Share

Bab 254

Author: Sierra
Fany merasa syok. “Apa? Hamil di luar nikah? Anak di dalam kandungan Mona itu bukan anaknya Pak Hendro, melainkan anak pacarnya?”

Wenny telah menduga telah terjadi sesuatu dalam acara pesta ulang tahun, hanya saja dia tidak menyangka akan seperti ini.

Mona malah telah memiliki kekasih.

Anak di dalam kandungannya adalah anak kekasihnya.

Jadi, sebenarnya apa hubungan Mona dan Hendro?

Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Ada yang sedang mengetuk pintu.

“Siapa?”

Wenny berdiri untuk membuka pintu. Sosok pria tampan dan bertubuh tegak berdiri di depan pintu. Hendro telah datang.

Wenny pun tertegun. Kenapa dia kemari?

Ini adalah asrama putri.

Wenny tidak ingin berbicara dengan Hendro. Dia langsung menutup pintu.

Hanya saja, belum sempat pintu tertutup, Hendro sudah mengulurkan tangannya untuk menahan pintu. Tubuh tingginya berdiri di tempat. Dia menunduk untuk melihat Wenny. “Wenny, ada yang ingin aku katakan sama kamu.”

“Aku nggak ingin dengar.”

“Kamu mesti dengar!”

Hendro membuka p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Chrisyilla theresia Simanjuntak
banyakin scene Hendro cemburu
goodnovel comment avatar
Chrisyilla theresia Simanjuntak
lanjut kak,. panjangin isi bab dan ceritanya
goodnovel comment avatar
kucingku123987
koin waku dan tenaga ya.. Saya malah maraton bacanya kaka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 255

    Wenny kembali bertanya padanya, “Emang kenapa?”Lampu di asrama putri memancarkan cahaya yang lembut, menyinari wajah mungilnya yang seputih salju dan kulit semulus porselen. Bahkan selapis bulu halus di wajahnya pun tampak berkilau dan lembut.Tersirat senyuman di atas wajah tampan Hendro. “Mengenai kejadian malam itu, apa nggak ada yang mau kamu katakan?”Malam itu ….Wenny sudah lama tidak memikirkan kejadian malam itu. Sekarang saat mendengar Hendro mengungkitnya, terlintas dua bayangan tubuh di benaknya.Satunya keras dan satunya lembut. Mereka sedang saling menindih di atas sofa.Keringat bercampur dengan rasa gembira. Pada akhirnya, terasa seperti kembang api yang menyala di tengah langit.Hendro bersandar di atas tubuhnya dan memanggil Wenny.Wenny mengangkat kelopak matanya untuk menatap pria tersebut. Gambaran itu langsung masuk ke dalam pandangan Hendro.Hendro juga sedang menatap Wenny. Dia sedang menatap Wenny dalam-dalam.Wajah kecil Wenny yang hanya sebesar telapak tanga

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 256

    Suasana di asrama putri sangat hening. Jadi, suara emosional Hana terdengar sangat jelas. Bahkan, Wenny juga sudah kedengaran.Wenny menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri, lalu meminumnya.Entah kenapa, Wenny merasa air ini terasa sangat pahit.Hendro tidak berbicara, tetapi wajah tampannya telah berkerut.“Hendro, aku kangen banget sama kamu. Aku mau ketemu kamu sekarang, segera, secepatnya. Cepat datang untuk temani aku.”Hendro menggenggam ponselnya, lalu melangkah keluar.Wenny memalingkan kepalanya menatap kepergian tubuhnya. Seharusnya Hendro pergi menemani Hana.Wenny hampir saja lupa, Mona hanyalah sebuah selingan, sedangkan Hana barulah orang yang dicintai Hendro.Satu panggilan Hana langsung membuat Hendro pergi.Malam itu tidak mengubah hubungan Hendro dengannya.Wenny pun tersenyum menyindir dirinya sendiri.Hendro berjalan ke sisi tangga, lalu berkata dengan kening berkerut, “Hana, aku nggak bisa ke sana sekarang.”Amarah Hana langsung meluap. “Kenapa? Jangan-jangan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 257

