken

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 259

    Tubuh lembut Wenny meluncur ke lantai. Untung saja ada lengan si pria yang memeluk pinggang lembutnya.Wenny hampir meleleh dalam ciuman membaranya.Hendro mengulurkan tangannya untuk membuka kancing pakaian Wenny. Dia bertanya dengan suara serak dan rendahnya, “Apa ada alat kontrasepsi di sini?”Wenny menggeleng tanda tidak ada.“Aku suruh sekretarisku antar kemari.” Hendro hendak mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Wenny segera menghentikannya. Hendro merasa menyuruh sekretaris mengantar alat kontrasepsi adalah masalah yang sangat normal. Hanya saja, Wenny malah merasa tidak tahu bagaimana menghadapi sekretarisnya di kemudian hari.“Jangan ….”Bibir tipis Hendro menempel di bagian lehernya, lalu mencium ke bawah. “Jangan apa?”Rambut pendek Hendro menusuk Wenny, menusuk bagian dagu lembut Wenny. Rasanya tertusuk itu sakit dan juga geli. Kedua tangan kecil Wenny menarik rambut pendek Hendro, lalu mendorongnya. “Hendro, jangan.”Pikiran Wenny sangat kacau. Dia tidak pernah kepikira

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 258

    Punggung indah dan lembut ditindih di atas keramik dinding. Air panas mengalir dari atas kepala, membasahi Wenny dalam seketika. Dia mengangkat tangannya untuk menindih pria di hadapannya. “Kamu lagi ngapain?”Air membasahi wajah tampan dan angkuh pria itu, mengalir turun mengikuti lekuk wajahnya yang tegas dan tampan.Dari jakun yang menonjol di lehernya ke tulang selangka yang menggoda, lalu mengalir ke bawah ….Sebuah pemandangan pria tampan yang sedang mandi benar-benar sangat menggoda.Tubuh Wenny seketika terasa terbakar. Dia seperti rusa kecil yang sedang terkejut saja. Dia tidak tahu harus melihat ke mana. Dia begitu panik dan terus menghindar.Hendro menindih Wenny di sisi dinding. Bibir tipisnya kelihatan sedang tersenyum. “Kenapa kamu semalu ini? Memangnya kamu nggak pernah melihat bagian mana dari tubuhku?”Wenny tidak menyangka Hendro akan menariknya ke dalam. Malam itu, Hendro di bawah kendali obat, dia memang sedang linglung, tapi sekarang dia sangat sadar.Wenny tidak p

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 257

    Wenny tidak menyangka dia akan kembali. Tadi saat telepon, Hana dengan manjanya meminta Hendro untuk menemaninya. Ternyata Hendro tidak pergi.Hana adalah buah hati Hendro. Dulu saat Wenny diberi obat, satu panggilan Hana akan langsung membuat Hendro meninggalkannya.Ini adalah pertama kalinya.Dengan karakter Hana, entah betapa emosinya dia malam ini.Hendro menatap Wenny. “Apa yang lagi kamu pikirkan tadi?”Tadi Hendro sedang menatap Wenny di belakang. Dia menunduk dengan sangat tenang, entah apa yang sedang dia pikirkan.Tiba-tiba Hendro kepikiran dengan anak perempuan di gua beberapa tahun sebelumnya. Dia juga kelihatan seperti Wenny yang diam dan menyendiri, membuat Hendro ingin menyayangi dan mencintainya.Entah kenapa Hendro bisa menemukan bayangan tubuh anak perempuan itu pada diri Wenny.Wenny tidak ingin mengatakannya. “Aku nggak lagi pikir apa-apa.”Hendro tidak bertanya lagi. Dia menunduk melihat kemeja dan celana formal yang telah basah itu. Tadi saat Wenny membalikkan tub

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 256

    Suasana di asrama putri sangat hening. Jadi, suara emosional Hana terdengar sangat jelas. Bahkan, Wenny juga sudah kedengaran.Wenny menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri, lalu meminumnya.Entah kenapa, Wenny merasa air ini terasa sangat pahit.Hendro tidak berbicara, tetapi wajah tampannya telah berkerut.“Hendro, aku kangen banget sama kamu. Aku mau ketemu kamu sekarang, segera, secepatnya. Cepat datang untuk temani aku.”Hendro menggenggam ponselnya, lalu melangkah keluar.Wenny memalingkan kepalanya menatap kepergian tubuhnya. Seharusnya Hendro pergi menemani Hana.Wenny hampir saja lupa, Mona hanyalah sebuah selingan, sedangkan Hana barulah orang yang dicintai Hendro.Satu panggilan Hana langsung membuat Hendro pergi.Malam itu tidak mengubah hubungan Hendro dengannya.Wenny pun tersenyum menyindir dirinya sendiri.Hendro berjalan ke sisi tangga, lalu berkata dengan kening berkerut, “Hana, aku nggak bisa ke sana sekarang.”Amarah Hana langsung meluap. “Kenapa? Jangan-jangan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 255