    Wenny tidak menyangka dia akan kembali. Tadi saat telepon, Hana dengan manjanya meminta Hendro untuk menemaninya. Ternyata Hendro tidak pergi.Hana adalah buah hati Hendro. Dulu saat Wenny diberi obat, satu panggilan Hana akan langsung membuat Hendro meninggalkannya.Ini adalah pertama kalinya.Dengan karakter Hana, entah betapa emosinya dia malam ini.Hendro menatap Wenny. “Apa yang lagi kamu pikirkan tadi?”Tadi Hendro sedang menatap Wenny di belakang. Dia menunduk dengan sangat tenang, entah apa yang sedang dia pikirkan.Tiba-tiba Hendro kepikiran dengan anak perempuan di gua beberapa tahun sebelumnya. Dia juga kelihatan seperti Wenny yang diam dan menyendiri, membuat Hendro ingin menyayangi dan mencintainya.Entah kenapa Hendro bisa menemukan bayangan tubuh anak perempuan itu pada diri Wenny.Wenny tidak ingin mengatakannya. “Aku nggak lagi pikir apa-apa.”Hendro tidak bertanya lagi. Dia menunduk melihat kemeja dan celana formal yang telah basah itu. Tadi saat Wenny membalikkan tub

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 258

    Punggung indah dan lembut ditindih di atas keramik dinding. Air panas mengalir dari atas kepala, membasahi Wenny dalam seketika. Dia mengangkat tangannya untuk menindih pria di hadapannya. “Kamu lagi ngapain?”Air membasahi wajah tampan dan angkuh pria itu, mengalir turun mengikuti lekuk wajahnya yang tegas dan tampan.Dari jakun yang menonjol di lehernya ke tulang selangka yang menggoda, lalu mengalir ke bawah ….Sebuah pemandangan pria tampan yang sedang mandi benar-benar sangat menggoda.Tubuh Wenny seketika terasa terbakar. Dia seperti rusa kecil yang sedang terkejut saja. Dia tidak tahu harus melihat ke mana. Dia begitu panik dan terus menghindar.Hendro menindih Wenny di sisi dinding. Bibir tipisnya kelihatan sedang tersenyum. “Kenapa kamu semalu ini? Memangnya kamu nggak pernah melihat bagian mana dari tubuhku?”Wenny tidak menyangka Hendro akan menariknya ke dalam. Malam itu, Hendro di bawah kendali obat, dia memang sedang linglung, tapi sekarang dia sangat sadar.Wenny tidak p

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 259

    Tubuh lembut Wenny meluncur ke lantai. Untung saja ada lengan si pria yang memeluk pinggang lembutnya.Wenny hampir meleleh dalam ciuman membaranya.Hendro mengulurkan tangannya untuk membuka kancing pakaian Wenny. Dia bertanya dengan suara serak dan rendahnya, “Apa ada alat kontrasepsi di sini?”Wenny menggeleng tanda tidak ada.“Aku suruh sekretarisku antar kemari.” Hendro hendak mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Wenny segera menghentikannya. Hendro merasa menyuruh sekretaris mengantar alat kontrasepsi adalah masalah yang sangat normal. Hanya saja, Wenny malah merasa tidak tahu bagaimana menghadapi sekretarisnya di kemudian hari.“Jangan ….”Bibir tipis Hendro menempel di bagian lehernya, lalu mencium ke bawah. “Jangan apa?”Rambut pendek Hendro menusuk Wenny, menusuk bagian dagu lembut Wenny. Rasanya tertusuk itu sakit dan juga geli. Kedua tangan kecil Wenny menarik rambut pendek Hendro, lalu mendorongnya. “Hendro, jangan.”Pikiran Wenny sangat kacau. Dia tidak pernah kepikira

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 260

    Namun, berbeda dengan hari ini. Hana telah menunggu dari tadi, tetapi dia tidak berhasil menunggu kedatangan Hendro.Hana merasa panik, makanya dia berkali-kali menghubungi Hendro.Namun, terdengar suara dingin dan mekanis. “Maaf, nomor yang kamu hubungan tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi.”Hendro tidak mengangkat teleponnya.Plak!Hana langsung membanting ponselnya ke dinding. Wajah indahnya kelihatan emosi.“Hana, kamu jangan marah. Kondisi jantungmu nggak bagus.” Landy menghibur Hana.Hana langsung mendorong Landy. “Apa mungkin aku nggak marah? Mona memang bodoh sekali. Awalnya kupikir trik kehamilan itu sudah cukup untuk mengamankan semuanya. Nanti kita tinggal susun perangkap, biar anak Mona mati di tangan Wenny. Selamanya Wenny nggak akan pernah bisa bangkit lagi. Tapi Mona benar-benar nggak bisa diandalkan!”“Sekarang Hendro sudah tahu cewek malam hari itu adalah Wenny. Hendro pasti pergi cari Wenny. Dia lagi temani Wenny!”Hana sangat takut Hendro mengetahui ken