    Wenny kembali bertanya padanya, “Emang kenapa?”Lampu di asrama putri memancarkan cahaya yang lembut, menyinari wajah mungilnya yang seputih salju dan kulit semulus porselen. Bahkan selapis bulu halus di wajahnya pun tampak berkilau dan lembut.Tersirat senyuman di atas wajah tampan Hendro. “Mengenai kejadian malam itu, apa nggak ada yang mau kamu katakan?”Malam itu ….Wenny sudah lama tidak memikirkan kejadian malam itu. Sekarang saat mendengar Hendro mengungkitnya, terlintas dua bayangan tubuh di benaknya.Satunya keras dan satunya lembut. Mereka sedang saling menindih di atas sofa.Keringat bercampur dengan rasa gembira. Pada akhirnya, terasa seperti kembang api yang menyala di tengah langit.Hendro bersandar di atas tubuhnya dan memanggil Wenny.Wenny mengangkat kelopak matanya untuk menatap pria tersebut. Gambaran itu langsung masuk ke dalam pandangan Hendro.Hendro juga sedang menatap Wenny. Dia sedang menatap Wenny dalam-dalam.Wajah kecil Wenny yang hanya sebesar telapak tanga

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 254

    Fany merasa syok. “Apa? Hamil di luar nikah? Anak di dalam kandungan Mona itu bukan anaknya Pak Hendro, melainkan anak pacarnya?”Wenny telah menduga telah terjadi sesuatu dalam acara pesta ulang tahun, hanya saja dia tidak menyangka akan seperti ini.Mona malah telah memiliki kekasih.Anak di dalam kandungannya adalah anak kekasihnya.Jadi, sebenarnya apa hubungan Mona dan Hendro?Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Ada yang sedang mengetuk pintu.“Siapa?”Wenny berdiri untuk membuka pintu. Sosok pria tampan dan bertubuh tegak berdiri di depan pintu. Hendro telah datang.Wenny pun tertegun. Kenapa dia kemari?Ini adalah asrama putri.Wenny tidak ingin berbicara dengan Hendro. Dia langsung menutup pintu.Hanya saja, belum sempat pintu tertutup, Hendro sudah mengulurkan tangannya untuk menahan pintu. Tubuh tingginya berdiri di tempat. Dia menunduk untuk melihat Wenny. “Wenny, ada yang ingin aku katakan sama kamu.”“Aku nggak ingin dengar.”“Kamu mesti dengar!”Hendro membuka p

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 253

    Usai berbicara, Hendro langsung meninggalkan tempat.Mona sedang larut dalam rasa takut. Rasa serakah dalam sesaat, membuatnya menyamar menjadi Wenny. Sekarang Hendro akan membuat keputusannya menjadi hal yang paling disesalinya dalam hidup.Kehidupan Mona telah berakhir.Mona melihat ke sisi Justin. Pada saat ini, Justin adalah penyelamat terakhirnya.Latar belakang keluarga Justin memang tidak bagus, tetapi dia pekerja keras. Selama beberapa tahun ini, dia telah menghabiskan uang miliaran di diri Mona. Selain itu, apa pun yang terjadi dalam keluarganya, Justin akan maju untuk membantunya menyelesaikan semua itu. Jadi, Mona tidak boleh kehilangan Justin.“Justin, maaf, semua ini salahku …. Kamu bawa aku pulang, ya? Aku akan melewatkan hariku bersamamu dengan baik ….” Mona menangis sembari menarik tangan Justin.Hanya saja, Justin berusaha sekuat tenaga untuk menepis tangannya. “Mona, sekarang kamu nggak bisa tinggal di Kota Livia lagi. Saat kamu sudah jatuh, kamu baru kepikiran dengan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 252

    “Permisi, orang kaya mana yang kamu gaet hingga bisa mendapatkan begitu banyak tawaran dalam belakangan waktu ini?”Pertanyaan para reporter semakin tajam lagi. Wajah Mona kelihatan pucat pasi. Dia mengangkat kepalanya melihat ke sisi para penggemar.Rasa suka penggemar kepadanya langsung lenyap. Semuanya memarahi Mona, “Kami benar-benar sudah buta.”“Tadinya aku kira dia itu cewek imut yang polos, ternyata dia itu cewek penggoda!”“Ayo, kita pergi.”Para penggemar mencampakkan Mona, lalu meninggalkan tempat.Mona tahu riwayatnya telah berakhir. Tujuan dia mengadakan pesta ulang tahun hari ini adalah ingin berjalan ke puncak hidupnya, tetapi siapa sangka dia akan dihancurkan oleh dirinya sendiri.Satu detik lalu, Mona masih berada di surga. Namun satu detik kemudian, dia malah dijatuhkan dengan kuat dari atas surga, jatuh ke dalam jurang.Apa yang harus Mona lakukan?Mona menengadah kepalanya melihat pria di lantai atas. Hendro sedang berdiri tegak di sana. Sepasang matanya kelihatan t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status