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1

    Wenny Cladia mengetahui bahwa suaminya Hendro Jamil telah berselingkuh.Dia berselingkuh dengan seorang mahasiswi.Hari ini ulang tahun Hendro, Wenny telah menyiapkan hidangan di atas meja. Tiba-tiba terdengar suara "ding", ponsel Hendro yang tertinggal di rumah berdering, Wenny melihat pesan teks yang dikirim oleh mahasiswi itu.[Aku terbentur saat mengambil kue. Sakit banget.]Terlampir swafoto di bawah.Foto tersebut tidak memperlihatkan wajah, hanya kaki saja.Gadis di dalam foto mengenakan kaus kaki putih dan sepatu kulit hitam. Rok biru putihnya ditarik ke atas, memperlihatkan sepasang kaki yang ramping dan indah.Lututnya benaran memar, tubuh gadis muda serta kata-kata manis memancarkan godaan.Dikatakan bos perusahaan yang sukses suka memilih gadis seperti ini untuk dijadikan simpanan.Wenny memegang ponsel itu dengan sangat erat.Ding.Mahasiswi itu mengirim pesan teks lagi.[Pak Hendro, mari kita bertemu di Hotel Wima. Aku ingin merayakan ulang tahunmu malam ini...]Hari ini

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 2

    Wenny juga menatapnya dan mengulanginya dengan lembut tapi tegas, "Ayo bercerai! Hendro, apakah kamu menyukai hadiah ulang tahun ini?"Wajah Hendro tak berekspresi. "Hanya karena aku tidak merayakan ulang tahun bersamamu, kamu ingin bercerai?"Wenny, "Hana sudah pulang, bukan?"Saat menyebut Hana, Hendro mencibir.Hendro melangkah mendekatinya, "Apa kamu keberatan dengan Hana?"Sebagai generasi termuda dewa perang bisnis, Hendro memancarkan aura kuat yang berasal dari kekuasaan, identitas, uang dan statusnya. Saat Hendro mendekat, Wenny mundur tanpa sadar.Punggungnya terasa dingin dan Wenny pun bersandar ke dinding.Pandangannya tiba-tiba menjadi gelap. Hendro sudah mendekatinya, dia menopang tangannya ke dinding dan mendorong Wenny ke dinding.Hendro menatapnya sambil tersenyum, "Semua orang di Kota Livia tahu bahwa orang yang akan kunikahi itu Hana. Bukankah kamu berusaha keras menikahiku dan menjadi istriku? Kamu tidak keberatan saat itu, lalu kenapa bersikap munafik sekarang?"Waj

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 260

    Namun, berbeda dengan hari ini. Hana telah menunggu dari tadi, tetapi dia tidak berhasil menunggu kedatangan Hendro.Hana merasa panik, makanya dia berkali-kali menghubungi Hendro.Namun, terdengar suara dingin dan mekanis. “Maaf, nomor yang kamu hubungan tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi.”Hendro tidak mengangkat teleponnya.Plak!Hana langsung membanting ponselnya ke dinding. Wajah indahnya kelihatan emosi.“Hana, kamu jangan marah. Kondisi jantungmu nggak bagus.” Landy menghibur Hana.Hana langsung mendorong Landy. “Apa mungkin aku nggak marah? Mona memang bodoh sekali. Awalnya kupikir trik kehamilan itu sudah cukup untuk mengamankan semuanya. Nanti kita tinggal susun perangkap, biar anak Mona mati di tangan Wenny. Selamanya Wenny nggak akan pernah bisa bangkit lagi. Tapi Mona benar-benar nggak bisa diandalkan!”“Sekarang Hendro sudah tahu cewek malam hari itu adalah Wenny. Hendro pasti pergi cari Wenny. Dia lagi temani Wenny!”Hana sangat takut Hendro mengetahui ken

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 259

    Tubuh lembut Wenny meluncur ke lantai. Untung saja ada lengan si pria yang memeluk pinggang lembutnya.Wenny hampir meleleh dalam ciuman membaranya.Hendro mengulurkan tangannya untuk membuka kancing pakaian Wenny. Dia bertanya dengan suara serak dan rendahnya, “Apa ada alat kontrasepsi di sini?”Wenny menggeleng tanda tidak ada.“Aku suruh sekretarisku antar kemari.” Hendro hendak mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Wenny segera menghentikannya. Hendro merasa menyuruh sekretaris mengantar alat kontrasepsi adalah masalah yang sangat normal. Hanya saja, Wenny malah merasa tidak tahu bagaimana menghadapi sekretarisnya di kemudian hari.“Jangan ….”Bibir tipis Hendro menempel di bagian lehernya, lalu mencium ke bawah. “Jangan apa?”Rambut pendek Hendro menusuk Wenny, menusuk bagian dagu lembut Wenny. Rasanya tertusuk itu sakit dan juga geli. Kedua tangan kecil Wenny menarik rambut pendek Hendro, lalu mendorongnya. “Hendro, jangan.”Pikiran Wenny sangat kacau. Dia tidak pernah kepikira

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 258

    Punggung indah dan lembut ditindih di atas keramik dinding. Air panas mengalir dari atas kepala, membasahi Wenny dalam seketika. Dia mengangkat tangannya untuk menindih pria di hadapannya. “Kamu lagi ngapain?”Air membasahi wajah tampan dan angkuh pria itu, mengalir turun mengikuti lekuk wajahnya yang tegas dan tampan.Dari jakun yang menonjol di lehernya ke tulang selangka yang menggoda, lalu mengalir ke bawah ….Sebuah pemandangan pria tampan yang sedang mandi benar-benar sangat menggoda.Tubuh Wenny seketika terasa terbakar. Dia seperti rusa kecil yang sedang terkejut saja. Dia tidak tahu harus melihat ke mana. Dia begitu panik dan terus menghindar.Hendro menindih Wenny di sisi dinding. Bibir tipisnya kelihatan sedang tersenyum. “Kenapa kamu semalu ini? Memangnya kamu nggak pernah melihat bagian mana dari tubuhku?”Wenny tidak menyangka Hendro akan menariknya ke dalam. Malam itu, Hendro di bawah kendali obat, dia memang sedang linglung, tapi sekarang dia sangat sadar.Wenny tidak p

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 257

    Wenny tidak menyangka dia akan kembali. Tadi saat telepon, Hana dengan manjanya meminta Hendro untuk menemaninya. Ternyata Hendro tidak pergi.Hana adalah buah hati Hendro. Dulu saat Wenny diberi obat, satu panggilan Hana akan langsung membuat Hendro meninggalkannya.Ini adalah pertama kalinya.Dengan karakter Hana, entah betapa emosinya dia malam ini.Hendro menatap Wenny. “Apa yang lagi kamu pikirkan tadi?”Tadi Hendro sedang menatap Wenny di belakang. Dia menunduk dengan sangat tenang, entah apa yang sedang dia pikirkan.Tiba-tiba Hendro kepikiran dengan anak perempuan di gua beberapa tahun sebelumnya. Dia juga kelihatan seperti Wenny yang diam dan menyendiri, membuat Hendro ingin menyayangi dan mencintainya.Entah kenapa Hendro bisa menemukan bayangan tubuh anak perempuan itu pada diri Wenny.Wenny tidak ingin mengatakannya. “Aku nggak lagi pikir apa-apa.”Hendro tidak bertanya lagi. Dia menunduk melihat kemeja dan celana formal yang telah basah itu. Tadi saat Wenny membalikkan tub

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 256

    Suasana di asrama putri sangat hening. Jadi, suara emosional Hana terdengar sangat jelas. Bahkan, Wenny juga sudah kedengaran.Wenny menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri, lalu meminumnya.Entah kenapa, Wenny merasa air ini terasa sangat pahit.Hendro tidak berbicara, tetapi wajah tampannya telah berkerut.“Hendro, aku kangen banget sama kamu. Aku mau ketemu kamu sekarang, segera, secepatnya. Cepat datang untuk temani aku.”Hendro menggenggam ponselnya, lalu melangkah keluar.Wenny memalingkan kepalanya menatap kepergian tubuhnya. Seharusnya Hendro pergi menemani Hana.Wenny hampir saja lupa, Mona hanyalah sebuah selingan, sedangkan Hana barulah orang yang dicintai Hendro.Satu panggilan Hana langsung membuat Hendro pergi.Malam itu tidak mengubah hubungan Hendro dengannya.Wenny pun tersenyum menyindir dirinya sendiri.Hendro berjalan ke sisi tangga, lalu berkata dengan kening berkerut, “Hana, aku nggak bisa ke sana sekarang.”Amarah Hana langsung meluap. “Kenapa? Jangan-jangan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 255

    Wenny kembali bertanya padanya, “Emang kenapa?”Lampu di asrama putri memancarkan cahaya yang lembut, menyinari wajah mungilnya yang seputih salju dan kulit semulus porselen. Bahkan selapis bulu halus di wajahnya pun tampak berkilau dan lembut.Tersirat senyuman di atas wajah tampan Hendro. “Mengenai kejadian malam itu, apa nggak ada yang mau kamu katakan?”Malam itu ….Wenny sudah lama tidak memikirkan kejadian malam itu. Sekarang saat mendengar Hendro mengungkitnya, terlintas dua bayangan tubuh di benaknya.Satunya keras dan satunya lembut. Mereka sedang saling menindih di atas sofa.Keringat bercampur dengan rasa gembira. Pada akhirnya, terasa seperti kembang api yang menyala di tengah langit.Hendro bersandar di atas tubuhnya dan memanggil Wenny.Wenny mengangkat kelopak matanya untuk menatap pria tersebut. Gambaran itu langsung masuk ke dalam pandangan Hendro.Hendro juga sedang menatap Wenny. Dia sedang menatap Wenny dalam-dalam.Wajah kecil Wenny yang hanya sebesar telapak tanga

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 254

    Fany merasa syok. “Apa? Hamil di luar nikah? Anak di dalam kandungan Mona itu bukan anaknya Pak Hendro, melainkan anak pacarnya?”Wenny telah menduga telah terjadi sesuatu dalam acara pesta ulang tahun, hanya saja dia tidak menyangka akan seperti ini.Mona malah telah memiliki kekasih.Anak di dalam kandungannya adalah anak kekasihnya.Jadi, sebenarnya apa hubungan Mona dan Hendro?Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Ada yang sedang mengetuk pintu.“Siapa?”Wenny berdiri untuk membuka pintu. Sosok pria tampan dan bertubuh tegak berdiri di depan pintu. Hendro telah datang.Wenny pun tertegun. Kenapa dia kemari?Ini adalah asrama putri.Wenny tidak ingin berbicara dengan Hendro. Dia langsung menutup pintu.Hanya saja, belum sempat pintu tertutup, Hendro sudah mengulurkan tangannya untuk menahan pintu. Tubuh tingginya berdiri di tempat. Dia menunduk untuk melihat Wenny. “Wenny, ada yang ingin aku katakan sama kamu.”“Aku nggak ingin dengar.”“Kamu mesti dengar!”Hendro membuka p

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 253

    Usai berbicara, Hendro langsung meninggalkan tempat.Mona sedang larut dalam rasa takut. Rasa serakah dalam sesaat, membuatnya menyamar menjadi Wenny. Sekarang Hendro akan membuat keputusannya menjadi hal yang paling disesalinya dalam hidup.Kehidupan Mona telah berakhir.Mona melihat ke sisi Justin. Pada saat ini, Justin adalah penyelamat terakhirnya.Latar belakang keluarga Justin memang tidak bagus, tetapi dia pekerja keras. Selama beberapa tahun ini, dia telah menghabiskan uang miliaran di diri Mona. Selain itu, apa pun yang terjadi dalam keluarganya, Justin akan maju untuk membantunya menyelesaikan semua itu. Jadi, Mona tidak boleh kehilangan Justin.“Justin, maaf, semua ini salahku …. Kamu bawa aku pulang, ya? Aku akan melewatkan hariku bersamamu dengan baik ….” Mona menangis sembari menarik tangan Justin.Hanya saja, Justin berusaha sekuat tenaga untuk menepis tangannya. “Mona, sekarang kamu nggak bisa tinggal di Kota Livia lagi. Saat kamu sudah jatuh, kamu baru kepikiran dengan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 252

    “Permisi, orang kaya mana yang kamu gaet hingga bisa mendapatkan begitu banyak tawaran dalam belakangan waktu ini?”Pertanyaan para reporter semakin tajam lagi. Wajah Mona kelihatan pucat pasi. Dia mengangkat kepalanya melihat ke sisi para penggemar.Rasa suka penggemar kepadanya langsung lenyap. Semuanya memarahi Mona, “Kami benar-benar sudah buta.”“Tadinya aku kira dia itu cewek imut yang polos, ternyata dia itu cewek penggoda!”“Ayo, kita pergi.”Para penggemar mencampakkan Mona, lalu meninggalkan tempat.Mona tahu riwayatnya telah berakhir. Tujuan dia mengadakan pesta ulang tahun hari ini adalah ingin berjalan ke puncak hidupnya, tetapi siapa sangka dia akan dihancurkan oleh dirinya sendiri.Satu detik lalu, Mona masih berada di surga. Namun satu detik kemudian, dia malah dijatuhkan dengan kuat dari atas surga, jatuh ke dalam jurang.Apa yang harus Mona lakukan?Mona menengadah kepalanya melihat pria di lantai atas. Hendro sedang berdiri tegak di sana. Sepasang matanya kelihatan t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status